menetapkan sanksi tertulis kepada setiap seksi, yakni terkhusus bila terjadi kesalahan-kesalahan berat.
86
2. Sebab-sebab timbulnya kecelakaan kerja
Setiap pekerjaan yang dilakukan pasti memiliki renka, baik kecil ataupun besar karena adanya kenyataan bahwa untuk pekerja-pekerja tertentu terdapat
tanda-tanda kecenderungan untuk mengalami kecelakaan-kecelakaan, yang biasa dikenal dengan kecenderungan untuk celaka Accident proneness. Maka
demikian juga halnya dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kerjaburuh pada setiap perusahaan, yang dapat dipastikan pernah mengalami berbagai masalah,
berupa kecelakaan-kecelakaan kerja. Dimana kecelakaan-kecelakaan yang ada selama ini tidak terjadi begitu saja, namun dilatar belakangi oleh beberapa hal
namun kecelakaan tersebut dapat dicegah bila kita benar-benar memiliki kemauan untuk meminimalkannya, salah satunya adalah dengan terlebih dahulu meneliti
dan mencari penyebab dari kecelakaan-kecelakaan tersebut. Hal ini penting yakni sebagai koreksi terhadap tenaga kerjaburuh dan pengusaha sehingga kecelakaan
kerja tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja
87
1 Sikap dan tingkah laku yang tidak aman bercanda, tergesa-gesa, perasaan
yang tahu, apatis. Faktor-faktor manusia, antara lain :
2 Kurangnya pengetahuan dan atau keterampilan. 3 Keletihan dan atau kelesuan kurang tidur
86
Suma’mur, P.K., Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta, 1996, hal. 213
87
Ismail Midi, Divisi Umum dan Sumber Daya Manusia, Hasil Wawancara, pada tanggal 10 November 2009, di Inalum
Universitas Sumatera Utara
4 Keadaan – emosi dan mental 5 Melanggar wewenang tidak mengindahkan perintah atasan
Faktor-faktor teknis, antara lain : 1
Peralatan yang tidak aman 2
Lingkungan kerja yang berdebu, bising, panas 3
Sifat pekerjaan yang berbahaya Faktor-faktorAlam, antara lain :
1 Gempa bumi
2 Banjir
3 Cuaca yang ekstrim sangat panas, sangat dingin
Mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja Karena penyebab terjadinya Kecelakaan Kerja adalah faktor manusia, faktor
teknis, dan faktor alam, maka pencegahannyapun harus dimulai dari faktor-faktor manusia, dan alam.
88
1 Mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku.
Dari faktor manusia, antara lain :
2 Menambahmelengkapi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
3 Selalu menjaga kesehatan jasmani dan rohani
4 Meningkatkan kesadaran karyawan
5 Mengadakan pelatihan
Dari faktor teknis, antara lain : 1
Beri pengamandiamankan untuk peralatan yang berbahaya 2
Melengkapi dengan peralatan pembersih lingkungan, atau memakai Alat Pelindung Diri APDsafety protector yang pas.
3 Memakai alat bantu kerja tool yang sesuai
4 Menstandardkan prosedur keselamatan
5 Menstandardkan kondisi alat kerja.
Dari faktor alam, antara lain : 1
Mempelajari struktur geografinya sebelum membangun suatu pabrik.
88
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
2 Melakukan penghijauan menanam pohon dilokasi-lokasi yang rawan
tanah longsor, daerah tangkapan hujan. 3
Jangan memakai bahan-bahan yang merusak alamatmosfir. 4
Menstandardkan lingkungan kerja. Yang harus dilakukan bila terjadi Kecelakaan Kerja, Bila terjadi kecelakaan
kerja pada : 1
Manusia diri sendiri atau orang lain a.
Segera berikan pertolongan pertama dengan memanfaatkan obat-obagan dan atau peralatan yang ada didalam kotak P3K.
b. Segera laporkan keatasan untuk ditindaklanjuti
c. Atasan tersebut perlu segera lapor ke SIW, dengan maksud :
a Sesuai peraturan, melapor lisan tidak boleh lebih dari 24 jam sejak
kejadian hubungannya dengan Jamsostek. Yang kemudian dibuatkan laporan tertulisnya.
b Meminta kendaraanambulance, bila sipenderita perlu segera dibawake
Rumah Sakit. 2
Kebakaran a.
