1. Pendaftaran PT. INALUM sebagai peserta program jamsostek
Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja dan setiap tenaga kerja berhak atas jaminan
sosial tenaga kerja. Program jaminan sosial sebagaimana dimaksud diatas wajib dilakukan oleh
setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang
Jamsostek. Berdasarkan ketentuan tersebut diatas kemudian PT. INALUM mendaftarkan
kepesertaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai dengan Nomor Per- 05MEN 1993 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dengan prosedur sebagai berikut : baik perusahaan PT. INALUM maupun tenaga kerja
yang ada mengajukan pendaftaran kepesertaan program Jamsostek kepada PT. ASTEK Persero Cabang Medan dengan mengisi formulir Jamsostek 1 bagi
perusahaan, dan formulir Jamsostek 1a bagi tenaga kerja serta formulir 1b. formulir yang telah diisi kemudian tidak lebih dari 30 hari sejak diterima,
kemudian disampaikan kepada PT. Persero ASTEK, dan tanggal 1 bulan berikutnya sejak formulir Jamsostek 1, 1a, dan 1b diterima pada peserta telah ikut
dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan. Manakala dalam perusahaan terdapat penambahan atau pengurangan tenaga kerja, atau perubahan susunan
Universitas Sumatera Utara
keluarga tenaga kerja, perusahaan wajib mengisi formulir jamsostek 1a, 1b, dan 1c.
Berdasarkan pendaftaran tersebut kemudian penyelenggara yaitu PT. Persero ASTEK, menetapkan tarif iuran jaminan kecelakaan kerja sekaligus menerbitkan
sertifikat kartu peserta serta kartu pemeliharaan kesehatan paling lambat 7 tujuh hari sejak formulir pendaftaran diterima secara lengkap dan iuran pertama
dibayar dan semenjak tahun 1983 PT. INALUM beserta segenap tenaga kerja yang ada terdaftar sebagai peserta Jamsostek.
2. Premi
Dalam defenisi perjanjian pertanggungan ternyata disebutkan tentang kata “premi”, sebagai suatu prestasi dari pihak tertanggung kepada penanggung. Premi
ini biasanya ditentukan dalam suatu persentase dari jumlah yang dipertanggungkan, didalam persentase mana tercermin penilaian resiko dari
penanggung. Penilaian atau penghargaan dari penanggung mengenai resiko ini dapat berbeda-beda pada beberapa penanggung, akan tetapi selalu dikuasai oleh
hukum penawaran dan permintaan. Namun dalam hal ini, untuk program Jamsostek telah ditentukan lewat Undang-undang mengenai besar premi yang
harus dibayar oleh tertanggung sesuai dengan bidang usaha dari perusahaan peserta.
Menurut Prof. Ny. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, SH : “Fungsi dari premi itu merupakan pembelian dari tanggapan yang wajib diberikan
oleh penanganan atau sebagai imbalan resiko yang diperalihkan kepada penanggung, yang termasuk di dalamnya :
Universitas Sumatera Utara
1. Banyaknya kerugian yang mungkin akan diderita itu, yang kebanyakan ini
dipastikan di dalam suatu persentase dari jumlah pertanggungan. 2.
Sejumlah uang sebagai penggantian dari ongkos-ongkos perusahaan dari penanggung.
3. Provinsi untuk orang pengantara, misalnya makelar dan juga untung bagi
penanggung serta suatu jumlah cadangan.
60
Mengenai waktu pembayaran premi ini pada asuransi secara umum tidak merupakan hal yang prinsipil. Oleh karena itu pembayaran premi dilakukan
dengan pembayaran kontan pada waktu permulaan dari waktu pertanggungan itu diadakan. Tetapi apabila ini diperjanjikan dengan pembayaran terjamin, maka ini
dilakukan pada waktu permulaan pembayaran tiap-tiap terjamin itu “Lain halnya dengan penyelenggaraan jamsostek, pembayaran premi iuran jamsostek
dilakukan setiap bulan berikut untuk pembayaran bulanan berjalan. Jadi untuk pembayaran iuran bulan Januari dilakukan pada sampai batas tanggal 15 bulan
Februari dan seterusnya”.
61
Premi dalam bentuk iuran ini dibayarkan oleh perusahaan peserta Jamsostek dengan mengisi formulir rincian iuran. Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Menteri
Tenaga Kerja nomor : 05MEN1993 ayat 1 Pengusaha harus membayar iuran untuk pertama kali yang dihitung berdasarkan jumlah upah yang tercantum dalam
Formulir Jamsostek 1 dan Formulir Jamsostek 1a, ayat 2 Iuran setiap bulan berdasarkan upah bulan yang bersangkutan yang diterima oleh tenaga kerja
60
Ny. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, hal. 41
61
Inalum Smelting Plant ISP, Divisi Umum dan Sumber Daya Manusia Wawan cara dengan pa’ Ismail Midi di PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, Kuala Tanjung,
Batubara. Pada tanggal 18 juni 2009.
