9
2.4 METIL ESTER
Metil ester merupakan energi alternatif terbarukan seperti mesin diesel petroleum yang pernah dikenal dengan petrodiesel. Metil ester disini tidak ada
mengandung petroleum namun pada kondisi tertentu dapat digabungkan dengan petrodiesel. Metil ester ini dapat dibuat dari minyak nabati, hewani atau juga
minyak bekas [21]. Metil ester juga merupakan energi terbarukan yang dapat diperbaharui, bersifat biodegradable, ramah lingkungan karena hampir tidak ada
membuang gas karbon monoksida CO, karbon dioksida CO
2
, sulfur dioksida SO
2
, hidrokarbon HC dan partikel-partikel lain yang mengganggu pernafasan [22]. Secara Teknik metil ester ini di definisikan sebagai bahan bakar yang terdiri
dari campuran mono alkil dari rantai panjang asam lemak seperti yang di gunakan mesin diesel. Karakteristik metil ester itu berbeda-beda tergantung dari sumbernya
apakah nabati atau hewani. Hal ini pun berhubungan dengan struktur kimianya, seperti jumlah karbon dan jumlah ikatan karbon rangkap [23].
Sebuah proses transesterifikasi digunakan untuk mengubah minyak dasar minyak nabati menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas.
Setelah melewati proses ini, metil ester memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel solar minyak bumi. Metil ester merupakan kandidat yang paling
dekat untuk menggantikan bahan baku fosil solar sebagai sumber energi utama dunia, karena ia merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan
diesel petrol di mesin. Keuntungan lain dari metil ester antara lain :
1. Termasuk bahan bakar yang dapat diperbaharui
2. Tidak memerlukan modifikasi mesin diesel yang telah ada
3. Tidak memperparah efek rumah kaca karena siklus karbon yang terlibat
pendek 4.
Kandungan energi yang hampir sama dengan kandungan energi petroleum diesel
5. Penggunaan metil ester dapat memperpanjang usia mesin diesel karena
memberikan lubrikasi lebih daripada bahan bakar petroleum 6.
Memiliki flash point yang tinggi, yaitu sekitar 200
o
C sedangkan bahan bakar petroleum diesel flash pointnya hanya 70
o
C
Universitas Sumatera Utara
10 7.
Bilangan setana cetane number yang lebih tinggi daripada petroleum diesel [24].
Pada prinsipnya, proses pembuatan metil ester sangat sederhana yaitu: 1.
Trigliserida, metanol, dan katalis yang di gunakan dalam memantau jalannya reaksi hingga proses transesterifikasi
2. Produk mula-mula yang di hasilkan hingga proses pemisahan gliserin
3. Penggunaan kembali metanol yang berlebih untuk proses metanolisis
selanjutnya 4.
Akhir produk yaitu metil ester di cuci dengan air, netralisasi dengan pH dan pengeringan [25].
Metil ester memiliki tiga dasar umpan yaitu: 1.
Minyak Gliserida merupakan minyak dan lemak yang diketahui dimana secara
kimiawi ini berbicara tentang asam lemak berantai panjang digabungkan dengan gliserin
2. Alkohol
Metanol merupakan salah satu yang paling umum di industri alkohohol, karena supply yang berlebih membuat alkohol menjadi yang paling murah
3. Katalis
Reaktan ketiga yang di butuhkan adalah suatu katalis yang memulai reaksi dan berlangsungnya reaksi. Larutan basa kuat biasanya di gunakan sebagi
katalis ini yaitu natrium hidroksida NaOH dan kalium hidroksida KOH [26].
Universitas Sumatera Utara
11
2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI