adanya perubahan teknologi. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada berkaitan dengan dampak dari teknologi baru. Setiap kali ada
perubahan besar dalam metode produksi, dampak yang mungkin terjadi pada proses kerja harus dianalisis.
9. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dapat menjadi sumber utama motivasi, tetapi juga sumber keprihatinan dan stres. Dalam lingkungan sosial, pekerja bisa merasakan
ketidaknyamanan atau sakit dan mengeluh, walaupun mereka mungkin cenderung untuk menunggu sampai menit terakhir untuk melaporkan masalah
muskuloskeletal sehingga konsekuensi semakin lebih serius. Lingkungan yang menumbuhkan ekspresi dan komunikasi akan menguntungkan karena
bisa bertukar informasi tentang keahlian pekerja dalam pelaksanaan proses perbaikan terus-menerus.
3.3.5 Pemantauan Masalah WMSDs
Adanya WMSDs didahului dengan tanda-tanda seperti rasa sakit, ketidaknyamanan dan kelelahan. Singkatnya, kondisi kerja tertentu memiliki efek
pada kesehatan. Untuk mengevaluasi kehadiran masalah ini di tempat kerja, dua pilihan yang layak dieksplorasi yaitu:
1. Pemantauan Kesehatan
Pemantauan kesehatan tentu saja sangat efektif untuk mendeteksi masalah WMSDs. WMSDs tidak hanya berasal dari kecelakaan, namun ketika
dilaporkan, hal ini sering disebut sebagai kecelakaan. Hal ini penting, guna
Universitas Sumatera Utara
menganalisis data
kecelakaan dalam
rangka mendeteksi
gangguan muskuloskeletal yang mempengaruhi anggota badan. Jumlah WMSDs yang
terjadi selama periode tertentu dapat dihitung dan dibandingkan terhadap jumlah kecelakaan dan penyakit yang terjadi selama periode yang sama.
Namun, hal ini masih lebih berguna untuk mengevaluasi jumlah hari yang hilang akibat WMSDs, yang memberikan indikasi lebih baik dari kontribusi
WMSDs terhadap kompensasi pekerja. Memang, WMSDs sering disebut sebagai proporsi rendah kecelakaan, luka dan memar. Namun, ketika durasi
absen dan proporsi biaya yang dikeluarkan diperhitungkan, WMSDs lebih menonjol pada perhitungan waktu kerja yang terbuang. Perlu dicatat, meskipun
WMSDs diberi kompensasi, dampak dari WMSDs bisa dirasakan pada ketidakhadiran pekerja. Efek dari WMSDs juga dapat dilihat pada kenyataan
bahwa setiap satu orang yang menjadi korban WMSDs, ada banyak orang lain yang mengakui memiliki gejala-gejala kurang serius yang tetap dapat
mengakibatkan adanya WMSDs. Akhirnya, pekerja kadang-kadang mengeluh tentang rasa sakit atau ketidaknyamanan mereka berhubungan dengan
pekerjaannya. 2.
Pemantauan Resiko WMSDs Untuk mengetahui adanya masalah WMSDs, perlu dilakukan evaluasi kondisi
kerja tentang adanya penyebab WMSDs. Proses konsultasi bisa digunakan untuk mengumpulkan data awal. Tapi, biasanya perusahaan tidak memiliki
data langsung tentang adanya faktor WMSDs di tempat kerja. Situasi menjadi
Universitas Sumatera Utara
lebih rumit karena faktor WMSDs tertentu menjadi hal yang normal dan tidak lagi dianggap sebagai bukti adanya resiko.
Pemantauan selalu berguna dan harus menjadi bagian dari sebuah program pencegahan. Hal ini membantu menganalisis situasi dan mengevaluasi langkah
kerja yang akan diambil. Indikator awal adanya WMSDs bisa dilihat dari data statistik kecelakaan dan jumlah keluhan. Selanjutnya dengan adanya indikator
awal ini, perhatian akan fokus tentang bagaimana indikator tersebut berkembang dari waktu ke waktu sehingga diperlukan tindakan pencegahan yang nyata.
3.3.6 Penanganan WMSDs