Secara umum anak autis mengalami kelainan dalam berbicara, kelainan fungsi saraf dan intelektual, Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya keganjilan
perilaku dan ketidakmampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. j.
HiperaktifAttention Deficit Disorder with Hyperactive Hiperaktif bukan merupakan penyakit tetapi suatu gejala atau symptoms.
Dewasa ini banyak kalangan medis masih menyebut anak hiperaktif dengan istilah attention deficit disorder ADHD
http:www.gbkp.or.id.
2.5 Perkembangan Pendidikan berkebutuhan Khusus di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan pendidikan luar biasa dimulai sebelum masa kemerdekaan yaitu dengan berdirinya dan untuk pertama kalinya, Lembaga
Penyandang Cacat Tunanetra di Bandung pada tahun 1901. Lalu pada 1927 dibuka sekolah bagi anak tunagrahita di kota yang sama dan pada saat yang
hampir bersamaan didirikan sekolah khusus bagi anak tunarungu pada 1930 di Bandung juga. Selain itu ada juga YPAC Surakarta yang berdiri Tanggal 5
Februari 1953 di Surakarta dan didirikan oleh Prof. DR. dr. Soeharso. Untuk Sumatera Utara sendiri pada tahun 1964 di Medan di didirikan sekolah untuk anak
cacat. Hingga saat ini pendidikan luar biasa di Indonesia sebagian besar masih
bersifat segregratif, yaitu memisahkan antara anak berkebutuhan khusus dari anak-anak normal dan menempatkan mereka di sekolah khusus atau yang dikenal
dengan Sekolah Luar Biasa SLB. Model pendidikan segregratif ini bertujuan agar ABK memperoleh pendidikan yang sesuai dengan karakteristik kecacatannya
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal. SLB terdiri dari jenjang pra sekolah TKLB, pendidikan dasar SDLB, SMPLB dan pendidikan
menengah SMLB. Dengan penggolongan jenis sekolah yaitu:
SLB A untuk Tunanetra
SLB B untuk tunarungu
SLB C untuk tunagrahita
SLB D untuk tunadaksa
SLB E untuk tunalaras
SLB G untuk tunaganda. Selain model pendidikan segregatif ada juga model pendidikan inklusif
yaitu sekolah yang menampung semua murid di kelas yang sama, sekolah ini menyediakan pendidikan yang layak, dan sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan setiap murid. Biasanya ABK disekolahkan di tempat yang terdekat dengan mereka. Mulai 2001 pendidikan inklusi telah menjadi program Direktorat
Pendidikan Luar Biasa yang bertugas untuk mengatur pelaksanaan pendidikan luar biasa tidak hanya di SLB namun juga di sekolah-sekolah reguler, termasuk
salah satunya adalah membekali para guru di semua sekolah reguler dengan pengetahuan dan keterampilan layanan bagi anak berkebutuhan khusus.
Beberapa sekolah baik itu SD, SMP dan SMA reguler telah ditunjuk menjadi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Walaupun memang dalam
pelaksanaannya masih terdapat hambatan. Untuk memenuhi guru yang mengajar di sekolah luar biasa yang diperuntukkan bagi anak luar biasa, didirikan lembaga
pendidikan guru sesuai dengan kebutuhan di lapangan.Pendidikan guru untuk
Universitas Sumatera Utara
PLB yang pertama, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa SGPLB, didirikan di Bandung pada tahun 1952.
http:www.google.co.idurlsaANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS source.ditplb.or.id
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah