commit to user 9
dipahami dengan tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan
tidak perlu dipelajari. Bardasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
menulis adalah kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung untuk menyampaikan pesan dengan mengunakan tulisan sebagai medianya.
Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan yang diorganisasikan secara logis dan
sistematis. Kegiatan menulis ini bersifat produktif dan ekspresif.
2. Tahap-tahap Penulisan
Menulis merupakan suatu proses, yaitu proses penulisan. Didalamnya terdapat beberapa tahap-tahap penulisan, dan tahap revisi
Sabarti Akhadiah, dkk., 1996:2-5. Ketiga tahap penulisan itu menunjukkan kegiatan utama yang berbeda. Di dalam tahap pra penulisan
ditentukan dalam tahap penulisan: mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau bagian. Adapun tahap revisi
yang dilakukan ialah membaca dan menilai kembali yang telah ditulis, memperbaiki, mengubah bahkan jika perlu memperluas tulisan tadi.
Sabarti Akhadiah, dkk. 1996:2-5, mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam menulis meliputi :
a. Tahap pra Penulisan Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis, di
dalamnya mencakup beberapa langkah-langkah kegiatan menulis karangan meliputi :
1 Menentukan Topik Seorang penulis menentukan apa saja yang akan dibahas di dalam
tulisannya. Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber ilmu, pengalaman, dan perencanaan.
commit to user 10
2 Membatasi Topik Membatasi topik berarti mempersempit lingkup pembicaraan.
Untuk mempermudah pembahasan digunakan gambar, bagan, diagram, atau cara visualisasi yang lainnya.
3 Menentukan Tujuan Penulisan Penentuan tujuan penulisan akan memberikan gambaran apa yang
akan dilakukan pada tahap penulisan, bahkan apa yang akan diberlakukan.
4 Menentukan Bahan Penulisan Pengumpulan semua informasi atau data yang dipergunakan untuk
mencapai data penulisan. 5 Membuat Kerangka Karangan
Penyusunan kerangka karangan merupakan kegiatan terakhir pada tahap persiapan penulisan.
b. Tahap Penulisan Pada tahap ini penulis membahas setiap butir topik yang ada dalam
susunan kerangka. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu kerangka yang utuh, diperlukan bahasa. Penulis harus menguasai kata-
kata yang akan mendukung gagasan. Penulis harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat dipahami pembaca
dengan tepat pula. Kata-kata harus dirangkaikan menjadi kalimat efektif selanjutnya kalimat-kalimat tersebut harus disusun menjadi
paragraf dan ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai penggunaan tanda baca secara tepat.
c. Tahap Revisi Pada tahap ini sebuah tulisan perlu dibaca kembali. Penulis
meneliti secara menyeluruh, mengenal logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, daftar pustaka dan sebagainya.
Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi syarat maka selesailah sebuah tulisan.
commit to user 11
S. Effendi dalam Yant Mujiyanto, dkk., 2000:71 menjabarkan tahapan yang harus ditempuh dalam menulis, yaitu 1 mencatat pokok
tulisan, 2 mengumpulkan bahan yang bertalian dengan pokok tulisan, 3 memilih bahan yang paling berkaitan dan menatanya dalam bentuk
kerangka tulisan, 4 menguraikan rumusan kerangka tulisan ke dalam bentuk karangan, dan 5 menyunting karangan tersebut sebelumnya
menerbitkannya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan menulis terbagi menjadi 3, yaitu prapenulisan, penulisan, dan revisi. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan dalam satu rangkaian
kegiatan yang disebut proses menulis. Penulis harus melampaui semua tahapan tersebut untuk menghasilkan tulisan yang baik. Di dalam
penelitian ini, guru dan peneliti menerapkan teknik koreksi sendiri untuk menganalisis tulisan siswa. Siswa diminta menganalisis kesalahan
penulisan yang mereka lakukan; dan guru mengajarka bagaimana cara membenahi tulisan mereka. Teknik tersebut dilaksanakan dalam siklus 3.
3. Pembelajaran Menulis