Teori Tahapan Linier dan Pembangunan Sebagai Pertumbuhan

37

2.1.2.2.1 Teori Tahapan Linier dan Pembangunan Sebagai Pertumbuhan

Ada dua teori yang dapat dikelompokkan dalam teori tahapan linier dan pembangunan sebagai pertumbuhan, yaitu teori pertumbuhan Rostow, dan teori pertumbuhan Harrod-Domar.

2.1.2.2.1.1 Teori Pertumbuhan Rostow

Teori ini bertolak dari lingkungan intelektual yang masih steril dan dipacu oleh politik Perang Dingin yang berkobar pada masa tersebut. Model pembangunan tahap pertumbuhan stages-of-growth model development merupakan hasil pemikiran dari seorang ahli sejarah ekonomi dai Amerika Serikat yaitu Walt W. Rostow. Menurut ajaran Rostow, perubahan dari keterbelakangan menuju kemajuan ekonomi dapat dijelaskan dalam satu seri tahapan yang harus dilaului oleh setiap negara. Adapun tahapan tersebut adalah: 1 Tahapan perekonomian tradisional; 2 Tahapan pra kondisi tinggal landas; 3 Tahapan tinggal landas; 4 Tahapan menuju kedewasaan; 5 Tahapan konsumsi massa tinggi.

2.1.2.2.1.2 Teori Pertumbuhan Harrod Domar

Setiap perekonomian pada dasarnya harus mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan nasionalanya untuk menambah atau menggantikan barang-barang modal gedung,alat-alat, dan bahan baku yang telah 38 susut atau rusak. Namun, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan neto atau stok modal capital stock. Adapun asumsi yang digunakan dalam teori ini adalah: 1. Perekonomian dalam keadaan full employment dan barang-barang modal yang ada di masyarakat digunakan secara penuh 2. Berlangsung dalam dua perekonomian sektor sektor rumah tangga dan sektor perusahaan 3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik origin nol 4. Kecenderungan untuk menabung Marginal Prosperity to Save, MPS besarnya tetap, demikian juga rasio antar modal dan output Incremental Capital Output Ratio. Diasumsikan juga terdapat hubungan ekonomi langsung antara besarnya total stok modal K, dengan GNP total Y. setiap tambahan neto terhadap stok modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan kenaikan arus output nasional atau GNP Todaro dan Smith, 2003. ∆ 4 Persamaan tersebut merupakan bentuk sederhana dari teori pertumbuhan Harrod-Domar. Persamaan tersebut menjelaskan secara jelas bahwa tingkat pertumbuhan GNP ∆YY ditentukan bersama-sama oleh rasio tabungan nasional 39 s, serta rasio modal output nasional k. secara lebih spesifik , persamaan tersebut mentakan bahwa tanpa adaya intervensi pemerintah, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional berbanding lurus dengan rasio tabungan semakin besar bagian GNP yang ditabung atau diinvestasikan, mK pertumbuhan GNP yang akan dihasilkan menjadi lebih besar, dan berbanding terbalik dengan rasio modal output di suatu perekonomian semakin besar rasio modal-output nasional k, maka tingkat pertumbuhan ekonomi semakin rendah. Jadi berdasarkan teori Harrod-Domar agar dapat tumbuh dengan pesat, maka setiap perekonomian harus menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin GNP-nya. Akan tetapi tingkat pertumbuhan aktiva yang dapat dijangkau pada tiap tingkat tanbungan dan investasi juga bergantung pad produktivitas investasi tersebut.

2.1.2.2.2 Model Perubahan Struktural