134
berupa kemasan sachet atau sapel susu per cup. Sehingga pada saat ini susu formula tidak diijinkan masuk dalam wilayah Danurejan.
b. Lemahnya dukungan keluarga
Pengaruh sosial budaya pada masyarakat juga menjadi ancaman besar bagi Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta. Lingkungan keluarga menjadi
faktor utama sebagai pendukung ibu memberikan ASI eksklusif bagi balitanya tetapi banyak ibu di wilayah Danurejan I yang kurang dapat
dukungan dari pihak keluarga. Permasalahannya terjadi ketika tinggal bersama mertua, di saat ibu bekerja, balita dititipkan kepada ibu mertua. Pada
saat balita menangis ibu mertua tidak memberikan ASI melainkan memberikan tajin atau pisang yang sudah diolah dan dilembutkan. Hal
tersebut terjadi disebabkan karena ibu kurang paham mengenai ASI dan tidak bisa meyakinkan dan menjelaskan dengan benar mengenai ASI eksklusif
kepada ibu mertua yang masih berpikiran kolot.
56
Lemahnya dukungan keluarga masih mendominasi tingginya balita tidak ASI eksklusif. Hal tersebut mendorong Puskesmas Danurejan I kota
Yogyakarta untuk selalu mengingatkan para ibu, agar setiap kontrol kehamilan dan kontrol anak diwajibkan membawa serta anggota keluarga.
Seperti suami, ibu mertua, ibu kandung, atau anggota keluarga inti lainnya yang nantinya akan mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif. Hal ini
dilakukan agar, sosialisasi ASI eksklusif juga dimengerti oleh anggota
56
Subi, Hasil wawancara I pada tanggal 06 Oktober 2015 pukul 09.30 WIB
135
keluarga lainnya sehingga nantinya diharapkan ibu akan mendapat dukungan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif.
c. Minimnya anggaran promosi
Kelemahan yang dimiliki oleh Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta berasal dari kurangnya biaya yang dimiliki guna membantu memperlancar
pelaksanaan program ASI eksklusif. Program sosialisasi ASI eksklusif yang dilaksanakan oleh Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta hanya bersifat
sosial yang tidak dipungut biaya dengan tujuan ingin merubah perilaku masyarakat mengenai pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka
cakupan ASI. Minimnya anggaran promosi dari Puskesmas Danurejan I kota
Yogyakarta hingga saat ini belum mendapatkan solusinya. Puskesmas hanya bisa menunggu biaya yang dikirimkan oleh Dinas Kesehatan kota Yogyakarta
yang waktunya terkadang belum pasti. Peneliti menyarankan agar puskesmas Danurejan bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan swasta yang bisa
ikut mendukung pelaksanaan program ASI eksklusif, selain dari perusahaan susu formula.