Uji Hipotesis Hasil Analisis Data dan Interpretasi

commit to user

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi linier berganda. a. Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama Uji-F Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan Uji-F, yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berhubungan secara signifikan terhadap variabel dependen. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berhubungan terhadap variabel dependen jika F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel Priyatno, 2009. Hasil Uji-F dalam penelitian ini adalah: Tabel 16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1487.471 2 743.735 7.616 .001 a Residual 4394.529 45 97.656 Total 5882.000 47 a. Predictors: Constant, dukungansosial, secureattachment b. Dependent Variable: selfdisclosure Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 7,616 dan F tabel dilihat dalam lampiran tabel F sebesar 3,20. Karena F hitung F tabel 7,616 3,20 maka ada hubungan secara signifikan antara variabel commit to user secure attachment dan dukungan sosial secara bersama-sama dengan self disclosure . b. Analisis Korelasi Ganda R Selanjutnya, untuk menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi ganda R. Menurut Sugiyono dalam Priyatno, 2009 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 – 0,199 = sangat rendah 0,20 – 0,399 = rendah 0,40 – 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = sangat kuat Dari hasil analisis regresi, diperoleh nilai koefisien korelasi ganda R adalah: Tabel 17 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .503 a .253 .220 9.882 1.687 a. Predictors: Constant, dukungansosial, secureattachment b. Dependent Variable: selfdisclosure commit to user Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,503. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara secure attachment dan dukungan sosial dengan self disclosure. c. Analisis Determinasi Pada tabel 17 dapat dilihat persentase sumbangan hubungan variabel independen secara serentak dengan variabel dependen, yaitu dengan melihat kolom R square determinasi. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel dependen Priyatno, 2009. Dari tabel tersebut diperoleh nilai R square sebesar 0,253 atau 25,3. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan hubungan variabel independen secure attachment dan dukungan sosial dengan variabel dependen self disclosure sebesar 25,3. Atau variasi variabel independen secure attachment dan dukungan sosial mampu menjelaskan sebesar 25,3 variasi variabel dependen self disclosure. Sedangkan sisanya sebesar 74,7 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. d. Analisis Korelasi Parsial Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel sedangkan variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap sebagai variabel kontrol. Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 commit to user berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik. Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial didapat nilai korelasi antara secure attachment dengan self disclosure dimana dukungan sosial dikendalikan dibuat tetap adalah 0,400 dengan taraf signifikansi 0,003 p0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang dan signifikan antara secure attachment dengan self disclosure jika dukungan sosial tetap. Sedangkan arah hubungan adalah positif artinya semakin tinggi secure attachment maka semakin meningkatkan self disclosure. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini. Tabel 18 Korelasi antara Secure Attachment dengan Self Disclosure dimana Dukungan Sosial dikendalikan Correlations Control Variables secureattachment selfdisclosure dukungansosial secureattachment Correlation 1.000 .400 Significance 1- tailed . .003 df 45 selfdisclosure Correlation .400 1.000 Significance 1- tailed .003 . df 45 Selanjutnya, korelasi antara dukungan sosial dengan self disclosure dimana secure attachment dikendalikan dibuat tetap adalah 0,100 dengan commit to user taraf signifikansi 0,251 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah dan tidak signifikan antara dukungan sosial dengan self disclosure jika secure attachment tetap. Sedangkan arah hubungan adalah positif artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin meningkatkan self disclosure. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19 Korelasi antara Dukungan Sosial dengan Self Disclosure dimana Secure Attachment dikendalikan Correlations Control Variables dukungansosial selfdisclosure secureattachment dukungansosial Correlation 1.000 .100 Significance 1- tailed . .251 df 45 selfdisclosure Correlation .100 1.000 Significance 1- tailed .251 . df 45

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Santri Baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL- Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten

0 3 18

BAB 1 Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten.

0 4 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten.

0 13 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SANTRI DI PONDOK Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI KELAS X PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA YANG PERTAMA KALI TINGGAL DI PONDOK PESANTREN.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA DAN IBNU ABBAS KLATEN

0 0 8