Minimnya anggaran promosi Faktor Penghambat dan Pendukung Social Marketing ASI Eksklusif

136

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian strategi social marketing ASI eksklusif di Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta hanya sebagai pelaksana dalam program sosialisasi ASI eksklusif yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan kota Yogyakarta. 2. Pelaksanaan social marketing belum maksimal dilakukan oleh Puskemas Danurejan I kota Yogyakarta, karena Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta tidak tepat dalam memilih waktu pelaksanaan program, contohnya pada pelaksanaan program pembinaan suami siaga yang dilaksanakan pada jam kerja sehingga banyak suami yang tidak bisa menghadiri dikarenakan tidak dapat meninggalkan pekerjaan. 3. Minimnya SDM pada Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta khususnya pada bagian program ASI eksklusif, sehingga pelaksanaan program kurang maksimal karena satu orang pelaksana program memiliki tugas penting lain. Seperti contoh, ibu Subi adalah bidan di Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta yang juga menjabat sebagai 137 ketua ibu dan anak, selain itu ibu Subi juga menjadi konselor ASI di setiap sosialisasi atau penyuluhan ASI eksklusif. 4. Dana yang didapat untuk melaksanakan program ASI eksklusif berasal dari Dinas kesehatan, namun dana sering kali menjadi masalah dalam pelaksanaan dikarenakan tidak tepatnya waktu pengiriman dana. 5. Social marketing ASI eksklusif yang dilaksanakan oleh Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta dengan melakukan dua program kegiatan yakni program pelatihan kader pendamping ibu dan sosialisasi ASI eksklusif. Pelaksanaan program pelatihan kader pendamping sudah berjalan dengan baik dan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Sedangkan untuk program sosialisasi ASI eksklusif masih ada dua program yang belum terlaksana dengan baik yaitu implementasi kelas ibu dan pembinaan suami siaga yang bisa dilihat pada angka kehadiran yang tidak memenuhi target. 6. Media yang digunakan untuk mendukung dalam social marketing ASI eksklusif Puskesmas Danurejan I kota Yogyakarta menurut peneliti sudah beragam yaitu brosur, lembar balik panduan menyusui, poster, buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak, dan buku kelompok pendukung ibu. Pesan yang disampaikan didalamnya juga sudah lengkap dan teratur, mampu menjawab segala kebingungan ibu. Tetapi yang terjadi di lapangan, ibu tidak pernah melihat bahkan membaca lembar balik panduan menyusui dan lembar balik tersebut hanya ada satu buah dan