Universitas Sumatera Utara
dibayarkan paling lambat tanggal 15 lima belas bulan berikutnya kepada badan Penyelenggara, ayat 3 Iuran yang diterima oleh badan penyelenggara diberikan
bukti penerimaan iuran yang bentuknya ditetapkan oleh badan penyelenggara. Dalam rangka pelaksanaan program Jamsostek, premi yang harus dibayarkan
oleh pengusahatenaga kerja sebagai tertanggung kepada PT. Jamsostek Persero sebagai penanggung bervariasi sesuai dengan bidang usaha perusahaan Pasal 9
ayat 1 PP Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan juga dengan data pribadi tenaga kerja baik itu mengenai
upah maupun statusnya lajang atau berkeluarga. Pentingnya diketahui mengenai bidang usaha tempat si tertanggung bekerja
bertujuan mengetahui tingkat resiko pekerjaan yang dilakukan dalam hubugan kerja kaerna resiko antara perusahaan sektor jasa, pertanian, perkebunan,
pertambangan misalnya adalah sangat jauh berbeda satu sama lain. Oleh karena itu rate premi yang harus dibayarkan perusahaan yang resiko kerjanya lebih kecil
dan bahkan jarang terjadi kecelakaan kerja harus lebih kecil dari premi yang harus dibayarkan oleh perusahaan menggunakan alat-alat industri berat.
Dibawah ini premi yang harus dibayarkan oleh perusahaan atas tenaga kerjanya dalam program jaminan kecelakaan kerja dibagi atas 5 kelompok sesuai
dengan jenis usaha : a. Kelompok 1 : 0,24 dari gaji sektor jasa
b. Kelompok 2 : 0,54 dari gaji pertanian dan manufaktur c. Kelompok 3 : 0,89 dari gaji kontraktorperdagangan umum
d. Kelompok 4 : 1,27 dari gaji Pengapalan, gedung dan pergudangan
Universitas Sumatera Utara
e. Kelompok 5 : 1,74 dari gaji pertambangan dan peladakan
62
Sedangkan bagi perusahaan atau kontraktor sektor kontruksi yang memperkerjakan pekerja harian lepas dikarenakan sifat dan jenis pekerjaannya
dapat berubah-ubah dalam hal waktu maupun volumenya, upah didasarkan atas kehadiran pekerja secara harian. Dalam keadaan demikian hubungan kerja
tersebut tidak pasti, sehingga kepesertaan pekerja dalam jaminan sosial tenaga kerja terbatas pada program-program berjangka pendek, yaitu jaminan kecelakaan
Upah adalah unsur terpenting yang harus diketahui karena premi Iuran yang dibayarkan persentase selalu dikalikan dengan jumlah upah. Upah juga penting
diketahui untuk menghitung saldo JHT dari si tertanggung tenaga kerja, karena apabila mereka berhenti bekerja PHKpensiun maka saldo dan bunga yang
dibayarkan sesuai dengan upah terakhir yang dilaporkan ke PT. Jamsostek persero. Demikian juga halnya untuk JKK, setiap terjadi pengklaiman JKK
harus selalu dikalikan degnan 70 bulan x upah perbulan x persentase cacat karena kecelakaan kerja
Status tenaga kerja lajang atau belum berkeluarga belum diketahui untuk mengetahui rate premi yang harus dibayarkan untuk program JPK. Tenaga kerja
yang berstatus lajang wajib dibayarkan iuran JPKnya 3 dari upah sebulan oleh perusahaan, sedangkan yang berstatus berkeluarga isterisuami + 3 orang anak
wajib membayarkan premi sebesar 6 dari upah sebulan. Sedangkan untuk premi JKM dibayarkan oleh perusahaan sebesar 0,3 dari upah sebulan tanpa
membedakan status tenaga kerja.
62
Peraturan Penerintah RI, tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Nomor 14 tahun 1993, hal. 14
Universitas Sumatera Utara
kerja dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Selain itu kaena kontraktor, sub kontraktor, mandor atau pengarah tenaga kerja sering tidak mempunyai daftar
upah individu, maka penetapan besarnya premi iuran dilakukan melalui persentase dari nilai proyek kontruksi yang bersangkutan sesuai kandungan unsur
tenaga kerja dan komponen upahnya. Iuran JKK untuk industri tersebut adalah 1,74 upah, sehingga iuran suatu proyek dihitung sebagai 1,74 komponen upah
x harga proyek. a.
Untuk harga proyek lebih dari 500 juta rupiah, iuran JKK sebesar 1,74 x 0,20 dari harga proyek.
b. Untuk harga proyek antara 100-500 juta iuran JKK sebesar 1,74 x 20,11
atau 0,35 dari harga proyek. c.
Untuk proyek kurang dari 100 juta, iuran JKK sebesar 1,7 x 28,74 atau 0,5 dari harga pokok.
Karena Jamsostek sebagai asuransi wajib bagi tenaga kerja pada perusahaan swasta atau BUMN tertentu, maka kelalaian atau keterlambatan pembayaran iuran
premi dikenakan sanksi denda sebesar 2 untuk setiap bulan teterlambatan dari iuran yang seharusnya Pasal 47 point b PP 14 Tahun 1993, dibayar sekaligus
bersama-sama dengan penyetoran iuran bulan berikutnya. Dan bagi perusahaan penunggak iuran sejauh mungkin akan diusahakan oleh PT. Jamsostek persero
untuk memberikan penyuluhan dan teguran pada perusahaan tersebut untuk segera melunasi iuran yang menjadi piutang PT. Jamsostek Persero tersebut “Akan
tetapi apabila perusahaan tidak menghiraukan teguran tersebut, maka PT. Jamsostek bekerjasama dengan Depnaker akan memberikan surat kuasa khusus
Universitas Sumatera Utara
kepada pihak kejaksanaan Jaksa Pengacara Negara untuk melakukan tindakan hukum seperlunya secara perdata gugatan.
63
3. Besar Jaminan dan Tata Cara Pembayaran Santunan Jaminan Sosial Tenaga Kerja