68
yaitu musim penghujan dan musim kemarau dengan curah hujan mencapai 930 mm. Musim penghujan terjadi antara Bulan September sampai Bulan Desember,
sedangkan musim kemarau berkisar antara Bulan Januari sampai dengan Agustus, bahkan musim itu tidak menentu. Dusun Hutakalang merupakan dusun yang
menerima program pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara di Desa Sionom Hudon Selatan.
4.3 Kondisi Demografis
Penduduk Desa Sionom Hudon Selatan berjumlah 500 KK dan 2450 jiwa Jumlah tanggungan keluarga anak-anak rata-rata 4 orang. Dari penduduk berusia
1-9 tahun sebanyak 15, berusia 10-17 tahun 25, berusia 17-30 tahun 35, berusia sekitar 30-43 tahun 10, berusia lanjut yakni 55 tahun ke atas hanya 15
orang 5. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata jumlah penduduk yang laki- laki 58, perempuan 42.
Sedangkan Penduduk Hutakalang Napak Nias yang merupakan dusun yang menjadi lokasi pelaksaan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
berjumlah 20 KK dan 102 jiwa. Jumlah tanggungan keluarga anak-anak rata-rata 4 orang. Penduduk berusia 1-9 tahun sebanyak 15 orang, berusia 10-17 tahun sebanyak
29 orang, berusia 17-30 tahun sebanyak 41 orang, berusia sekitar 30-43 tahun sebanyak 13 orang, berusia lanjut yakni 55 tahun ke atas hanya 4 orang. Berdasarkan
data yang diperoleh ternyata jumlah penduduk yang laki-laki 58 orang, perempuan 44 orang. Namun terdapat 30 kepala keluarga dari luar dusun hutakalang yang juga
menjadi warga binaan dalam Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.
Universitas Sumatera Utara
69
Permukiman penduduk berada di daerah pegunungan dengan mata pencaharian mayoritas adalah bertani dan berladang. Tingkat pendidikan penduduk:
SD 45, SLTP 35 , SLTA 4 yang belum sekolah 16 . Penduduk Desa Sionom Hudon Selatan, 3 beragama Islam, 97 beragama Kristen, Protesan dan Katholik.
Penghuni Desa Sion Selatan terdiri dari Suku Batak Pakpak, Batak Toba dan Nias. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Pakpak dan Toba, namun seluruh
penduduknya mampu berbahasa Indonesia. Penduduk Desa Sionom Hudon Selatan yang terdiri dari Suku Pakpak dan
Suku Batak Toba tidak mudah menerima perubahan dari luar. Lokasi permukiman mereka yang dikelilingi oleh gunung dan hutan telah menyebabkan tertutupnya
kontak kultur dengan dusun atau desa maupun etnik yang lain. Kondisi jalan yang sukar dilalui dan sarana komunikasi yang ada telah menyebabkan desa ini semakin
tertutup. Intensitas hubungan dengan masyarakat lain dari luar desa ini sangat kecil, karena kontak hubungan dengan masyarakat lain hanya terjadi waktu penduduk turun
ke Parlilitan pada hari Pekan. Kontak atau hubungan desa dengan atasannya maupun dengan organisasi sosial seperti LSM jarang terjadi. Informasi yang berkaitan dengan
perkembangan daerah dan peristiwa-peristiwa penting lainnya sangat sulit mereka dapatkan kecuali mereka keluar dari desa ini.
Hubungan sosial antara warga sangat baik tanpa membedakan agama dan suku. Jalinan hubungan mereka masih terikat oleh adanya perasaan senasib
sepenanggungan. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari adalah Bahasa Pakpak. Namun demikian seluruh warga masih dapat berbahasa Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
70
4.4 Fasilitas Umum dan Pelayanan Sosial