Studi Dengan Data Silang Tempat cross section Studi Dengan Data Runtut Waktu time series

51

2.1.6.1 Studi Dengan Data Silang Tempat cross section

Studi dengan data silang tempat paling popular digunakan. Simon Kuznetz 1955 diakui sebagai pelopor studi komparatif dalam distribusi pendapatan dengan menggunakan data silang tempat cross section. Menurut Fei dan Ranis 1964, Kuznet 1966, Adelman dan Morris 1973, berpendapat bahwa ketimpangan pendapatan ditentukan oleh jenis pembanguna ekonomi, yang ditunjukkan oleh ukuran Negara, dasar sumber daya alam, dan kebijakan yang dianut. Dengan kata lain factor kebijakan dan dimensi struktural perlu diperhatikan selain laju pertumbuhan ekonomi. Adapun ahli ekonomi pembangunan yang melakukan riset yang sama tentang ketimpangan pendapatan adalah Kravis 1970, Oshina 1962, Chenery dan Sirquin 1975, Ahluawalia, Charter, dan Chenery 19179. Studi-studi empiris tersebut mendukung hasil penelitian Kuznet tentang kurva U terbalik, dimana ditemukan bukti bahwa hamper separuh variasi distribusi pendapatan dapat dijelaskan oleh tingkat pendapatan nasional.

2.1.6.2 Studi Dengan Data Runtut Waktu time series

Studi empiris pertama yang menggunakan data runtut waktu dilakukan oleh weisskoff 1970 yang mengamati perubahan dan pola distribusi pendapatan di tiga Negara Amerika Latin, yaitu Argentina, Meksiko, dan Puerto Rico. Studi yang dilakukan oleh Fishlow 1972 menunjukkan bahwa sukses ekonomi makro di Brazil ternyata tidak diikuti dengan membaiknya distribusi pendapatan. 52 Studi yang kompresif yang dilakukan oleh Fields 1980 menemukan fakta Nyaitu: 1 negara yang mengalami kenaikan ketimpangan pendapatan ternyata kurang lebih sama dengan negara yang mengalami penurunan ketimpangan pendapatan; 2 Kemiskinan absolute menurun diberbagai Negara; 3 Ketimpangan pendapatan dan kemisinan banyak yang berjalan beriringan. Dengan demikian jawaban atas pertanyaan apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh pada ketimpangan distribusi pendapatan tergantung pada fokus perhatian diarahkan pada kemiskinan atau ketimpangan pendapatan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kendati pertumbuhan ekonomi yang cepat umumnya dapat menurunkan kemiskinan, tetapi tidak berarti pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat menurunkan ketimpangan pendapatan. 53

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi maupun ketimpangan antar wilayah telah banyak dilakukan oleh peneliti. Beberapa diantaranya terdapat pada tabel penelitian sebagai berikut: TABEL 4.1 PENELITIAN TERDAHULU No Peneliti Tujuan Model Persamaan Metode Analisis Hasil Empiris 1 Gary M. Woller dan Kerk Phillips 1998 Mengetahui hubungan desentralisasi fiskal dengan pertumbuhan ekonomi • Y = tingkat pertumbuhan per kapita • y = 4 kontrol variable, yang terdiri dari tingkat GDP perkapita RGDPC, rasio investasi terhadap GDP INVGDP, akumulasi modal manusia EDU, tingkat pertumbuhan populasi GPOPP. • z = ukuran desentralisasi fiskal, yang terdiri dari rasio penerimaan pemerintah terhadap penerimaan total pemerintah REVOT, rasio penerimaan pemerintah local dikurangi subsidi terhadap penerimaan total pemerintah REVGNIA, rasio pengeluaran pemerintah local terhadap pengeluaran pemerintah EXPTOT, rasio dari pengeluaran pemerintah lokal terhadap pengeluaran total pemerintah dikurangi pengeluaran social dan pertahanan EXPNDEV. • x = variable control lanilla, terdiri dari jumlah impor dan ekspor terhadap GDP, jumlah total aset Ekonometrika: Metode fixed effects dengan data 23 negara sedang berkembang kategori IMF sepanjang tahun 1974 – 1991. Terdapat hubungan yang lemah antara tingkat penerimaan desentralisasi dengan pertumbuhan ekonomi.