18
g. Partnership
Partnership atau kemitraan dalam social marketing adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membangun hubungan yang
baik dengan berbagai pihak, seperti kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan, dan swasta. Tujuan dilakukannya hubungan kemitraan
adalah untuk mencari dukungan dalam proses pelaksanaan program social marketing. Karena tidak semua program kegiatan dapat
dilaksanakan dengan berdiri sendiri perlu adanya dukungan dari perusahaan atau organisasi lain.
I. Policy
Policy atau kebijakan dalam program social marketing biasanya dilakukan untuk memotivasi masyarakat dalam melakukan perubahan
perilaku. Keterlibatan pemerintah sebagai pemegang penuh kebijakan dalam pelaksanaan program social marketing sangatlah penting
mengingat berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam mempertahankan sebuah perilaku baru. Dalam social marketing
keterlibatan pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan sangat dibutuhkan.
19
2. Tahapan Komunikasi Social Marketing
Menurut Kotler dan Roberto
12
dalam bukunya yang berjudul “Social Marketing Strategies For Changing Public Behavior”, ada
lima tahapan dalam pelaksanaan social marketing:
a. Menganalisis Lingkungan Social Marketing
Tidak hanya pemasaran komersil yang menggunakan riset atau observasi terlebih dahulu, social marketing juga menggunakan
obervasi terlebih dahulu sebelum menentukan langkah selanjutnya. Dalam social marketing observasi atau riset dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisis lingkungan social marketing yang dilakukan sebagai tempat pelaksanaan program social marketing yang
bertujuan untuk mengetahui sebuah masalah yang sedang terjadi di masyarakat.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menganalisis lingkungan social marketing adalah dengan menggunakan metode
SWOT. Strenght kekuatan, Weakness kelemahan, Opportunities peluangkesempatan dan Threat ancaman dalam lingkungan social
marketing yang dihadapi. Pada analisis SWOT, faktor internal perusahaan kekuatan dan kelemahan, dengan situasi eksternal
perusahaan peluang dan ancaman yang menjadi dasar permasalahan
12
Kotler dan Roberto, op.cit., hal 39