77
3.4.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji f
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel tak bebas. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H
: β
1
= β
2
= ….= β
k
= 0 H
1
: β
1
= β
2
= ….= β
k
≠ 0 17
H :
α
1
= α
2
= ….= α
k
= 0 H
1
: α
1
= α
2
= ….= α
k
≠ 0 18
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah: Terima H
jika F statistik nilai F tabel, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel tak bebas.
Terima H
1
jika nilai Fstatistik nilai F tabel, artinya nilai suatu variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel tak bebas.
3.4.4.3 Uji Signifikansi Individual Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menjelaskan variasi variabel tak bebas. Hipotesis
yang digunakan adalah sebagai berikut: H
: β
= 0
,
tidak berpengaruh H
1
: β
1
0, β
2
0, β
3
0, β
4
0, berpengaruh dan Positif H
1
: β
1
0, β
2
0, β
3
0, β
4
0, berpengaruh dan negatif 19
H :
α = 0
,
tidak berpengaruh H
1
: α
1
0, α
2
0, α
3
0, α
4
0, α
5
0 berpengaruh dan Positif H
1
: α
1
0, α
2
0, α
3
0, α
4
0, α
5
0 berpengaruh dan negatif 20
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah:
78
• Terima H
jika t statistik nilai t tabel, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel tak bebas.
• Terima H
1
jika nilai t statistik nilai t tabel, artinya nilai suatu variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel tak bebas.
Menurut Imam Ghozali 2005, cara melakukan uji t adalah sebagai berikut
1. Bila jumlah degree of freedom df adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5 persen, maka Ho yang menyatakan ßi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 dalam nilai absolut. Dengan kata lain
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
79
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Propinsi Jawa
Barat
Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5
o
50 - 7
o
50 Lintang Selatan dan 104
o
48 - 108
o
48 Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya; sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta, sebelah
timur, berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah, sebelah selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia, sebelah barat, berbatasan dengan Propinsi Banten.
Propinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah 34.816 km
2
dengan kepadatan penduduk 1192 jiwakm
2
BPS. Secara administratif, Propinsi Jawa Barat terdiri atas 16 Kabupaten
Kab.Bogor, Kab.Sukabumi, Kab.Cianjur, Kab.Bandung, Kab.Garut, Kab.Tasikmalaya, Kab.Ciamis, Kab.Kuningan, Kab.Cirebon, Kab.Majalengka,
Kab.Sumdang, Kab.Indramayu, Kab.Subang, Kab.Purwakarta, Kab.Karawang, Kab.Bekasi dan 9 Kota Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok,
Cimahi, Tasikmalaya, Banjar.
4.1.2 Pertumbuhan Ekonomi 25 KabupatenKota Propinsi Jawa Barat
Kondisi makro ekonomi 25 KabupatenKota Propinsi Jawa Barat dalam penelitian ini di jelaskan oleh kondisi PDRB per kapita 25 kabupaten di Propinsi
Jawa Barat, seperti ditunjukkan oleh tabel 4.1 berikut ini.