commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel tergantung
: Self disclosure 2.
Variabel bebas : a. Secure attachment
b. Dukungan Sosial
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Self Disclosure
Self disclosure adalah kemampuan mengungkapkan informasi yang
bersifat pribadi, pikiran, dan perasaan kepada orang lain agar mengetahui tentang dirinya. Variabel ini diungkap dengan skala self disclosure yang
disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Wheeless dalam Adams, 2004 meliputi: intent, amount, positiveness, depth,
dan honesty. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek penelitian, berarti memberikan indikasi bahwa semakin tinggi pula tingkat self disclosure yang
dimiliki individu. Semakin rendah skor yang diperoleh subjek penelitian, maka memberikan indikasi semakin rendah pula tingkat self disclosure yang
dimiliki individu.
2. Secure Attachment
Secure attachment adalah pola kelekatan yang terbentuk dari interaksi
antara orang tua dan anak, di mana anak merasa percaya pada orang tua
32
commit to user
sebagai figur yang selalu siap mendampingi, sensitif, responsif, penuh cinta dan kasih sayang ketika anak mencari perlindungan atau kenyamanan, dan
selalu menolong atau membantunya dalam menghadapi situasi yang mengancam dan menakutkan. Variabel ini diungkap dengan skala secure
attachment modifikasi dari Brennan dan Shaver 1995 berdasarkan aspek-
aspek yaitu: frustration with partners, proximity seeking, self reliance, ambivalence
, trust, jealousy, dan anxious clinging to partners. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek penelitian, berarti
memberikan indikasi bahwa semakin tinggi pula secure attachment yang dimiliki individu. Semakin rendah skor yang diperoleh subjek penelitian,
maka memberikan indikasi semakin rendah pula secure attachment yang dimiliki individu.
3. Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah bantuan yang diterima seseorang dari orang lain untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Variabel ini diungkap dengan
skala dukungan sosial modifikasi dari Sandhaningrum 2009 berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh House dan Kahn 1985 yang meliputi:
dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan informatif, dan dukungan instrumental yang diperoleh individu. Semakin tinggi skor yang diperoleh
subjek penelitian, berarti memberikan indikasi bahwa semakin tinggi pula tingkat dukungan sosial yang diperoleh individu. Semakin rendah skor yang
diperoleh subjek penelitian, maka memberikan indikasi semakin rendah pula dukungan sosial yang diperoleh individu.
commit to user
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri kelas I Madrasah Diniyah Wustho Almuayyad Surakarta yang terbagi dalam 4 kelas tiap-tiap
kelas terdiri dari 15-30 santri dengan jumlah keseluruhan 99 santri.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah santri kelas I Madrasah Diniyah Wustho Almuayyad Surakarta, dengan pertimbangan bahwa tingkat I atau
kelas I merupakan tahun awal berlangsungnya proses menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan baru. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 2 kelas.
3. Sampling
Sampling dalam penelitian ini adalah cluster random sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas yang dipilih secara acak berdasarkan undian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
D. Metode Pengumpulan Data
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi yang terdiri atas skala secure attachment, skala dukungan sosial, dan skala self
disclosure . Skala yang digunakan merupakan model skala Likert yang
dimodifikasi, yaitu tiap-tiap skala memiliki ciri-ciri empat alternatif jawaban yang
commit to user
dipisahkan menjadi pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable. Skor tiap aitem akan bergerak satu sampai empat.
Aitem favourable nilainya : Sangat sesuai SS
: skor 4 Sesuai S
: skor 3 Tidak sesuai TS
: skor 2 Sangat tidak sesuai STS
: skor 1 Aitem unfavourable nilainya :
Sangat sesuai SS : skor 1
Sesuai S : skor 2
Tidak sesuai TS : skor 3
Sangat tidak sesuai STS : skor 4
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Skala Self Disclosure
Skala self disclosure dalam penelitian ini adalah skala self disclosure yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh
Wheeless dalam Adams, 2004 meliputi: intent, amount, positiveness, depth, dan honesty yang terdiri atas 50 butir aitem dengan 25 aitem pernyataan
favourable dan 25 item pernyataan unfavourable.
