Lembaga Pendidikan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus ABK

a. Fungsi Manifes Terdapat fungsi yang oleh banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga itu sendiri. Contoh: Keluarga harus memelihara anak. Lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok dan mengarahkan arus modal ke tempat yang membutuhkan. Sekolah harus mendidik anak-anak. Fungsi manifes adalah jelas, diakui dan biasanya, dipuji. b. Fungsi Laten Terdapat beberapa konsekuensi lembaga yang tidak dikehendaki dan tidak dapat diramalkan. Lembaga pendidikan tidak hanya mendidik anak-anak, tetapi juga menyelenggarakan hiburan dan menjauhkan orang-orang muda usia dari pasar tenaga kerja, yang menurut beberapa ahli teori konflik, melindungi anak- anak orang kaya dari persaingan dengan anak-anak orang miskin. Program kesejahteraan pemerintah tidak hanya membantu orang miskin, tetapi juga memberikan pekerjaan kepada kelas menengah. Fungsi laten adalah suatu tipe konsekuensi yang tidak terantisipasi, sesuatu yang fungsional bagi sistem yang dirancang. http:www.idpeurope.orgdocsuio_upi_inclusion_book6Menuju_Inklusi_da n_Pengayaan.pdf

2.3 Lembaga Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang wajib didapat oleh seorang anak. Dimana Pendidikan sangat membantu seseorang untuk berkarya. Untuk mencapai pendidikan seoarang anak akan ditempatkan ke suatu lembaga yaitu lembaga Universitas Sumatera Utara pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai suatu wadah untuk mendidik anak memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan yaitu : - Mempersiapkan anggota masyarakat mencari nafkah. - Mengembangkan bakat seseorang demi kepuasan pribadi maupun anggota masyarakat. - Melestarikan kebudayaan. - Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang terselubung. Fungsi laten pendidikan antara lain: - Pemupukan keremajaan - Pengurangan pengendalian orang tua - Penyediaan sarana untuk pembangkangan - Dipertahankannya sistem kelas sosial - Penundaan usia perkawinan Alpha Omega sebagai lembaga pendidikan untuk ABK memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi anak yaitu :  Menjalin komunikasi dua arah dengan anak  Mengembangkan situasi belajar yang menyenangkan tanpa membebani anak harus belajar diluar kemampuannya.  Mengembangkan rasa percaya diri anak. Universitas Sumatera Utara

2.4 Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus ABK

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan penyimpangan fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional dalam proses tumbuhkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berkebutuhan khusus ABK ini ada dua kelompok, yaitu: ABK temporer sementara dan permanen tetap. Adapun yang termasuk kategori ABK temporermeliputi: anak-anak yang berada di lapisan strata sosial ekonomi yang paling bawah, anak-anak jalanan anjal, anak-anak korban bencana alam, anak- anak di daerah perbatasan dan di pulau terpencil, serta anak-anak yang menjadi korban HIV-AIDS. Sedangkan yang termasuk kategori ABK permanen adalah anak-anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, Autis, ADHD Attention Deficiency andHiperactivity Disorders, Anak Berkesulitan Belajar, Anak berbakat dan sangat cerdas Gifted. Anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru antara lain. a. Tunagrahita Mental retardation Definisi tunagrahita yang dipublikasikan oleh American Association on Mental Retardation AAMR. Di awal tahun 60-an, tunagrahita merujuk pada keterbatasan fungsi intelektual umum dan keterbatasan pada keterampilan adaptif. Keterampilan adaptif mencakup area komunikasi, merawat diri, keterampilan sosial, bermasyarakat, mengontrol diri, waktu luang, dan kerja. Menurut definisi Universitas Sumatera Utara ini, ketunagrahitaan muncul sebelum usia 18 tahun. Menurut WHO seorang tunagrahita memiliki dua hal yang esensial yaitu fungsi intelektual secara nyata di bawah rata-rata dan adanya ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan norma dan tututan yang berlaku dalam masyarakat. b. Tunalaras Emotional or behavioral disorder Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.Secara umum mereka selalu dalam keadaan pervasive dan tidak menggembirakan atau depresi. c. Tunarungu Wicara Communication disorder and deafness Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen, karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak. Universitas Sumatera Utara d. Tunanetra Partially seing and legally blind Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total Blind dan low vision. Tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran e. Tunadaksa physical disability Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainanneuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisiktetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik. f. Tunaganda Multiple handicapped Tunaganda adalah mereka yang mempunyai kelainan perkembangan mencakup kelompok yang mempunyai hambatan-hambatan perkembangan neurologis yang disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan dalam kemampuan seperti intelegensi, gerak, bahasa, atau hubungan pribadi di masyarakat. Universitas Sumatera Utara g. Kesulitan Belajar Learning disabilities Anak dengan kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca,berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep. h. Anak Berbakat Giftedness and special talents Anak berbakat adalah mereka yang mempunyai skor IQ 140 atau lebih diukur dengan instrument Stanford Binet, mempunyai kreativitas tinggi kemampuan memimpin dan kemampuan dalam seni drama, seni tari dan seni rupa. Anak berbakat mempunyai empat kategori, sebagai berikut:  Mempunyai kemampuan intelektual atau intelegensi yang menyeluruh, mengacu pada kemampuan berpikir secara abstrak dan mampu memecahkan masalah secara sistematis dan masuk akal.  Kemampuan intelektual khusus, mengacu pada kemampuan yang berbeda dalam matematika, bahasa asing, music, atau ilmu pengetahuan alam. Universitas Sumatera Utara  Berpikir kreatif atau berpikir murni menyeluruh. Pada umumnya mampu berpikir untuk menyelesaikan masalah yang tidak umum dan memerlukan pemikiran tinggi.  Mempunyai bakat kreatif khusus, bersifat orisinil dan berbeda dengan yang lain. i. Anak Autistik Autism Syndrome merupakan kelainan yang disebabkan adanya hambatan pada ketidakmampuan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak. Gejala-gejalanya antara lain:  Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampang acuh, muka pucat, dan mata sayu dan selalu memandang ke bawah.  Selalu diam sepanjang waktu.  Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada monoton, kemudian dengan suara yang aneh akan menceritakan dirinya dengan beberapa kata kemudian diam menyendiri lagi.  Tidak pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut dan tidak menyenangi sekelilingnya.  Tidak tampak ceria.  Tidak peduli terhadap lingkungannya, kecuali terhadap benda yang disukainya. Universitas Sumatera Utara Secara umum anak autis mengalami kelainan dalam berbicara, kelainan fungsi saraf dan intelektual, Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya keganjilan perilaku dan ketidakmampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. j. HiperaktifAttention Deficit Disorder with Hyperactive Hiperaktif bukan merupakan penyakit tetapi suatu gejala atau symptoms. Dewasa ini banyak kalangan medis masih menyebut anak hiperaktif dengan istilah attention deficit disorder ADHD http:www.gbkp.or.id.

2.5 Perkembangan Pendidikan berkebutuhan Khusus di Indonesia