13
1.2 Rumusan Masalah
Pelaksanaan desentralisasi fiskal merupakan suatu produk kebijakan pemerintah, sebagai bentuk pengalihan otoritas pengelolaan sektor fiskal daerah,
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah daerah diharapkan mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri melalui pengelolaan sumber-
sumber penerimaan yang dimilikinya serta memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan daerahnya. Untuk memenuhi kebutuhan daerahnya pemerintah
daerah memiliki sumber-sumber penerimaan daerah yang dapat digunakan yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi UmumDAU, dan Dana Bagi
Hasil DBH. Dengan keadaan di atas, maka dapat dirumuskan maslah utama yang akan
di bahas dalam penelitian ini adalah: 1.
Dengan pelaksanaan desentralisasi fiskal, pemerintah daerah memiliki sumber-sumber penerimaan daerah. Melalui sumber-sumber penerimaan
daerah ini seharusnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Barat. Terkait hal ini maka muncul pertanyaan penelitian
yang dapat dikemukakan adalah “apakah dampak pelaksanaan desentralisasi fiskal secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi daerah-daerah kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat pada periode Tahun 2004-2008?”
2. Terkait dengan pelaksanaan desentralisasi fiskal di Propinsi Jawa Barat,
muncul fenomena dimana pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Barat yang selalu meningkat setiap tahunnya setelah pelaksanaan desentralisasi
14
fiskal tersebut, namun di sisi lain terjadi ketimpangan pendapatan regional antar kabupatenkota di Propinsi jawa Barat. Oleh karena itu pertanyaan
penelitian yang muncul adalah “apakah pelaksanaan desentralisasi fiskal di daerah-daerah kabupatenkota Propinsi Jawa Barat secara signifikan
mempengaruhi ketimpangan wilayah dan apa penyebab ketimpangan wilayah di Propinsi Jawa Barat pada periode Tahun 2004-2008?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis dampak pelaksanaan desentralisasi fiskal terhadap
pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat 2.
Menganalisis tingkat kesenjangan antar kabupatenkota di Propinsi Jawa Barat, selama pelaksanaan desentralisasi fiskal
1.4 Kegunaan Penelitian