Lembar Kerja Surfer
3. Lembar Kerja Surfer
ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga berbagai properti lain. Pada lembar ini pula bagian, yaitu: diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan • Surface plot, digunakan sebagai media pencetakan peta. • Worksheet,
• Editor.
Gambar 366. Kotak dialog persiapan Surfer
404
Gambar 367.Peta tiga dimensi
405
3.2 Worksheet
Lembar worksheet memiliki antarmuka yang Worksheet merupakan lembar kerja yang
hampir mirip dengan lembar kerja MS digunakan untuk melakukan input data XYZ.
Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari Data XYZ adalah modal utama dalam
sel-sel yang merupakan perpotongan pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ
baris dan kolom. Data yang dimasukkan ini dibentuk file grid yang selanjutnya
dari worksheet ini akan disimpan dalam file diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur
.dat.
atau peta tiga dimensi.
Gambar 369. Lembar worksheet.
Gambar 371. Data XYZ dalam koordinat decimal degrees.
3.3 Editor
jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam jendela plot. Kemampuan ini
Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah memungkinkan penggunaan sebuah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam kelompok teks yang sama untuk
dipasangkan pada berbagai peta.
Gambar 372. Jendela editor menampilkan hasil perhitungan volume.
Jendela editor juga digunakan untuk serta teks. Simbolisasi yang ada pada menangkap hasil perhitungan volume. peta ini memungkinkan peta yang Sekelompok teks hasil perhitungan volume dihasilkan surfer dapat dengan mudah file grid akan ditampilkan dalam sebuah dibaca dan lebih komunikatif. jendela editor. Jendela tersebut dapat
6. Editing peta kontur
disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan Editing peta kontur dimaksudkan untuk
ekstensi .txt. mendapatkan bentuk peta kontur yang
sesuai dengan syarat-syarat pemetaan GS Scripter adalah makro yang dapat tertentu ataupun sesuai dengan keinginan digunakan untuk membuat sistem pembuat peta. Beberapa hal yang otomasi dalam surfer. Dengan berkaitan dengan hal ini misalnya adalah menggunakan GS Scripter ini tugas-tugas penetapan nilai kontur interval (Interval yang dilakukan secara manual dapat Contour), labelling garis indeks, kerapatan diringkas menjadi sebuah makro. Makro dari
4. GS Scripter
label, pengubahan warna garis indeks, GS Scripter ini mirip dengan interpreter pengaturan blok warna kelas ketinggian bahasa BASIC. Makro disimpan dalam lahan, dan lain-lain. ekstensi .bas.
Gambar berikut adalah contoh penggunaan
kontur interval yang berbeda dari sebuah Simbolisasi digunakan untuk memberikan peta kontur yang sama.
5. Simbolisasi peta
keterangan pada peta yang dibentuk pada lembar plot. Simbolisasi yang digunakan berupa simbol point, garis, ataupun area,
408
Gambar 374. Simbolisasi pada peta kontur dalam surfer.
Gambar 376. Peta kontur dengan interval 3
Secara umum, pengaturan kontur interval
7. Overlay peta kontur
mengikuti aturan berikut: Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta kontur dengan
Kontur Interval = 1/2000 x skala peta dasar sebuah data raster, atau sebuah peta
Jadi jika menggunakan dasar dengan kontur dengan model tiga dimensi. Overlay
skala 1 : 50.000 maka seharusnya kontur ini memudahkan analisis sebuah wilayah
interval peta adalah 25 meter. Beda tinggi dalam kaitannya dengan kontur atau bentuk
antar garis kontur tersebut terpaut 25 morfologi lahan setempat.
meter. Seandai peta dasar tersebut diperbesar menjadi skala 1: 25.000, maka kontur intervalnya pun juga harus diubah
410
Gambar 377. Gambar peta kontur dan model 3D.
Proses kedua ini sering disebut dengan Peta dasar yang digunakan pada Surfer istilah grid-ding. Proses gridding dapat berasal dari peta-peta lain ataupun menghasilkan sebuah file grid. File grid data citra seperti foto udara ataupun citra digunakan sebagai dasar pembuatan peta satelit. Peta dasar tersebut dinamakan Base kontur dan model tiga dimensi. Berikut Map.
8. Penggunaan peta dasar
adalah diagram alur secara garis besar pekerjaan dalam Surfer.
Gambar 379. Base map foto udara