Bila api masih kecil, padamkan segera dengan alat pemacam api yang ada disekitar tempat kebakaran, kemudian lapor keatasan.
b. Bila api sudah besar dan atau tidak dapat dipadamkan sendiri, segera
minta bantuan orang lain untuk mengamankan lokasi dan memadamkan api. Paralel dengan itu segera lapor keatasan untuk ditindaklanjuti.
c. Atasan tersebut segera lapor ke Security SSC dengan maksud :
a Bila diperlukan. Minta bantuan SSC untuk memadamkan api.
b Sesuai peraturan, setiap kejadian kebakaran harus segera dilaporkan
ke SSC, lisan dulu, kemudian tertuilis.
3 Peralatan
a. Amankan peralatan tersebut supaya tidak timbul akibat yang lebih buruk,
kemduian segera lapor ke atasan. Bila peralatan sudah dalam keadaan aman, jangan diganggu dulu sampai ada penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
b. Atasan tersebut segera lapor ke seksi-seksi yang terkait, supaya seksi-
seksi tersebut bisa segera mungkin melakukan penelitian. 4
Kecelakaan lalu lintas Lakukan tindakan pengamanan seperlunya, kemudian segera lapor ke Polisi
dan ke kantor PT. Inalum terdekat. Jadi walaupun rasa aman itu menjadi salah satu kebutuhan setiap tenaga kerja,
tetapi kenyataannya justru tenaga kerjalah yang menjadi penyebab utama timbulnya kecelakaan kerja. Untuk itu mari kita cegah kecelakaan kerja.
89
1. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman unsafe conditions
Cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan tidak sama di berbagai negara. Namun ada kesamaan umum, yaitu bahwa kecelakaan disebabkan oleh 2 Dua
golongan penyebab antara lain:
Golongan pertama ini meliputi segala sesuatu selain manusia, yang dapat pula dibagi-bagi menurut keperluan untuk maksud apa. Misalnya di perusahaan-
perusahaan sebab-sebab kecelakaan dapat disusun menurut pengolahan bahan, mesin penggerak, dan mengangkat, jatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh,
pemakaian alat-alat atau perkakas yang dipegang dengan tangan, menginjak atau terbentur barang, luka-luka bakar oleh benda pijar dan pengangkutan.
Penyelidikan menunjukkan sekitar sepertiga dari kecelakaan kecelakaan yang menyebabkan kematian dikarenakan jatuh, baik dari tempat yang tinggi,
maupun jatuh di tempat datar.
89
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
2. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan Unsafe human
acts. Jelas bahwa betapa pentingnya faktor manusia dalam terjadinya kecelakaan
akibat kerja. Memang ada orang-orang yang bersifat sembrono, asal saja, semaunya terlalu lambat, masa bodoh, suka ngelamun, terlalu berani, selalu
bergegas, dan lain-lain sehingga mereka itu mempunyai kecenderungan untuk celaka. Seorang pekerja yang terlalu lamban tidak sesuai untuk pekerjaan
yang memerlukan kegesitan, hingga akhirnya, ia celaka. Namun juga tergesa- gesa, pekerja demikian ada kemungkinan terjatuh atau tertabrak oleh
kendaraan.
90
90
Ibid.
Pengalaman menunjukkan, bahwa 88 sebab-sebab dari kecelakaan kecil bersumber kepada faktor manusia. Dan selalu, apabila kita berbicara tentang
manusia persoalannya sangatlah rumit. Misalnya keadaan sebagai akibat emosi para pekerja, seperti perasaan ketidak adilan, perkelahian dengan teman sekerja
atau dirumah dengan keluarga, atau peristiwa-peristiwa percintaan. Tanpa diduga- duga manusia kadang-kadang sengaja membuat kecelakaan, sehingga kata
kecelakaan sudah tidak tepat lagi hal ini terjadi misalnya sebagai akibat kejemuan, kebencian, ataupun putus asa. Mudah dipahami bahwa dalam hal ini
faktor psikologis memainkan peran besar dan memang ada orang-orang yang mempunyai dorongan-dorongan jiwa untuk berbuat begitu. Sering pula
kecelakaan disengaja guna memperoleh kompensasi cacat yang diderita dari kecelakaan yang disengajanya dan alasan-alasan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Perlu diketahui beberapa keraguan-keraguan yang timbul akibat kecelakaan kerja. Secara umum selain biaya, gangguan fisik dan mental juga merupakan
kerugian yang diakibatkan karena terjadinya kecelakaan kerja pada suatu perusahaan.
