28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada bulan September - Oktober 2015. Data diambil dari rekam medik pasien yang
mengalami GGK dengan terapi obat antihipertensi periode Januari - Juni 2015. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pasien GGK yang diberikan terapi obat
antihipertensi adalah sebanyak 69 orang. Dalam penelitian ini ada sebagian data pasien tidak memenuhi kriteria inklusi dimana data kurang lengkap tidak
terdapat terapi obat antihipertensi, tidak tercantum data berat badan dan tinggi badan, dan stadium GGK serta tidak ada hasil pemeriksaan laboratorium berupa
kreatinin serum. Dari hasil penelitian data rekam medik pasien didapat 40 orang jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian.
4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia
Karakteristik usia pada penelitian ini berdasarkan Kemenkes RI 2009 yang terdiri dari: balita 0-5 tahun, anak-anak 5-11 tahun, remaja awal 12-16
tahun, remaja akhir 17-25 tahun, dewasa awal 26-35, dewasa akhir 36-45 tahun, lansia awal 46-55 tahun, lansia akhir 56-65 tahun dan manula 65 tahun
sampai ke atas. Gambaran karakteristik berdasarkan usia subjek penelitian ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Pasien GGK dengan terapi obat
antihipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Medan Periode Januari - Juni 2015
Kelompok Usia Pasien GGK
Frekuensi 18-25 tahun
1 2,5
26-45 tahun 8
20 46-55 tahun
9 22,5
56-65 tahun 16
40 ≥ 65 tahun
6 15
Total 40
100 Keterangan : n = jumlah subjek n=40
Dari Tabel 4.1 diatas dapat diketahui pola peresepan obat antihipertensi pada pasien GGK paling banyak adalah pada kelompok lansia akhir 56-65 tahun
dengan persentase 40. Pada penelitian yang dilakukan oleh Togatorop 2011 di RSUP H. Adam Malik Medan hampir sama dengan penelitian ini, dimana rentang
usia pasien GGK antara 7-74 tahun dan usia rata-rata pasien 44 tahun ± 15 tahun. Bertambahnya usia, massa otot pasien menunjukkan proporsi yang lebih
kecil terhadap berat badan total dan produksi kreatinin menurun Winter, 2013. Pada usia lansia terjadi perubahan fungsi ginjal, sehingga nilai LFG nya menurun.
Fungsi ginjal menurun sekitar 55 pada usia 35-80 tahun, contohnya penurunan laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorbsi. Terjadinya penyakit gangguan ginjal kronis
tidak hanya disebabkan oleh menurunnya fungsi ginjal akibat bertambahnya usia. Penurunan fungsi ginjal juga dipengaruhi oleh glomerulonefritis, diabetes
mellitus, hipertensi dan lain sebagainya Guyton dan Hall, 2006.
Universitas Sumatera Utara
30
4.2 Karakteristik Jenis Kelamin
Gambaran karakteristik jenis kelamin subjek penelitian ditunjukkan pada
Tabel 4.2. Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien GGK dengan terapi obat antihipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari - Juni
2015
Jenis Kelamin Pasien GGK
Frekuensi n=40 Laki-laki
21 52,5
Perempuan 19
47,5 Total
40 100
Keterangan : n = jumlah subjek Berdasarkan hasil yang di peroleh pasien GGK dengan terapi obat
antihipertensi terdapat pada laki-laki sebanyak 21 orang 52,5 dan diikuti pada perempuan sebanyak 19 orang 47,5. Prevalensi penderita GGK yang diterapi
dengan obat antihipertensi lebih tinggi pada laki-laki. Hal ini dapat terjadi karena laki-laki cenderung memiliki pola hidup kurang sehat seperti merokok,
mengkonsumsi alkohol dan kopi yang dapat memicu stres oksidatif jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pasien perempuan. Pasien laki-laki mempunyai
resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal, resiko terhadap morbiditas dan mortalitas serta kardiovaskuler Gennari, 2001.
4.3 Karakteristik Kondisi Ginjal Pasien