Jenis Tulisan Hakekat Menulis Deskripsi

commit to user 14 berpikir, yang akan menolongnya mencapai maksud dan tujuan penulis. Kemampuan menulis merupakan tuntutan segala zaman, karena dengan menulis umur manusia akan semakin panjang. Kemampuan menulis bukan monopili orang berbakat. Semua orang mampu menulis jika berlatih secara benar. Tujuan mempelajari keterampilan menulis tiada lain agar seseorang memiliki kemampuan dan pengalaman menulis serta memanfaatkan kemampuan itu untuk berbagai keperluan. Kemampuan menulis menurut Imam Koermen dalam Budinuryanta, dkk., 1997:12.2 memberikan beberapa keuntungan bagi orang yang bersangkutan penulis, antara lain a penulis lebih mengenali kemampuan yang bersangkutan penulis, antara lain a penulis lebih mengenali kemampuan dan potensi diri, b penulis dapat mengembangkan berbagai gagasan, c penulis dapat memeperluas wawasan teoretis dan praktis, d penulis dapat memperjelas permasalah yang samar-samar, e penulis dapat menilai gagasan sendiri secara objektif, f penulis dapat memecahkan masalah, g penulis dapat mendorong belajar secara aktif, dan h penulis membiasakan diri untuk berpikir dan berbahasa secara tertib. Memperhatikan uraian di depan dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis bagi penulis itu sendiri, antara lain a dapat mengembangkan berbagai gagasan, b dapat mengenali kemampuan dan potensi diri, c dapat menilai gagasan secara objektif, d dapat mengorganisasikan gagasan secara sistematis, e lebih mudah memecahkan masalah, f lebih banyak menyerap, mencari, dan menguasai informasi, g mendorong belajar secara aktif, dan h membiasakan berpikir dan berbahasa secara tertib.

4. Jenis Tulisan

M. Atar Semi 1990 : 32 mengungkapkan bahwa secara umum tulisan dapat dikembangkan menjadi 4 jenis, yaitu narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Narasi merupakan bentuk percakapan atau commit to user 15 tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Suluh Numpang Nulis 2006:1 mengemukakan bahwa narasi adalah sebuah paragraf yang memiliki gaya bertutur mengikuti sistematika waktu kejadian. Berdasarkan rumusan itu jelas bahwa narasi merupakan penyampaian seperangkat peristiwa atau pengalaman tentang diri sendiri dan orang lain pada suatu saat atau suatu kurun waktu tertentu. Sebagai cerita ia bermaksud memberitahukan apa yang diketahui dan dialami kepada pembaca atau pendengar dengan tujuan agar mereka dapat merasakan dan mengetahui peristiwa tersebut dan menimbulkan kesan di hatinya, baik berupa kesan tentang peristiwa atau kejadian estetik. Menurut Gorys Keraf 2000:17 narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”. M.Atar Semi 1990:39 menyatakan bahwa eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Ciri penanda eksposisi adalah sebagai berikut : 1 berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan, 2 menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana, 3 disampaikan dengan lugas serta berbahasa baku, dan 4 menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca. Tulisan eksposisi bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Eksposisi yang baik bertujuan memberikan tambahan pengertian dan pengetahuan yang memiliki syarat akurat, jelas, dan singkat. Paragraf yang cara bertuturnya merupakan ungkapan atau penggambaran akan sesuatu hal seperti keadaan emosi atau keadaan lingkungan tertentu dinamakan dengan paragraf deskriptif Suluh Numpang Nulis, 2006 :1. Tulisan deskripsi memberikan perincian atau detail tentang suatu objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada commit to user 16 sensitifitas dan imajinasi pembaca atau pendengar, seolah-olah pembaca ikut melihat, mendengar atau mengalami langsung objek tersebut. M. Atar Semi 1990:43 menyatakan bahwa ciri penanda deskripsi adalah 1 berupaya memerlihatkan detail atau perincian tentang objek, 2 bersifat memberikan pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca 3 disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan kata yang menggugah, 4 memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan sehingga objek pada umumnya benda, alam, dan manusia, dan 5 organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang. M. Atar Semi 1990:47 menyatakan bahwa argumentasi merupakan tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis Argumen adalah suatu proses penalaran. Ada dua cara bernalar dalam argumen, yaitu secara deduktif dan induktif. Deduktif adalah metode bernalar bergerak dari hal yang bersifat umum ke hal khusus. Merode deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian diiringi dengan uraian, penjelasan, atau contoh- contoh. Induktif adalah metode bernalar yang dimulai dengan mengemukakan pernyataan bersifat khusus kemudian diiringi dengan kesimpulan umum. Metode induktif dimulai dari uraian, penjelasan, kemudian baru disampaikan kesimpulan. Argumentasi yang baik biasanya menggunakan kaidah-kaidah logika yang benar. Silogisme atau tautologi sering digunakan dalam mengungkapkan atau membentuk paragraf argumentasi. Demikian juga kesesuaian isi dengan realitas kehidupan sehari-hari merupakan suatu landasan yang berguna dalam menyusun paragraf argumentasi Suluh Numpang Nulis, 2006:1. Adapun ciri penanda argumentasi sekaligus merupakan ciri penanda eksposisi menurut M. Atar Semi 1990:48 adalah sebagai berikut : a bertujuan meyakinkan orang lain eksposisi memberi informasi, b berusaha membuktikan kebenaran suatu pernyataan atau pokok persoalan eksposisi hanya menjelaskan, c mengubah pendapat commit to user 17 pembaca eksposisi menyerahkan keputusan kepada pembaca, dan d fakta yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian eksposisi menggunakan fakta sebagai alat mengkonkretkan.

5. Tulisan Deskripsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning terhadap keterampilan menulis surat pada siswa kelas iv SDN Cikarang Kota 04

0 9 0

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERIKEPATIHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SD KRISTEN MANAHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 6 92

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI KARANGASEM 1 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 7 84

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 SIDOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH I SURAKARTA.

0 0 7

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Tambaknegara Banyumas.

0 0 1

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI.

0 0 1

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS V SDN BANYUMENENG GIRIHARJO PANGGANG GUNUNGKIDUL.

0 1 224