Aspek-aspek Self Disclosure Self Disclosure

commit to user Person dalam Gainau, 2009 mengartikan self disclosure sebagai tindakan seseorang dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi pada orang lain secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberi informasi yang akurat tentang dirinya. Sedangkan menurut Morton dalam Sears, 1985 self disclosure merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa self disclosure adalah kemampuan mengungkapkan informasi yang bersifat pribadi, pikiran dan perasaan kepada orang lain agar mengetahui tentang dirinya.

2. Aspek-aspek Self Disclosure

Menurut Wheeless dalam Adams, 2004 aspek-aspek self disclosure antara lain: a. Intent , merupakan kesungguhan dalam melakukan self disclosure. Individu menyadari apa yang di katakan dan diungkapkan kepada orang lain. b. Amount , merupakan kuantitas dalam melakukan self disclosure. Semakin akrab hubungan individu dengan orang lain maka semakin sering pula individu melakukan self disclosure. c. Positiveness , individu dapat mengungkapkan hal-hal yang positif dan negatif tentang dirinya tergantung kepada siapa individu tersebut mengungkapkan diri. commit to user d. Depth , merupakan kedalaman individu dalam mengungkapkan informasi tentang dirinya. Bila individu terbuka kepada orang lain maka akan mengungkapkan segala sesuatu tentang dirinya secara mendalam. e. Honesty , merupakan kejujuran individu dalam mengungkapkan tentang dirinya kepada orang lain. Semakin akrab hubungan individu dengan orang lain maka akan semakin jujur pula individu tersebut dalam mengungkapkan tentang dirinya. Menurut Carpenter dan Freese 1979 aspek-aspek self disclosure antara lain: a. Retrospective self report , yaitu mengungkapkan informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. b. Intimacy , merupakan keintiman dalam menyampaikan informasi. c. Inwardness , yaitu keluasan individu dalam mengungkapkan pengalaman pribadi. Jourard dalam Sari dkk., 2006 menyebutkan tiga dimensi self disclosure yaitu: a. Breadth , mengacu pada keluasan materi yang diungkap dan semua materi tersebut dijabarkan dalam enam kategori informasi tentang diri sendiri, yaitu sikap dan pendapat, rasa dan minat, pekerjaan, uang, kepribadian dan tubuh. b. Depth , mengacu pada empat tingkatan pengungkapan diri, yaitu tidak pernah bercerita kepada orang lain tentang dirinya, berbicara secara umum, bercerita secara penuh dan sangat mendetail, dan berbohong atau commit to user salah mengartikan diri sendiri sehingga yang diberikan kepada orang lain berupa gambaran diri yang salah. c. Target person , mengacu pada sasaran mengungkapkan diri yaitu kepada ibu, ayah, teman pria, teman wanita, dan pasangan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui bahwa aspek- aspek self disclosure meliputi: intent, amount, positiveness, depth, dan honesty mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Wheeless dalam Adams, 2004.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Disclosure

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFICACY DENGAN KECEMASAN BERBAHASA ASING PADA SANTRI BARU PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Self Eficacy Dengan Kecemasan Berbahasa Asing Pada Santri Baru Pondok Pesantren Nahdhatul Muslimat Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL- Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten

0 3 18

BAB 1 Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten.

0 4 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Self Esteem dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Santri Program Tahfidz di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta dan Ibnu Abbas Klaten.

0 13 4

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SANTRI DI PONDOK Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI KELAS X PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA YANG PERTAMA KALI TINGGAL DI PONDOK PESANTREN.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SANTRI PROGRAM TAHFIDZ DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD SURAKARTA DAN IBNU ABBAS KLATEN

0 0 8