Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

41

2.4.3. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil PKAT diawali dari bentuk kepedulian dan komitmen pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan pada mereka yang masih belum tersentuh proses pembangunan nasional yang umumnya berada pada daerah-daerah yang sulit dijangkau. Menurut Departemen Sosial, permasalahan Komunitas Adat Terpencil sesungguhnya bermuara pada satu persoalan karena kondisi keterasingan sehingga komunitas mengalami hambatan untuk berkembang dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Departemen sosial melalui program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil mengkhususkan untuk memberdayakan mereka secara bersama-sama dengan masyarakat Indonesia lainnya untuk ikut dalam proses pembangunan http:www.kemsos.go.id diakses pada 10 Desember 2012 pukul 21.20 WIB. Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil merupakan program yang diarahkan pada upaya pemberian kewenangan dan kepercayaan kepada masyarakat dengan kategori terpencil. Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat menemukan masalah dan kebutuhan beserta upaya pemecahannya berdasarkan kekuatan dan kemampuannya sendiri, sehingga tercipta peningkatan mutu hidup, terlindungi hak dasarnya serta terpeliharanya budaya lokal. Komunitas Adat Terpencil sebagai warga bangsa perlu diberdayakan agar mereka mampu menjalani kehidupan sebagai warga bangsa pada umumnya. Perdayaan tersebut perlu memperhatikan kondisi sosial budaya khas mereka yang pada umumnya masih diliputi oleh nilai dan norma yang berdasarkan adat. Oleh karena itu, dimensi-dimensi dalam pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil meliputi: sosial, ekonomi, politik, budaya, spiritual dan lingkungan. Melalui Universitas Sumatera Utara 42 pemberdayaan ini Komunitas Adat Terpencil akan mampu mewujudkan kesejahteraan sosial yang ditandai dengan kemampuan mereka dalam menuhi kebutuhan dan melaksanakan peranan sosialnya secara optimal Suharto, 2009:34. Dalam konteks Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, yang menjadi fokus perhatian adalah mereka yang berada di daerah terpencil baik secara geografis, sosial budaya, ekonomi maupun politik. Kekhawatiran akibat dari keterpencilan tersebut menjadikan mereka terhambat perkembangannya dalam semua aspek kehidupan sebagai sebuah masyarakat yang berdampak semakin tertinggalnya mereka dari masyarakat lainnya yang telah mendapatkan akses pelayanan sosial dasar. Dalam penyelenggaraan kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Pemerintah melalui Departemen Sosial telah menerbitkan Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil melalui Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Nomor 020.APSKPTSVI2002 serta Keputusan Menteri Sosial Nomor 06PEGHUK2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil. Keputusan Menteri Sosial tersebut sebagai penjabaran dari Keputusan Presiden No. 111 Tahun 1999 tentang Pembinaan Kesejahteraan Sosial KAT dan peninjauan kembali atas Keputusan Menteri Sosial No. 97HUK1999 tentang Pembinaan Kesejahteraan Sosial Komunitas Adat Terpencil. Sesuai Keputusan Menteri Sosial Nomor 06PEGHUK2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil. Dikatakan bahwa visi Pemberdayaan Komunita Adat Terpencil adalah Kesejahteraan Sosial Komunitas Adat Terpencil yang mandiri di dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan. Sedangkan Misi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil antara lain : 1. Meningkatkan harkat dan martabat komunitas adat terpencil Universitas Sumatera Utara 43 2. Meningkatkan kualitas hidup komunitas adat terpencil 3. Memperkuat pranata dalam jaringan sosial 4. Mengembangkan sistem kehidupan dan penghidupan yang berlaku pada komunitas adat terpencil 5. Meningkatkan peran serta dan tanggungjawab sosial masyarakat dalam proses pemberdayaan komunitas adat terpencil Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Nomor 020.APSKPTSVI2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, maka pemberdayaan KAT dilakukan dalam lingkup: 1. Penataan perumahan dan permukiman yang meliputi a. Penataan pembangunan rumah sederhana b. Penataan pembangunan sarana lingkungan sosial yang dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi objektif setempat secara cermat. 2. Administrasi kependudukan, meliputi ; a. Pendataan pendudukregistrasi b. Pembuatan KTP c. Pengenalan administrasi pemerintahan 3. Kehidupan beragama, meliputi ; a. Pelayanan kerukunan hidup beragama b. Bantuan paket-paket buku agama dan sarana-sarana ibadah sesuai agama kepercayaan masing-masing Universitas Sumatera Utara 44 4. Pendidikan, meliputi; a. Pendidikan dasar yang berbasiskan pengetahuan lokal b. Kejar Paket A dan Kejar Paket B c. Beasiswa bagi warga KAT yang berkeinginan melanjutkan memasuki pendidikan formal 5. Kesehatan, meliputi ; a. Pelayanan kesehatan dasar b. Pelayanan kesehatan lingkungan sanitasi 6. Peningkatan pendapatan, meliputi ; a. Tanaman pangan b. Perkebunan c. Perikanan d. Peternakan 7. Kesejahteraan sosial, meliputi ; a. Penyuluhan dan bimbingan sosial b. Perlindungan hak-hak KAT, meliputi : 1. Hak akan tanah 2. Hak akan adat istiadat 3. Hak akan hukum adat c. Bantuan fasilitasi pemberdayaan SDM, usaha dan lingkungan sosial serta jaminan sosial kemasyarakatan. d. Pelayanan sosial