Rencana Pembalokan Family Zone

8

2.2 Aerotropolis

Aerotropolis adalah sebuah kota dimana tata letak, infrastruktur, ekonomi berpusat pada bandar udara. Seperti konsep kota metropolitan, bandara sebagai pusat Aerotropolis juga memiliki kawasan pinggir kota yang terhubung oleh infrastrutur dan transportasi massal. Istilah Aerotropolis pertama kali dikemukakan oleh seorang seniman New York, Nicholas, Desantis pada November 1939. Konsep ini dikembangkan oleh seorang akademisi bernama John D.Kasarda pada tahun 2000. Aerotropolis biasanya didukungi oleh industri manufaktur, e-commerce, telekomunikasi dan logistik, hotel, gerai ritel, pusat hiburan, serta ruang perkantoran bagi para pebisnis yang sering berpergian melalui bandara atau terlibat dalam perdagangan global. Disamping itu, Aerotropolis juga dilengkapi pusat perdangan grosir serta sarana transportasi yang terintegrasi. Aerotropolis menjadi destinasi baru, dimana para wisatawan dan penduduk sekitar bertemu, bekerja, berbelanja, berbisnis, makan-minum dan mencari hiburan. John D.Kasarda

2.2.1 Jarak dan Lokasi Aerotropolis Secara Umum

Lokasi perancangan konsep Aerotropolis secara umum terletak di luar pagar Bandara tetapi memiliki akses yang dekat dan mudah ke Bandara. batas luar dari Aerotropolis tidak diatur oleh batasan-batasan atapun jarak karena belum adanya batas yang disepakati untuk menentukan jarak dan waktunya akan tetapi waktu 20 sampai 30 menit yang digunakan seabagai acuan untuk mengatur batas luar dalam beberapa studi rencana induk Aerotrpolis.

2.2.2. Bangunan-Bangunan di Kawasan Aerotropolis

Aerotropolis merupakan sebuah konsep Kota Bandara yang mana perkembanganya menciptakan kawasanya secara mandiri dikarenakan Aerotropolis merupakan generator utama dalam pengembangan kawasan, perkembangya kawasan meliputi fungsi-fungsi bangunan yang terbentuk antara lain adalah: a lapangan pekerjaan b perbelanjaan c perdagangan d pertemuan bisnis e hiburan, dan f tujuan rekreasi Universitas Sumatera Utara 9 pernyataan diatas merupakan kriteria bangunan yang ada pada kawasan Aerotropolis meliputi,  Pertokoan  Restoran  Kegiatan entertainmen dan kebudayaan  Hotel dan akomodasinya  Bank dan penukaran mata uang asing  Gedung perkantoran  Convention dan exhibition center  Hiburan, rekreasi dan pusat kebugaran  Logistik dab distribusi  Katering dan kuliner  Perdangangan bebas  Lapangan golf  Factory outlet  Pelayanan keluarga seperti klinik kesehatan dan penitipan anak

2.2.3. Tema dan Karakteristik Bangunan di Kawasan Aerotropolis

Tidak adanya kesepakatan atapun peraturan dalam pemilihan tema bangunan yang akan di rancang pada kawasan Aerotropolis, akan tetapi menurut studi banding di kawasan Aerotropolis di luar negeri kebanyakan tema perancangan dengan gaya high tech dimana bangunan berkarakter futuristik hal ini dimaksudkan untuk merefleksikan konsep desain Bandar Udara tersebut. 2.2.4 Aerotropolis A Studi banding untuk aerotropolis A adalah Kuala Lumpur International Airport KLIA, KLIA Aeropolis. Universitas Sumatera Utara