33
pelayanan terhadap masyarakat. Kedua, puskesmas memiliki budaya puskesmas yang berorientasi pada kepuasan masyarakat yaitu,
profesional, sadar mutu, inisiatif dan tanggung jawab. Selain budaya puskesmas, puskesmas juga memiliki budaya kerja yaitu 5R Ringkas,
Rawat, Rajin, Resik, Rapi. Ruang lingkup tugas puskesmas tidak hanya menangani kesehatan saja tetapi juga melayani konsultasi
psikologi, konsultasi berhenti merokok, konsultasi gizi, konsultasi kesehatan lingkungan dan melayani upaya pemberdayaan masyarakat.
Pada bab ini, peneliti juga menjelaskan mengenai struktur organisasi dan tugas-tugas pokok setiap jabatan di Puskesmas Danurejan I kota
Yogyakarta. Kemudian pada bab ini terdapat juga tiga ringkasan skripsi terdahulu yang pertama berjudul “Strategi Komunikasi
Pemasaran Sosial Dalam Mengkampanyekan Program Pengelolaan Sampah studi kasus strategi komunikasi pemasaran sosial paguyuban
sukunan bersemi dalam mengkampanyekan program swasekola sampah mandiri di dusun sukunan, sleman tahun 2003-
2009”. Kedua, “Strategi social marketing muhammadiyah tobacco control center
universitas muhammadiyah yogyakarta MMTC UMY dalam membentuk kesadaran akan bahaya mengkonsumsi rokok di kalangan
remaja tahun 2013- 2014” hasil penelitian skripsi oleh Muhammad
Hasan Syamsudin angkatan tahun 2010 jurusan ilmu komunikasi. Ketiga, “Strategi pemasaran sosial bank sampah “gemah ripah” dalam
sosialisasi lingkungan bersih dan pola hidup sehat di dusun Badegan,
34
Bantul pada tahun 2012” merupakan hasil penelitian skripsi oleh Julius Novianto angkatan tahun 2007 jurusan ilmu komunikasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY.
BAB III menjelaskan mengenai pembahasan mengenai hasil
penelitian. Dari data yang telah didapatkan, yang kemudian dianalisis, bagaimana pelaksanaan social marketing program ASI ekslusif di
Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta, apa saja hambatan dari luar dan dalam yang dapat mengambat pelaksanaan program ASI eksklusif
di Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta. Serta faktor pendukung yang dimiliki oleh Puskesmas Danurejan I, seberapa efektif program
tersebut dijalankan. Pada bab III ini, semua data yang diperoleh akan dianalisis oleh peneliti sehingga akan mendapatkan sebuah
kesimpulan.
BAB IV peneliti menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran,
yakni hasil dari menganalisis bab III. Bagaimana social marketing Puskesmas Danurejan I dalam merubah perilaku masyarakat dalam
penyampai pemberian ASI esklusif pada balita. Serta dapat kita ketahui hambatan dan faktor pendukung dari program yang telah
dijalankan sehingga hasilnya akan menjadi bahan evaluasi Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta
35
BAB II GAMBARAN UMUM DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
Profil Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Danurejan I Yogyakarta
Puskesmas adalah organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan tugas-tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja atau kecamatan. Puskesmas yang selanjutnya adalah Unit Pelayanan Teknis UPT
Puskesmas adalah ujung tombak pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Ada tiga
fungsi yang dijalankan UPT Puskesmas yaitu: 1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.
Memberdayakan masyarakat dan keluarga 3.
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama Saat ini UPT Puskesmas dituntut untuk lebih mampu
memecahkan masalah kesehatan di wilayah kerja, khususnya di wilayah Puskesmas Danurejan I dengan wilayah satu kelurahan saja.
Mulai tanggal 1 Juni 2014 UPT Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta menerapkan konsep Badan Layanan Umum Daerah
BLUD. Menurut Parmendagri nomor 61 th 2007, Badan Layanan Umum Daerah yang disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan