29
untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang diperlukan dalam mengukur respon http:repository.usu.ac.id diakses pada 18 Januari 2013 pukul 21.00 WIB.
2.2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi dalam upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraan. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan
yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai Siagian,
2012:165. Pemberdayaan sebenarnya mengacu pada upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi,
pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir
diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada individu bukan sebagai obyek tetapi
justru sebagai subyek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum Setiana, 2005: 6.
Seperti yang telah dikemukakan pada Bab I bahwasanya Pemberdayaan dalam konteks ini merupakan suatu proses mengembangkan, memandirikan,
menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Konsep
pemberdayaan masyarakat desa dapat dipahami juga dengan dua cara pandang. Pertama
, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri
Universitas Sumatera Utara
30
masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah objek manfaat beneficiaries yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam
posisi sebagai subjek agen atau partisipan yang bertindak yang berbuat secara
mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggung jawab negara. Pemberian layanan publik kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan
seterusnya kepada masyarakat tentu merupakan tugas kewajiban negara secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan
kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan
proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Inti pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat,
pers, partai politik, lembaga donor, masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri.
Birokrasi pemerintah tentu saja sangat strategis karena mempunyai banyak keunggulan dan kekuatan yang luar biasa ketimbang unsur-unsur lainnya:
mempunyai dana, aparat yang banyak, kewenangan untuk membuat kerangka legal, kebijakan untuk pemberian layanan publik, dan lain-lain. Proses pemberdayaan bisa
berlangsung lebih kuat, komprehensif dan berkelanjutan bila berbagai unsur tersebut
Universitas Sumatera Utara
31
membangun kemitraan dan jaringan yang didasarkan pada prinsip saling percaya dan menghormati Sutoro, 2002:8.
2.3. Kebijakan Publik dan Kebijakan Sosial 2.3.1. Kebijakan Publik