53
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi maupun ketimpangan antar wilayah telah banyak dilakukan oleh peneliti. Beberapa diantaranya terdapat pada tabel penelitian sebagai berikut:
TABEL 4.1 PENELITIAN TERDAHULU
No Peneliti Tujuan
Model Persamaan
Metode Analisis Hasil Empiris
1 Gary M.
Woller dan Kerk Phillips
1998 Mengetahui
hubungan desentralisasi
fiskal dengan pertumbuhan
ekonomi • Y = tingkat pertumbuhan per kapita
• y = 4 kontrol variable, yang terdiri dari tingkat GDP perkapita RGDPC, rasio investasi terhadap
GDP INVGDP, akumulasi modal manusia EDU, tingkat pertumbuhan populasi GPOPP.
• z = ukuran desentralisasi fiskal, yang terdiri dari rasio penerimaan pemerintah terhadap
penerimaan total pemerintah REVOT, rasio penerimaan pemerintah local dikurangi subsidi
terhadap penerimaan total pemerintah REVGNIA, rasio pengeluaran pemerintah local
terhadap pengeluaran pemerintah EXPTOT, rasio dari pengeluaran pemerintah lokal terhadap
pengeluaran total pemerintah dikurangi pengeluaran social dan pertahanan EXPNDEV.
• x = variable control lanilla, terdiri dari jumlah impor dan ekspor terhadap GDP, jumlah total aset
Ekonometrika: Metode
fixed effects dengan data
23 negara sedang berkembang
kategori IMF sepanjang tahun
1974 – 1991. Terdapat hubungan
yang lemah antara tingkat penerimaan
desentralisasi dengan
pertumbuhan ekonomi.
54
dan tanggung jawab bank asing terhadap GDP, tingkat inflasi didasarkan pada GDP deflator,
perubahan inflasi untuk jangka waktu tertentu, indeks tekanan politik, indeks kebebasan sipil,
nilai tukar mata uang riil, kredit domestic.
2 Jing Jin dan Heng-fu Zou
2000 Menganalisa
bagaimana alokasi
penerimaan dan pengeluaran
antara pemerintah
pusat dengan pemerintah
daerah mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di
China Y = pertumbuhan pendapatan propinsi
L = pertumbuhan tenaga kerja TAX = pajak
F = derajat keterbukaan ekonomi R = tingkat inflasi
I = investasi DC desentralisasi fiskal diukur melalui
desentralisasi penerimaan, desentralisasi pengeluaran, dan transfer antar pemerintah.
Ekonometrika: Metode OLS
menggunakan data panel 28 propinsi
di China periode 1980-1992
Semakin tinggi derajat
desentralisasi fiskal berhubungan
dengan rendahnya pertumbuhan
ekonomi propinsi dalam 12 tahun
terakhir
3 Irina Slinko 2002
• Mengetahui dampak
desentralisasi Y regional inequality diukur melalui indeks gini
Ekonometrika: Metode OLS
menggunakan data • Redistribusi
transfer mengurangi gap
55
terhadap ketimpangan
wilayah • Menganalisis
pengaruh desentralisasi
fiskal terhadap wilayah
miskin
• Menganalisis apakah kinerja
perekonomian wilayah
miskin mendominasi
dampak pertumbuhan
wilayah secara keseluruhan
dari: total revenue; total expenditure; grand total expandature; own revenue
X fiscal decentralization:
1. Share local expenditure in total budget
expenditure 2.
Share local revenue in total budget revenue 3.
Share intergovernmental transfer intotal revenue 4.
Rasio fragmentasi Z = konsentrasi industri
panel 33 kabupatenkota di
Russia, periode 1996-1999
kesejaterahan antar wilayah
• Penurunan subsidi yang diberikan
pemerintah pusat untuk wilayah
miskin, sehingga meningkatkan
ketimpangan antar wilayah
• Ketimpangan anggaran
penerimaan antar wilayah tidak
berhubungan negative dengan
pertumbuhan wilayah secara
keseluruhan
4 Jaime Bonet 2006
Menganalisis dampak
desentralisasi fiscal terhadap
ketimpangan
,
FD diukur dari: pengeluaran pemerintah per kapita, pengeluaran sebagai persentase dari GDP, share
Ekonometrika : Metode OLS
menggunakan data 5 propinsi di
kolombia periode Desentralisasi fiskal
memiliki hubngan yang positif dengan
ketimpangan pendapatan antar
56
pendapatan antar wilayah
pengeluaran daerah terhadap pengeluaran total. CV control variable =
• Aglomerasi share GDP daerah terhadap total GDP
• Liberalisasi Perdagangan share total perdagangan Luar negeri terhadap total GDP
1990- 2000 wilayah
57
2.3 Kerangka Pemikiran