Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Analisis Deskriptif

commit to user taraf signifikansi 0,251 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah dan tidak signifikan antara dukungan sosial dengan self disclosure jika secure attachment tetap. Sedangkan arah hubungan adalah positif artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin meningkatkan self disclosure. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19 Korelasi antara Dukungan Sosial dengan Self Disclosure dimana Secure Attachment dikendalikan Correlations Control Variables dukungansosial selfdisclosure secureattachment dukungansosial Correlation 1.000 .100 Significance 1- tailed . .251 df 45 selfdisclosure Correlation .100 1.000 Significance 1- tailed .251 . df 45

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Setelah dilakukan perhitungan secara manual, sumbangan relatif secure attachment dengan self disclosure sebesar 86,6 dan sumbangan relatif dukungan sosial dengan self disclosure sebesar 13,4. Sumbangan efektif secure attachment dengan self disclosure sebesar 21,9 dan sumbangan efektif dukungan sosial dengan self disclosure sebesar 3,39. Total sumbangan commit to user efektif ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R² sebesar 0,253 atau 25,3.

5. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai self disclosure, secure attachment, dan dukungan sosial pada subjek yang diteliti. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 20 Statistik Deskriptif Skala Jum Subjek Data hipotetik M SD Data empirik M SD Skor Min Skor Maks Skor Min Skor Maks Self Disclosure 48 36 144 90 18 76 129 99,50 11,187 Secure attachment 48 47 188 117,5 23,5 106 150 131,71 9,830 Dukungan sosial 48 35 140 87,5 17,5 90 126 109,69 9,272 Keterangan: M : Mean SD : Standar Deviasi a. Skala self disclosure Skala self disclosure akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal Azwar, 2003. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 36 x 1 = 36 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 36 x 4 = 144, maka jarak sebarannya adalah 144 – 39 = 108 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 108 : 6,0 = 18, sedangkan rerata hipotetiknya 36 x 2,5 = 90. Apabila subjek commit to user digolongkan dalam 3 kategorisasi, maka akan diperoleh kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 21. Tabel 21 Kriteria Kategori Skala Self disclosure dan Distribusi Skor Subjek Standar Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata empirik Frek N Presentase MH+1,0 X 108 X Tinggi 10 20,83 MH-1,0 X MH+1,0 72 X 108 Sedang 38 79,17 99,50 X MH-1,0 X 72 Rendah - - Jumlah 48 100 Dari kategori skala self disclosure seperti terlihat pada tabel, dapat diambil kesimpulan bahwa 20,83 santri pondok pesantren Al-Muayyad Surakarta memiliki self disclosure yang tinggi dan 79,17 santri pondok pesantren MDW Al-Muayyad Surakarta tergolong memiliki tingkat self disclosure yang sedang. Jadi secara umum, subjek memiliki self disclosure yang sedang. b. Skala Secure Attachment Skala secure attachment akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal Azwar, 2003. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 47 x 1 = 47 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 47 x 4 = 188, maka jarak sebarannya adalah 188–47 = 141 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 141:6,0 = 23,5, sedangkan rerata hipotetiknya 47 x 2,5 = 117,5. Apabila subjek commit to user digolongkan dalam 3 kategorisasi, maka akan diperoleh kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 22. Tabel 22 Kriteria Kategori Skala Secure Attachment dan Distribusi Skor Subjek Standar Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata empirik Frek N Presentase MH+1,0 X 141 X Tinggi 11 22,92 MH-1,0 X MH+1,0 94 X 141 Sedang 37 77,08 131,71 X MH-1,0 X 94 Rendah - - Jumlah 48 100 Dari kategori skala secure attachment seperti terlihat pada tabel. Dapat diambil kesimpulan bahwa 22,92 santri pondok pesantren Al- Muayyad Surakarta memiliki secure attachment yang tinggi dan 77,08 santri pondok pesantren Al-Muayyad Surakarta tergolong memiliki secure attachment yang sedang. Jadi secara umum, subjek memiliki secure attachment yang sedang. c. Skala dukungan sosial Skala dukungan sosial akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal Azwar, 2003. Skor minimal yang diperoleh subjek adalah 35 x 1 = 35 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 35 x 4 = 140, maka jarak sebarannya adalah 140 – 35 = 105 dan setiap satuan deviasi standarnya bernilai 105 : 6,0 = 17,5, sedangkan rerata hipotetiknya 35 x 2,5 = 87,5. Apabila subjek commit to user digolongkan dalam 3 kategori, maka akan diperoleh kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 23. Tabel 23 Kriteria Kategori Skala Dukungan Sosial dan Distribusi Skor Subjek Standar Deviasi Skor Kategorisasi Subjek Rerata empiri k Frek N Presentas e MH+1,0 X 105 X Tinggi 35 72,92 109,69 MH-1,0 X MH+1,0 70 X 105 Sedang 13 27,08 X MH-0,6 X 70 Rendah - - Jumlah 48 100 Dari kategori skala dukungan sosial seperti terlihat pada tabel, dapat diambil kesimpulan bahwa 72,92 santri pondok pesantren Al-Muayyad Surakarta mendapat dukungan sosial yang tinggi, dan 27,08 santri pondok pesantren Al-Muayyad Surakarta mendapat dukungan sosial yang sedang. Jadi secara umum, subjek mendapat dukungan sosial yang tinggi.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Santri Baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL- Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten

0 3 18

BAB 1 Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten.

0 4 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten.

0 13 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SANTRI DI PONDOK Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI KELAS X PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA YANG PERTAMA KALI TINGGAL DI PONDOK PESANTREN.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA DAN IBNU ABBAS KLATEN

0 0 8