commit to user
Tabel 1 Blue Print
Skala Self Disclosure
No Aspek
Indikator No item
Jumlah Fav
Unfav F
1. Intent
Menyadari apa yang
diungkapkan dan dirasakan
1, 16, 24, 40 6, 8, 17, 30
8 16
2. Amount
Sering berbicara
tentang diri sendiri
5, 11, 15 12, 21, 23
6 12
Lamanya individu dalam
membicarakan tentang dirinya
35, 43 4, 49
4 8
3. Positiveness
Membicarakan tentang hal-hal
yang baik tentang diri
sendiri 18, 25, 39, 45
36, 42, 44, 47
8 16
4. Depth
Membicarakan tentang diri
secara mendalam
10, 26, 31, 33 3, 14, 38, 46 8
16
5. Honesty
Memiliki rasa percaya diri
2, 19, 22 7, 9, 13
6 12
Berbicara apa adanya tentang
diri sendiri 27, 32, 37
29, 34, 48 6
12 Berbicara
dengan tulus tentang diri
sendiri 28, 41
20, 50 4
8 Frekuensi f
25 25
50 100
2. Skala Secure Attachment
Skala secure attachment dalam penelitian ini merupakan skala modifikasi dari Brennan dan Shaver 1995 berdasarkan aspek-aspek yaitu: frustration
with partners , proximity seeking, self reliance, ambivalence, trust, jealousy,
commit to user
dan anxious clinging to partners, yang terdiri atas 70 butir aitem dengan 35 aitem pernyataan favourable dan 35 aitem pernyataan unfavourable.
Tabel 2 Blue Print
Skala Secure Attachment
No Aspek
Indikator No item
Jumlah Fav
Unfav f
1. Frustration
with Partners Merasa tidak
dimengerti 11, 16, 18
2, 34, 36 6
8.57 Merasa tidak
diperhatikan 3, 10
12, 33 4
5.71
2. Proximity
Seeking Mencari
kedekatan dengan orang
lain 9, 13, 17
7, 20, 37 6
8.57 Terbuka
dengan orang lain
15, 58 35, 39
4 5.71
3. Self Reliance
tidak mau minta bantuan
kepada orang lain
22, 38, 67 31, 50
5 7.14
Tidak mau menerima
kenyamanan dari orang lain
21, 63 25, 40, 59
5 7.14
4. Ambivalence
Merasa ragu dengan
perasaannya sendiri tentang
orang lain 28, 44, 55,
65, 70 4, 27, 49,
51, 61 10
14.3
5. Trust
Mempercayai orang lain
1, 8, 14, 42, 56,
5, 6, 24, 30, 68
10 14.3
6. Jealousy
Merasa takut tidak dicintai
32, 43, 45, 53, 66
26, 46, 48, 54, 62
10 14.3
7. Anxious
Clinging to Partners
Merasa orang lain tidak ada
untuknya ketika
dibutuhkan 29, 41, 52,
64, 69 19, 23, 47,
57, 60 10
14.3 Frekuensi f
35 35
70 100
commit to user
3. Skala Dukungan Sosial
Skala dukungan sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dukungan sosial modifikasi dari Sandhaningrum 2009 yang disusun
berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh House dan Kahn 1985, yang terdiri atas 40 butir aitem dengan 20 aitem pernyataan favourable dan 20
aitem pernyataan unfavourable yang terdiri atas aspek: dukungan emosional, dukungan penilaian, dukungan informatif, dan dukungan instrumental.
Tabel.3 Blue Print
Skala Dukungan Sosial
No Aspek
Indikator No item
Jumlah Fav.
Unfav. f
1. Dukungan
Emosional Empati
11, 15, 29 12, 14
5 12.5
Perhatian 26, 32
17, 21, 24 5
12.5 2.
Dukungan Penilaian
Penilaian positif
1, 23 5, 8, 9
5 12.5
Dorongan untuk maju
18, 25, 40 27, 38
5 12.5
3. Dukungan
Informatif Pemberian
nasehat, petunjuk dan
saran 2, 4, 30,
33, 37 3, 7, 10,
35, 39 10
25 4.
Dukungan Instrumental
Bantuan langsung
6, 13, 16, 34, 36
19, 20, 22, 28, 31
10 25
Frekuensi f 20
20 40
100
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi alat ukurnya
Azwar, 2008. Suatu tes atau instrumen pengukur mempunyai validitas yang
commit to user
tinggi apabila tes atau instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud.
Salah satu cara sederhana untuk melihat validitas isi yang telah terpenuhi adalah dengan melihat butir-butir dalam skala telah ditulis sesuai dengan blue
print -nya, yaitu telah sesuai dengan batasan kawasan ukur yang telah
ditetapkan semula dan memeriksa tiap-tiap butir telah sesuai dengan indikator perilaku yang akan diungkap Azwar, 2008. Analisis rasional ini juga
dilakukan oleh pihak yang berkompeten untuk menganalisis skala tersebut. Prosedur validitas skala melalui pengujian isi skala dengan menganalisis
secara rasional oleh professional judgement, yaitu pembimbing. Pengujian validitas skala secure attachment, skala dukungan sosial, dan
skala self disclosure dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Corrected Item-Total Correlation
, yaitu mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item dengan skor total.
