A. Self-Image A. 1. Definisi Self-Image A. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Image

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. A. Self-Image II. A. 1. Definisi Self-Image Menurut Jersild 1963, self-image adalah gambaran mental yang dimiliki individu tentang penampilan fisiknya. Burns 1993 mendefinisikan self-image sebagai gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri sebagai makhluk yang berfisik, sehingga self-image sering dikaitkan dengan karakteristik- karakteristik fisik yang dimiliki seseorang. Sejalan dengan hal tersebut, La Rose 1996 menyebutkan bahwa self-image adalah gambaran diri yang dibentuk dalam pikiran untuk menyatakan penampilan fisik secara keseluruhan seperti, menarik atau tidak menarik. Atwater Duffy 1999 mengatakan bahwa self-image merupakan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dan merupakan salah satu komponen pembentuk konsep diri. Sementara itu, Mappiare 1982 mengatakan bahwa self-image merupakan cara individu memandang dirinya sendiri. Hadisubrata 1997 yang mengatakan bahwa self-image merupakan konsep yang bersifat subyektif, karena hanya didasarkan pada interpretasi pribadi tanpa mempertimbangkan atau meneliti lebih jauh kenyataan yang sebenarnya. Pertimbangan tersebut tidak didasarkan pada apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Universitas Sumatera Utara 12 orang lain, tetapi didasarkan pada interpretasi pribadi terhadap apa yang menurut pendapatnya dipikirkan oleh orang lain. Berdasarkan definisi-definisi self-image dari beberapa tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan self-image adalah gambaran dalam fikiran individu mengenai penampilan fisiknya secara keseluruhan yang juga dipengaruhi oleh apa yang individu fikirkan tentang pandangan orang lain terhadap dirinya sendiri.

II. A. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Image

Menurut Mappiare 1982 faktor-faktor yang mempengaruhi self-image, sebagai berikut : a. Keadaan fisik. Penampilan menyeluruh, fisik dan psikis mempengaruhui pembentukan pribadi. Remaja akan senantiasa membandingkan keadaan fisiknya dengan teman-teman sebayanya. Perbedaan keadaan fisik dengan teman sebaya akan menimbulkan perasaan malu dan rendah diri. b. Pakaian dan perhiasan adalah standar lain bagi remaja. Keadaan pakaian yang tidak memuaskan seringkali membuat mereka menghindarkan diri dari pergaulan kelompok teman sebaya atau peer group. c. Teman-teman sebaya dalam kelompok sangat berpengaruh terhadap self- image dan ada atau tidak adanya penilaian diri yang positif. Penerimaan kelompok terhadap diri seseorang, rasa ikut serta dalam kelompok, memperkuat self-image dan penilaian diri yang positif, sebaliknya adanya penolakan peer group mengurangi penilaian diri positif. Universitas Sumatera Utara 13 d. Selain itu, keadaan keluarga, situasi rumah-tangga, sikap mendidik orangtua, pergaulan dan pola hubungan antar anggota keluarga merupakan seperangkat hal lain yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan self-image yang sehat dan adanya rasa percaya diri.

II. A. 3. Aspek-Aspek Self-Image