yang meliputi penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial yang rentan dalam warga KAT Universitas Sumatera Utara 45 e. Pengembangan organisasi lokal, jaringan kerja dan pranata adat, meliputi; 1. Pemahaman tentang organisasi kelompok 2. Pembuatan akses untuk kontak sosial dengan warga diluar KAT f. Penguatan ekonomi KAT, meliputi ; 1. Pelatihan ketrampilan dasar 2. Usaha ekonomis produktif g. Peningkatan peran perempuan KAT, meliputi ; 1. Keterlibatan perempuan KAT dalam proses kegiatan pembangunan di lokasi KAT 2. Penguatan kepada keikutsertaan perempuan KAT dalam menentukan arah kegiatan yang dilaksanakan di lokasi KAT h. Generasi muda, meliputi ; 1. Pelatihan ketrampilan berdasarkan kepada potensi yang ada 2. Pelatihan kader pembangunan KAT 3. Pembentukan organisasi pemuda KAT yang berorientasi kepada peningkatan UKS. Adapun jenis kegiatan dalam Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil meliputi : 1. Penyuluhan; merupakan suatu upaya berkesinambungan untuk membimbing KAT khususnya dengan masyarakat luas baik perorangan atau lembaga ke arah kesadaran terhadap arti penting pemberdayaan sosial KAT. 2. Bimbingan; merupakan suatu proses terencana dan terorganisasi untuk menumbuh-kembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang Universitas Sumatera Utara 46 diperlukan untuk menindaklanjuti hasil penyuluhan sosial pada KAT, lingkungan sosial dan masyarakat luas. 3. Pelayanan; merupakan usaha untuk memfasilitasi dan atau bantuan kepada warga KAT baik secara perorangan, kelompok, maupun secara keseluruhan guna terlaksananya tujuan program pemberdayaan. 4. Perlindungan; merupakan upaya mempertahankan dan melindungi adat- istiadat dan atau lingkungan sosial budaya berdasarkan perspektif sosial budaya yang berlaku secara universal, dan terhindarnya dari berbagai bentuk eksploitasi terhadap warga KAT Departemen Sosial R.I, 2003. 2.4.4.Tujuan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil bertujuan untuk memberdayakan komunitas adat terpencil dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan agar mereka dapat hidup secara wajar baik itu jasmani, rohani dan sosial sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan adat istiadat setempat. Tujuan pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial komunitas adat terpencil dalam segala aspek jasmani, rohani dan sosial yang meliputi 4 aspek yakni; aspek fisik yang menyangkut kebutuhan fisik jasmani seperti pangan, sandang, papan, dan lingkungan. Aspek mental yang menyangkut pengetahuan, pendidikan, kesehatan dan interaksi dengan masyarakat luas. Aspek sosial yang meliputi pengenalan tentang perlindungan yang optimal terhadap hak-hak yang melekat pada komunitas adat terpencil, meningkatnya interaksi dan komunikasi antar warga komunitas adat terpencil, terciptanya jaringan Universitas Sumatera Utara 47 kerja. Terakhir ialah aspek ekonomi yang meliputi penguatan ekonomi komunitas adat terpencil yang disesuaikan dengan potensi dan kebiasaan yang sudah ada untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat secara umum sera mencegah terjadinya eksploitasi terhadap warga komunitas adat terpencil. Secara umum pemberdayaan komunitas adat terpencil dilaksanakan agar warga komunitas adat terpencil tercegah dari kerentanan disintegrasi sosial, terlindungi dari eksploitasi sosial dan ekonomi, terjaminnya hak dan terlaksananya kewajiban warga komunitas adat terpencil sebagaimana yang seharusnya diberikan dan dilaksanakan oleh warga lainnya di luar komunitas adat terpencil. Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil diarahkan untuk mendorong, memfasilitasi dan mengakomodasi proses integrasi sosial mereka ke dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat yang lebih luas. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil diarahkan pada upaya pengembangan kemandirian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak dan wajar sehingga mampu menanggapi berbagai perubahan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.4.5. Sasaran Program Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

Dokumen yang terkait

Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

1 78 120

Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di Desa Sionom Hudon Selatan Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan

5 86 130

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Optimasi Pembangkit Listrik Hibrid (Diesel-Surya-Angin) Di Desa Si Onom Hudon 7 Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara

9 28 102

Optimasi Pembangkit Listrik Hibrid (Diesel-Surya-Angin) Di Desa Si Onom Hudon 7 Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara

0 1 13

17 pembangunan embung kec parlilitan desa sionom hudon

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Optimasi Pembangkit Listrik Hibrid (Diesel-Surya-Angin) Di Desa Si Onom Hudon 7 Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara

0 1 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Respon 2.1.1 Pengertian Respon - Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provi

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Respon Warga Binaan Dusun Partukkoan Desa Salaon Dolok Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir Terhadap Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Oleh Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

0 0 13