Langkah selanjutnya adalah prosedur seleksi aitem berdasarkan data empiris dengan melakukan analisis kuantitatif terhadap parameter-parameter
item. Pada tahap ini akan dilakukan seleksi aitem berdasarkan daya diskriminasinya. Daya diskriminasi item adalah item yang mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan
indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total Azwar, 2008
commit to user
Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu
distribusu skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total r
ix
yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor
skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti makin tinggi daya bedanya. Bila koefisien
korelasi rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik. Bila kofisien korelasi
yang dimaksud ternyata berharga negatif, artinya terdapat cacat serius pada aitem yang bersangkutan.
Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan koefisien validitas r
bt
0,25 Azwar, 2007. Dengan demikian semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan skor skala
kurang dari 0,25 dapat disisihkan dan pernyataan-pernyataan yang akan diikutkan dalam skala sikap diambil dari item-item yang memiliki korelasi
0,25 keatas dengan pengertian semakin tinggi koefisien korelasi itu mendekati angka 1,00 maka semakin baik pula konsistensinya. Guna mempermudah
perhitungan, maka akan digunakan program Statistical Product and Service Solution
SPSS versi 17.0. kevalidan tiap-tiap butir aitem dapat dilihat dari nilai corrected item-totalcorelation tiap-tiap butir aitem tersebut pada hasil
output SPSS pada tabel item-total statistics.
commit to user
2. Reliabilitas
Istilah reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat menunjukkan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran kembali terhadap subjek yang sama Azwar, 2008. Untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan koefisien
korelasi alpha Cronbach. Tidak ada batasan mutlak yang menunjukkan angka koefisien terendah
yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat disebut reliabel. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi
reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2005.
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian untuk diuji kebenarannya, sehingga diperoleh
satu kesimpulan dari penelitian tersebut Hadi, 2000. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
dengan dua prediktor, dengan alasan karena pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu secure attachment dan dukungan sosial. Jadi analisis regresi
dua prediktor digunakan untuk mengetahui korelasi antara secure attachment dan dukungan sosial dengan self disclosure pada santri pondok pesantren.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi dua prediktor adalah uji asumsi klasik, yaitu:
commit to user
a. Uji normalitas, bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian
berdistribusi normal atau tidak. b.
Uji linearitas, untuk mengetahui apakah data dari variabel bebas berkorelasi linear dengan data dari variabel tergantung.
c. Uji otokorelasi, untuk mendeteksi bahwa variabel dependen tidak berkorelasi
dengan dirinya sendiri d.
Uji heteroskesdastisitas, untuk mengetahui terjadinya perbedaan variance residual
suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. e.
Uji multikolinearitas, untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu mode.
Keseluruhan perhitungan dalam penelitian ini, yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, dan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer
menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17.0.
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
a. Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta
Pondok pesantren Al-Muayyad berlokasi di Jl. KH. Samanhudi No. 64 Surakarta. Al-Muayyad dirintis tahun 1930 oleh Simbah K.H. Abdul
Mannan di atas tanah seluas 3.500 m yang dijariyahkan oleh K.H. Ahmad Shofawi di kampung Mangkuyudan, kelurahan Purwosari, kecamatan
Laweyan, kota Surakarta Semula merupakan pondok pesantren dengan corak tasawuf; pesantren dengan kegiatan utama latihan pengamalan syari’at
Islam dan belum melakukan pendalaman ilmu-ilmu agama secara teratur. Titik beratnya melatih para santri dengan perilaku keagamaan. Pengajian
yang diselenggarakan berkisar pada akhlak. Pada tahun 1937 kepemimpinan pesantren diserahkan kepada
putranya, K.H. Ahmad Umar Abdul Mannan. Mulailah Al-Muayyad sebagai sebuah pondok pesantren dengan kurikulum yang menitikberatkan pada
pendalaman ilmu-ilmu agama Islam. Pada tahun 1939, pengajian Al-Quran dan
kitab kuning
makin teratur,
sehingga dipandang
perlu mendirikan Madrasah Diniyyah.
Setelah K.H. Ahmad Umar Abdul Mannan wafat tahun 1980, dalam usia 63 tahun, kepemimpinan Al-Muayyad diserahkan kepada K.H. Abdul
43