Desain Desain dan Redesain Peralatan Kerja

Pendekatan ergonomi memerlukan keseimbangan antara kemampuan tubuh dan tugas kerja. Biasanya jika ingin meningkatkan kemampuan tubuh manusia, maka beberapa hal disekitar lingkungan alam manusia misal peralatan, lingkungan fisik, posisi kerja perlu didesain ulang sehingga bisa disesuaikan dengan kemampuan tubuh manusia. Dengan kemampuan tubuh yang meningkat secara optimal, maka tugas kerja yang dikerjakan juga akan meningkat Santoso, 2004.

3.2 Desain dan Redesain Peralatan Kerja

3.2.1 Desain

Desain menurut Wisnubrata dan Rina 2012 merupakan hasil kreativitas budidaya man-made object manusia yang diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, memerlukan perencanaan, perancangan dan pengembangan desain, yaitu mulai dari tahap menggali ide atau gagasan, dilanjutkan dengan tahapan pengembangan, konsep perancangan, dan pembuatan prototipe. Desain merupakan suatu proses dan bukan semata-mata keterampilan tangan atau bakat seni, melainkan lebih berorientasi pada suatu proses berpikir yang sistematik, metodik dan inovatif untuk mencapai hasil yang optimal. Proses desain merupakan suatu kegiatan ilmiah. Jika berlandaskan azas objektivitas, mendesain adalah upaya pemecahan suatu masalah yang terjadi di masyarakat didasarkan pada metode yang sistematik dan rasional. Dalam mendesain peralatan kerja perlu pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut: 1. Fungsional, alat yang diciptakan hendaknya dapat digunakan dengan efektif sesuai dengan kebutuhannya. Di dalamnya menyangkut pertimbangan teknik, Universitas Sumatera Utara yaitu teknik penggunaan dan pengerjaannya. Selain itu juga menyangkut pertimbangan ergonomi, hal ini mengingat produk yang diciptakan akan digunakan oleh manusia. 2. Ekonomi yaitu pertimbangan tentang efisiensi produksi, pasar dan kebijakan lain yang terkait. Di dalamnya terkait dengan kebijakan pemerintah sebagai acuan dalam merancang, seperti program-program, keputusan, peraturan dan sebagainya yang terkait dengan masalah ekonomi. Selain itu, terkait juga dengan masyarakat yaitu mempertimbangkan kondisi masyarakat pengguna. 3. Pertimbangan keindahan, yaitu pertimbangan yang berkaitan dengan keindahan atau sesuatu yang dapat menggetarkan jiwa manusia. Dalam mengambil keputusan keindahan semestinya kembali merujuk pada pertimbangan-pertimbangan sebelumnya. Nilai-nilai keindahan yang diterapkan dalam suatu rancangan didasari dengan pertimbangan lingkungan serta masalah sosial budaya sehingga kemunculan desain tidak mengalami benturan-benturan dengan eksistensi nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan paparan tersebut, maka dalam mendesain peralatan kerja tidak hanya berorientasi pada salah satu aspek, karena tindakan tersebut dapat menimbulkan permasalahan bagi penggunanya. Prinsip mendesain peralatan kerja semestinya mampu memecahkan realitas masalah-masalah yang muncul dalam interaksi manusia dengan peralatan kerja Arimbawa, 2010. Desain produk berarti sebuah proses yang berawal pada ditemukannya kebutuhan manusia akan suatu produk sampai diselesaikannya gambar dan Universitas Sumatera Utara dokumen hasil rancangan yang dipakai sebagai dasar pembuatan produk. Hasil rancangan yang dibuat menjadi produk akan menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia Kristamto dan Dianasha, 2011.

3.2.2 Redesain