Biaya untuk kecelakaan ini sering sangat besar, padahal biaya itu menjadi beban negara dan rakyat seluruhnya. Secara umum biaya ini dapat dibagi menjadi:
1. Biaya langsung
Adalah biaya atas PPPK, pengobatan dan perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan, upah selama pekerja tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, dan
biaya atas kerusakan bahan-bahan, alat-alat dan mesin. 2.
Biaya tersembunyi Yakni meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu dan beberapa
waktu setelah kecelakaan terjadi. Biaya ini meliputi berhentinya operasi perusahaan oleh karena pekerja-pekerja lainnya menolong atau tertarik oleh
peristiwa kecelakaan itu, biaya yang harus diperhitungkan untuk mengganti orang yang sedang menderita oleh karena kecelakaan dengan orang baru yang
belum biasa bekerja di tempat itu, dan hal-hal lainnya.
91
Setelah mengetahui sebab-sebab dari kecelakaan serta kerugian-kerugian yang ditimbulkannya, maka ada baiknya kita juga mengetahui upaya pencegahan
kecelakaan tersebut. Dimana pencegahan ditujukan kepada lingkungan, mesin- Atas dasar berbagai penelitian diluar negeri maka perbandingan antara biaya
langsung dan biaya tersembunyi adalah sekitar satu banding empat 1 : 4
91
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
mesin, alat-alat kerja, dan manusia. Lingkungan harus memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan rumah tangga yang baik, keadaan
gedung yang selamat dan perencanaan yang biak. Syarat-syarat lingkungan kerja meluputi ventilasi, penerangan cahaya, sanitasi, dan suhu udara. Pemeliharaan
rumah tangga perusahaan meliputi penimbunan, pengaturan mesin. Tungku- tungku dan lain-lainnya, gedung harus memiliki alat pemadam kebaharuan pintu
keluar darurat, lobang ventilasi dan lantai yang baik. Perencanaan yang baik terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan tempat
mesin, proses yang selamat, cukup alat-alat, dan cukup pedoman-pedoman pelaksanaan dan aturan-aturan. Mesin-mesin, alat-alat dan perkakas kerja harus
memenuhi perencanaan yang baik, cukup di lengkapi alat-alat pelindung dan lain- lain. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya “garding” pada bagian-bagian
mesin atau perkakas-perkakas yang bergerak, antara lain berputar. Bila ada “garding” tersebut, harus diketahui apakah efektif atau tidak. Atau terlihat pula
dari potongan, bentuk-bentuk dan ukuran-ukurannya alat-alat atau perkakas kerja.
