25
2.1.2. Proses Terjadinya Respon
Dalam hal ini ada beberapa gejala terjadinya respon, mulai dari pengamatan sampai berpikir. Gejala tersebut menurut Suryabrata adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan, yakni kesan-kesan yang diterima sewaktu perangsang mengenai
indera dan perangsangnya masih ada. Pengamatan ini merupakan bagian dari kesadaran dan pikiran yang merupakan abstraksi yang dikeluarkan dari arus
kesadaran. 2.
Bayangan pengiring, yaitu bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu warna. Bayangan pengiring itu terbagi menjadi dua macam, yaitu bayangan
pengiring positif yakni bayangan pengiring yang sama dengan warna objeknya, serta bayangan pengiring negatif adalah bayanagn pengiring yang
tidak sama dengan warna objeknya. 3.
Bayangan eiditik, yaitu bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga menyerupai pengamatan. Respon, yakni bayangan yang menjadi kesan yang
dihasilkan dari pengamatan. Respon diperoleh dari penginderaan dan pengamatan.
Jadi proses terjadinya respon adalah pertama-tama indera mengamati objek tertentu, setelah itu muncul bayangan pengiring yang berlangsung sangat singkat
sesaat sesudah perangsang berlalu. Setelah bayangan perangsang muncul kemudian bayangan editis, bayangan ini sifatnya lebih tahan lama, lebih jelas dari bayangan
perangsang. Setelah itu muncul tanggapan dan kemudian pengertian http:repository.usu.ac.id
diakses pada 18 Januari 2013 pukul 21.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
26
2.1.3. Indikator Respon
Respon dalam penelitian ini akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu,
diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Respon dalam penelitian akan diukur dari tiga
aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi menurut Mc Mahon adalah proses menginterpretasikan rangsangan input dengan menggunakan alat penerima
informasi sensorik information. Sedangkan menurut Morgan, King, dan Robinson menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mencium dunia
sekitar kita dengan kata lain persepsi dapat juga didefenisikan sebagai gejala suatu yang dialami manusia. Berdasarkan uraian diatas, William James mengatakan
persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita. Diperoleh dari pengelolaan ingatan memory kemudian
diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki Adi, 1994 : 105. Fenomena lain yang terpenting dalam kaitannya dengan persepsi adalah
atensi attention. Atensi merupakan suatu proses penyeleksian input yang akan diproses dalam kaitan dengan pengalaman. Oleh karena itu, atensi ini menjadi bagian
yang penting dalam proses persepsi. Hal-hal yang mempengaruhi atensi seseorang dapat dilihat dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
atensi adalah: 1.
Motif dan kebutuhan 2.
Preparatory set , yaitu kesiapan seseorang untuk berespon terhadap
suatu input sensorik tertentu tetapi tidak pada input yang lain 3.
Minat interest
Universitas Sumatera Utara
27
Sedangkan, faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah : 1.
Intensitas dan ukuran 2.
Kontras dengan hal-hal yang baru 3.
Pengulangan 4.
Pergerakan Adi, 1994 : 107. Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah kecenderungan dan
perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pemahaman yang mendetail, rasa takut, ancaman, dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Pengungkapan sikap dapat
diketahui melalui : 1.
Pengaruh atau penolakan 2.
Penilaian 3.
Suka atau tidak suka 4.
Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologi Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau
sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu, seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif, yakni cenderung menyenangi,
mendekati dan mengharapkan suatu objek, seseorang disebut mempunyai respon positif apabila dilihat melalui tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya,
seseorang disebut mempunyai respon negatif apabila informasi yang didengar atau perubahan terhadap sesuatu objek tidak mempengaruhi tindakannya atau justru
menghindar dan membenci objek tertentu. Mengenai sikap, Thursone mengatakan sikap adalah derajat efek positif atau
negatif yang dikaitkan dengan objek psikologis . Objek psikologis yang dimaksud
Universitas Sumatera Utara
28
adalah lambang-lambang, kalimat, semboyan , intuisi, pekerjaan, atau profesi, dan ide yang dapat dibedakan dalam perasaan positif atau negatif. Sikap adalah tendensi
untuk berekasi dalam suka atau tidak suka terhadap suatu objek sikap yang merupakan emosi yang diarahkan oleh seseorang kepada orang lain., benda atau
peristiwa sebagai objek sasaran sikap. Sikap merupakan respon evaluatif yang dapat berbentuk positif atau negative Azwar, 2007:25.
Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mengukur suatu respon. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan
masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam proses pembangunan. Pengertian partisipasi merupakan kesediaan untuk membantu berhasilnya suatu program sesuai
dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan partisipasi tersebut sama dengan peran
serta. Peran serta merupakan proses komunikasi dua arah yang dilakukan terus menerus guna meningkatkan pengertian masyarakat atas suatu proses dimana
masalah-masalah dan kebutuhan lingkungan sedang dianalisa oleh badan yang bertanggung jawab.
Partisipasi warga adalah “proses ketika warga, sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi, mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kebijakan-kebijakan yang langsung mempengaruhi kehidupan mereka”. Partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan memerlukan kesadaran warga masyarakat akan minat dan kepentingan yang sama. Untuk berhasilnya suatu program maka warga masyarakat dituntut
terlibat tidak hanya dalam aspek kognitif dan praktis, tetapi juga ada keterlibatan emosional pada program tersebut sehingga dapat memberi kekuatan dan perasaan
Universitas Sumatera Utara
29
untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang diperlukan dalam mengukur respon http:repository.usu.ac.id diakses pada 18 Januari 2013 pukul 21.00 WIB.
2.2. Pemberdayaan Masyarakat