Perhitungan galian
14.5 Perhitungan galian
keadaan asli.
dan timbunan
L = Berat jenis tanah dalam
a. Perubahan volume tanah akibat
keadaan lepas.
galian
Cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan load factor, yaitu persentase
Materi yang terdapat di alam itu berada pengurangan dalam berat jenis (density)
dalam keadaan padat dan terkonsolidasi. dari suatu material pada keadaan asli
dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian- menjadi pemindahan tanah didasarkan pada bagian yang kosong atau terisi udara di
pengukuran material dalam keadaan asli. antara butir-butirnya, terutama bila butir-butir
Persamaan yang digunakan adalah : tersebut sangat halus.
Berat jenis tanah gambur (lb/curf) Tetapi jika material tersebut digali, maka
Load factor
Berat jenis tanah asli (lb/curf) akan
terjadi pengembangan
volume
(swelling). Besarnya swelling ini tidak sama volume jenis tanah asli (curf/lb)
Load factor
untuk setiap jenis tanah, bergantung pada volume jenis tanah lepas (curf/lb) berat jenis tanah. Pengembangan volume ini
Atau volume tanah keadaan asli = load dinyatakan dengan swell factor
factor x volume tanah gembur. yang
dalam persen.
Sebagai
contoh
Sw = B
1x 100
1 x 100 %
misalnya untuk tanah liat. Bila tanah liat
tersebut di alam mempunyai volume 1 m 3 ,
3 Swell (%) =
maka setelah digali menjadi 1,25 m . Artinya
100 Load factor
terjadi penambahan volume sebesar 25 %. Dengan
demikian tanah liat
tersebut
b. Perubahan
volume tanah akibat
mempunyai “ Swelling Factor” 0,80 atau 80
timbunan
%. Dalam pekerjaan tanah yang dimaksud
Untuk menentukan besarnya swell factor ini dengan timbunan adalah tanah yang digunakan persamaan :
dipadatkan untuk tujuan tertentu. Misalkan
Sw
untuk membuat badan jalan, tanggul,
bendungan dan lain-lain, dengan demikian akan terjadi perubahan volume. Volume ini
Dimana : SW = Swelling factor.
sering
disebut
volume penyusutan
Tabel 41. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan Load factor
MATERIAL
Lb/BCY
% Selt
Lb/LCY (%)
66 Karnotit, Bijih Uranium
74 Lempung, Tanah Liat Asli
82 Kering untuk digali
81 Basah untuk digali
80 Lempung dan kerikil kering
74 Lempung dan kerikil
74 Basah Batu bara : antrasit muda
74 Batu bara : Tercuci
74 Batu bara : Bitumen
74 muda Batu bara : Tercuci
74 Batuan lapukan 75%
70 biasa 50% batu 50% tanah
batu 25%tanah
75 biasa 25% batu 75% tanah
80 biasa Tanah-Kering Padat
79 Tanah-Lanau (Loam)
81 Batu granit-pecah
61 Kerikil, siap pakai
89 Kering 1⁄4”, 2” (6-51mm)
89 Basah 1⁄4”, 2” (6-51mm)
89 Pasir dan tanah liat-lepas
79 Pasir dan tanah liat-padat
- Gips dengan pecahan
57 besar Gips dengan pecahan
57 kecil
Tabel 42. Daftar load factor dan procentage swell dan berat dari berbagai bahan (lanjutan)
MATERIAL
Lb/BCY
% Selt
Lb/LCY Load factor (%)
Hematit, bijih besi
85 Batu kapur-pecah
59 Magnetit, bijih besi
85 Pyrit, bijih besi
85 Pasir batu
60 Pasir-Kering lepas
89 Pasir-Sedikit basah
89 Pasir & Kerikil-Kering
89 Pasir & Kerikil-Basah
Tanah permukaan
70 ( Top soil)
Traprock - pecah
Besarnya persentase shringkage adalah :
Perhitungan Luas Penampang,
B Sh = 1 x 100 % Pada cara sederhana penampang dibagi
menjadi bentuk segitiga, persegi panjang Dimana :
atau trapesium.
Sh = % Penyusutan (shringkage).
Contoh :
B = Berat jenis tanah keadaan asli Misal akan dihitung volume dari galian (Lb/curf)
sebagai berikut :
C = Berat jenis tanah pada (lb/curf)
X1 X2
c. Perhitungan Galian dan Timbunan
Untuk menghitung volume galian atau timbunan dari suatu badan jalan atau
h2 d
h1
saluran misalnya, maka harus diketahui dulu luas penampangnya. Dalam menghitung
ab
luas penampang dapat dilakukan beberapa
Luas galian : = 1⁄2 ( [y 1 (x 4 -x 2 )+y 2 (x 1 -x 3 )+y 3 (x 2
L = 1⁄2 [d (X 1 +X 2 ) + aha 1 + (b-a) h 2 ]
+x 4 )+y 4 (x 3 +x 1 )] atau : 1⁄2 (y n (x n-1 –x n+1 ))
Kalau a = 1⁄2 b maka, cara lain untuk 2 kali luas adalah:
L= 1⁄2 [d (X 1 +X 2 ) + 1⁄2 b (ha 1 +h 2 )]
2A = (x 1 y 2 +x 2 y 3 +x 3 y 4 +x 4 y 1 ) - (y 1 x 2 Untuk menghitung luas timbunan :
+y 2 x 3 +y 3 x 4 +y 4 x 1 )
b 2A = x n Xn+1 –y n x n+1
B C atau dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
h2
b + 2mh2
/ / h1 x 1 x 2 x 3 x 4 x 1
Perbanyaklah menurut diagonal-diagonal
yang
ditandai dan
jumlahkan semua
Gambar 407. Penampang timbunan
perbanyakan ini (semua positif). Kemudian
perbanyak menurut diagonal-diagonal yang (b + 2 mh 2 )
Luas = 1⁄2 h 2 (2b + 2 mh 2 ) + 1⁄2 (h 1 –h 2 )x
tidak ditandai dan jumlahkan perbanyakan
= 1⁄2 bh 2 + 1⁄2 hi (b+2mh 2 )
ini (semua negatif). Selisih dari kedua hasil penjumlahan ini merupakan 2 kali luas
Hitungan luas dengan cara koordinat,
bidang 12341.
Pada perhitungan penampang yang hanya terdiri galian saja atau timbunan saja, 3
2 sebagai sumbu-sumbu diambil canter-line dan dasar jalan.