2.2 Teori Fungsional Menurut Robert K. Merton
Robert K. Merton dalam Ritzer 2003:138-139 mengatakan bahwa fungsi adalah konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati yang menimbulkan adaptasi
atau penyesuaian dari sistem tertentu. Stuktur atau institusi dapat menyumbang pemeliharaan bagian-bagian lain dari sistem sosial, stuktur atau institusi. Teori ini
menilai bahwa semua sistem yang ada di dalam masyarakat pada hakikatnya mempunyai fungsi tersendiri. Dalam pikiran Merton sasaran studi struktural
fungsional antara lain peran sosial, pola institusional, proses sosial, pola kultural, norma sosial, organisasi kelompok, struktur sosial, perlengkapan untuk
pengendalian sosial. Teori fungsional ini memandang bahwa segala pranata sosial yang ada dalam masyarakat itu bersifat fungsional dalam artian positif dan
negatif. Merton menjelaskan bahwa aliran fungsionalis dapat juga diterapkan pada
organisasi, institusi dan kelompok. Selain itu ia memperkenalkan mengenai fungsi manifest nyata merupakan fungsi yang diharapakan dan fungsi laten
tersembunyi merupakan fungsi yang tidak diharapkan. Dimana fungsi tersembunyi ini adalah satu jenis dari akibat yang tidak diharapkan. Ia
berpendapat bahwa teori ini merupakan strategi untuk analisa. Kedua fungsi ini memiliki konsekuensi yang kemungkinan mengutungkan sistem. Doyle
1986:158 Menurut sudut pandang Merton bahwa analsisis fungsional memusatkan pada
organisasi, kelompok, masyarakat dan kebudayaan, harsuslah terpola dan berlangsung. Lebih jauh dari itu konsepnya mengenai fungsi manifest dan laten
telah membuka bahwa fungsi selalu berada dalam daftar menu struktur.
Universitas Sumatera Utara
a. Fungsi Manifes
Terdapat fungsi yang oleh banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga itu sendiri. Contoh: Keluarga harus memelihara anak.
Lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok dan mengarahkan arus modal ke tempat yang membutuhkan. Sekolah harus
mendidik anak-anak. Fungsi manifes adalah jelas, diakui dan biasanya, dipuji. b.
Fungsi Laten Terdapat beberapa konsekuensi lembaga yang tidak dikehendaki dan tidak
dapat diramalkan. Lembaga pendidikan tidak hanya mendidik anak-anak, tetapi juga menyelenggarakan hiburan dan menjauhkan orang-orang muda usia dari
pasar tenaga kerja, yang menurut beberapa ahli teori konflik, melindungi anak- anak orang kaya dari persaingan dengan anak-anak orang miskin. Program
kesejahteraan pemerintah tidak hanya membantu orang miskin, tetapi juga memberikan pekerjaan kepada kelas menengah. Fungsi laten adalah suatu tipe
konsekuensi yang tidak terantisipasi, sesuatu yang fungsional bagi sistem yang dirancang.
http:www.idpeurope.orgdocsuio_upi_inclusion_book6Menuju_Inklusi_da n_Pengayaan.pdf
2.3 Lembaga Pendidikan