92
Selain tentang perencanaan juga perawatan mesin-mesin dan perkakas- perkakas kerja harus diperhatikan. Kurangnya perawatan sering mengakibatkan
bencana besar, seperti misalnya peledakan mesin-mesin diesel. Alat-alat perlindungan berupa kacamata, serung tangan, dan pakaian kerja yang tepat
ukurannya, dan lain-lain tentang faktor manusia harus diperhatikan adanya aturan-aturan kerja, kemampuan si pekerja, kurangnya komunikasi, disiplin kerja,
92
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kecelakaan, ketidak cocokan fisik dan mental. Aturan-aturan kerja harus lengkap, jelas dan dipaksakan agar pekerja-
pekerja melaksanakannya dengan sungguh-sungguh ketidak mampuan pekerja meliputi kurangnya pengalaman, kurangnya kecakapan, dan lambatnya
pengambilan keputusan. Konsentrasi berkurang biasanya sebagai akibat tenaga kerjaburuh yang cenderung melamun saat bekerja, kurangnya perhatian, dan tidak
memperhatikan atau pelupa. Kurang disiplin harus diatas dengan peringatan kepada pekerja yang melanggar peraturan, atau kepada teman sekerja yang
menganggu seorang pekerja pada saat melakukan suatu pekerjaan. Cara bekerja mendatangkan bahaya ialah iseng atau main coba-coba, ambil
cara pendek atau mudahnya dan sifat tergesa-gesa. Untuk mengatasi ketidak cocokan fisik perlu diperhatikan adanya cacat, kelelahan, dan penyakit. Ketidak
cocokan mental yang terutama perlu diatasi ialah kelelahan mental berupa kejemuan, sifat pemarah, dan sangat mudah tersinggung. Selain dengan
memperhatikan cara-cara pencegahan tersebut, banyak hal yang dapat membantu pencegahannya. Pemeriksaan kesehatan sebelum dan pada waktu-waktu kerja
akan berguna dalam menemukan faktor-faktor manusia yang dapat menimbulkan kecelakaan-kecelakaan kerja. Latihan-latihan kerja selalu mengurangi angka
keelakaan kerja. Oleh karena itu pengalaman dan keterampilan kerja setiap tenaga kerjaburuh perlu untuk ditingkatkan. Pengawasan yang berkesinambungan dapat
mempertahankan tingkat keselamatan dan usaha-usaha pemberantasan kecelakaan. Demikian pula insentuve berupa hadiah-hadiah akan meningkatkan
usaha-usaha pencegahan. Sebaliknya peringatan juga sangat diperlukan, bahkan
Universitas Sumatera Utara
sampai kepada aturan-aturan pencegahan kecelakaan bilamana terdapat kecelakaan accident proneness, bantuan seorang psikiater dan psikolog juga
sangat diperlukan untuk menyelidiki keselahan-kesalahan yang terjadi. Hal ini dimaksudkan agar :
1. Dapat ditentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan.
2. Mencegah terulangnya peristiwa yang sama.
93
Menetapkan siapa yang bersalah adalah sangat berbeda dibanding dengan menyelidiki kecelakaan untuk pencegahan. Tanggung jawab tentang terjadinya
kecelakaan berkaitan dengan hak kompensasi kecelakaan, pemindahan, atau hukuman bagi pelanggaran ketentuan-ketentuan keselamatan, tindakan lain
terhadap yang bersalah, dan lain-lain. Penyelidikan tentang tanggung jawab ini sangat membantu dalam pencegahan terulangnya kecelakaan, jika penyelidikan
kecelakaan dimaksudkan untuk mencapai kedua tujuan tersebut, hal ini sangat menyulitkan, terutama untuk menemukan sebab-sebab kecelakaan. Mereka yang
merasa akan jadi tersangka tidak akan memberikan keterangan dengan jujur, sehingga bahan-bahan tidak lengkap dan mungkin tidak benar. Maka tidak
mungkin mencari sebab yang tepat. Maka dari itu perlu diingatkan bahwa hal yang terutama dalam penyelidikan kecelakaan ialah bertujuan sebagai sarana
pencegahan. Setiap usaha pencegahan kecelakaan dengan cara menghilangkan atau
mengurangi penyebabnya selalu akan disertai dengan menurunnya angka kecelakaan kerja yang telah ada sebelumnya, yang biasa disebut dengan istilah the
93
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
injury rate yaitu jumlah kecelakaan yang membawa korban dikaitkan 1.000.000 sejuta dibagi dengan jumlah jam orang yang bekerja dalam perusahaan yang
bersangkutan. Sedangkan injury severity rate ialah jumlah hari kerja yang hilang dikalikan 1.000 seribu dan dibagi dengan jumlah jam orang yang bekerja dalam
perusahaan yang bersangkutan. Namun pada suatu saat penurunan angka-angka ini tidak akan terjadi demikian pesat lagi tidak seperti penurunan mula-mula.
Sebabnya ialah faktor manusia yang tidak dapat dikoreksi lebih jauh lagi.
3. Bentuk jaminan social tenaga kerja yang dilakukan PT. INALUM