commit to user 64
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan. Dari hasil kegiatan ini, peneliti
menemukan bahwa kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran menulis deskripsi di kelas V SD Negeri Begalon I Surakarta masih tergolong rendah.
Indikator rendahnya kualitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah rendahnya keaktifan siswa yang ditandai dengan semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran, bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan tugas individu, dan mengerjakan tugas kelompok. Indikator berikutnya adalah kemamuan menulis
deskripsi dari kriteria kelulusan minimal KKM 65 belum mencapai 70 dari 20 siswa, yang ditandai dengan: 1 Keterampilan siswa dalam menghasilkan kosakata
yang bervariatif, 2 kesesuaian antara judul tulisan dengan isi tulisan, 3 Kesesuaian antara isi tulisan dengan objek yang diamati, 4 Keterampilan siswa
dalam menghasilkan tulisan yang sesuai dengan ejaan yang benar. Nilai ini diamati pada saat pretes menulis deskripsi. Selanjutnya, dilakukan kolaborasi dan
diskusi dengan guru kelas Bahasa Indonesia kelas V untuk mengatasi masalah tersebut. Guru dan peneliti bersepakat menggunakan pendekatan kontekstual
dalam pembelajaran menulis deskripsi. Kegiatan berikutnya, guru bersama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk materi
pembelajaran menulis deskripsi. Pada tindakan siklus I guru sudah mulai menggunakan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran menulis deskripsi. Dengan melalui pendekatan kontekstual tersebut siswa lebih antusis dalam pembelajaran dan pembelajaran
meningkat dibanding pada saat pretes. Akan tetapi, pada siklus I masih terdapat pula kekurangan, diantaranya pada segi pengelolaan kelas oleh guru dan hasil
tulisan deskripsi siswa masih belum jelas atau masih sulit dipahami. Kekurangan pada siklus I tersebut kemudian diperbaiki pada siklus II.
Pada pembelajaran siklus II, ternyata masih terdapat kendala-kendala, yaitu: 1 Kurangnya keberanian siswa untuk bertanya secara langsung kepada
guru tentag suatu hal yang kruang dimengerti. Siswa lebih memilih bertanya
commit to user 65
kepada temannya. Kegiatan bertanya dalam pendekatan konteksual merupakan penerapan komponen bertanyaquestioning yang harus dilaksanakan. 2 Kendala
berikutnya adalah siswa kurang memperhatikan urutan cerita yang ditulisnya. Sebagian siswa mengulang-ulang cerita yang ditulisnya, sehingga alur ceritanya
menjadi tidak jelas. Analisa peneliti dengan adanya kendala-kendala yang terjadi pada siklus
II, yaitu: 1 Siswa kurang berani bertanya langsung pada guru karena siswa takut dan malu apabila dianggap siswa yang bodoh, 2 Siswa kurang memperhatikan
urutan cerita, karena siswa ingin hasil tulisan deskripsinya banyak, sehingga siswa tidak menyadari bahwa tulisan yang suda ada ditulis lagi. Adanya kendala-kendala
tersebut diatasi dengan : 1 menambah motivasi pada siswa untuk lebih berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya, 2 pelaksanaan pembelajaran menulis
deskripsi melalui pendekatan kontekstual dengan penekanan pada urutan cerita dan penggunana benda-benda di ruang kelas sebagai media pembelajaran.
Kekurangan pada siklus II kemudian diminimalkan pada siklus III. Pada tindakan siklus III, siswa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran menulis
deskripsi. Pembelajaran pada siklus III ini lebih memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih berani bertanya. Selain bertanya siswa juga ditambah motivasi
untuk mengungkapkan pendapatanya. Dari segi guru, guru telah menerapkan teknik dengan baik dan bisa mengkondisikan siswa dengan baik pula. Dari hasil
teks menulis deskripsi yang dilaksanakan pada tiap siklus, didapatkan hasil bahwa sebagian besar siswa telah mencapai batas ketuntasan minimal 65 pada siklus
III. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kualitas hasil dan proses keaktifan siswa dalam menulis deskipsi.
Peningkatan kualitas hasil pembelajaan menulis deskripsi dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.
Pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas kriteria kulusan
minimal 65 yang telah ditentukan guru. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 55 24 siswa dari 43 siswa. Peningkatan tersebut terus
meningkat pada siklus berikutnya. Lebih jelasnya hasil belajar menulis deskripsi
commit to user 66
siswa kelas V SD Negeri Begalon I Surakarta dari siklus I sampai siklus III, adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Peningkatan Nilai Menulis Deskripsi Tiap Siklus Siklus I
No. Nilai
Frekuensi Siswa
Persentase 1
53 – 56
1 5
2 57
– 60 8
40 3
61 – 64
2 10
4 65
– 68 2
10 5
69 – 72
2 10
6 73
– 75 5
25 Jumlah
20 100
Siklus II No.
Nilai Frekuensi
Siswa Persentase
1 66
– 68 4
20 2
69 – 71
4 20
3 72
– 74 1
5 4
75 – 77
4 20
5 78
– 80 4
20 6
81 – 83
3 15
Jumlah 20
100 Siklus III
No. Nilai
Frekuensi Siswa
Presentase 1
74 – 76
2 10
2 77
– 79 2
10 3
80 – 82
3 15
4 83
– 85 7
35 5
86 – 88
5 25
6 89
– 90 1
5 Jumlah
20 100
commit to user 67
Dari tabel 8 tersebut di atas tampak lebih jelas peningkatan hasil tulisan deskripsi dari siklus I sebesar 7,3, pada siklus II sebesar 12,6, dan pada siklus III
sebesar 11,3 .
Dari data di atas, agar tampak lebih jelas peningkatan hasil tulisan deskripsi dari siklus I, II, dan III dapat dibuatkan grafik sebagai berikut :
2 4
6 8
10
53 - 59
60 - 65
66 - 71
72 - 77
78 - 83
84 - 90
Siklus I Siklus II
Siklus III
Gambar 6. Grafik Nilai Menulis Deskripsi Siklus I, II, dan III
commit to user
68
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN