42 membandingkan terhadap variable-variabel yang dapat mempe-
ngaruhi keberhasilan perusahaan.
6. Kesalahan-kesalahan Dalam Penilaian Prestasi Kerja
Semua metode penilaian prestasi kerja atau kinerja merupakan subyek bagi kesalahan, tetapi manajemen dapat meminimalkan kesalahan-
kesalahan dan permasalahan penilaian melalui pelatihan. Abdurrahman
42
mengemukakan bahwa kesalahan-kesalahan dalam penilaian prestasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
a. Hallo Effect Kesalahan ini terjadi ketika penilai mengikuti salah satu aspek sifat
atau karakteristik bias berupa sifat baik atau jelek dalam menilai keseluruhan sifat atau karakter lainnya yang dimiliki oleh karyawan
tersebut. b. Stereotyping
Kesalahan persepsi ini terjadi karena asosiasi sifat-sifat individu terhadap karakteristik kelompok atau kategorinya. Karakteristik
kelompok atau kategorinya itu di antaranya mencakup 4 empat hal, yaitu jenis kelamin, ras, agama dan kebangsaan.
c. Attribution atau atribut
42
Abdurrahman, Dudung. 1999. Beberapa Kesalahan Persepsi Dalam Penilaian Prestasi Kerja Karyawan : Suatu Tinjauan Teoritis. Jurnal Perspektif Volume 4 No.3, September 1999
43 Penilaian prestasi kerja karyawan dipengaruhi secara langsung oleh
persepsi penilai tentang apa yang mengendalikan yang menyebabkan perilaku karyawan tersebut. Faktor pengendali ini dapat berasal dari
diri karyawan, misalnya usaha, kemampuan atau pengelolaan waktu. Serta faktor pengendali lain misalnya nasib baik.
d. Recency Effect atau Pengaruh Kesan Terakhir Kesalahan ini terjadi ketika prestasi karyawan dinilai berdasarkan
informasi prestasi yang baru saja terjadi atau yang paling dekat waktunya dengan masa penilaian.
e. Central Tendency Error atau Kesalahan Kecenderungan Terpusat Kesalahan persepsi ini terjadi ketika penilai raters menghindari
penilaian yang ekstrim bagus atau jelek dari skala prestasi. Tapi mengevaluasi sebagian besar atau semua karyawan pada tengahtengah
skala. f. Leniency atau Strictness Errors atau Bias Terlalu Lunak Terlalu
Keras Leniency Error terjadi apabila seluruh atau hampir sebagian besar
karyawan memperoleh rating yang tinggi. Sedangkan Strictness Error merupakan kebalikan dari leniency error, dimana penilai menetapkan
semua karyawan dengan rating yang rendah sangat jelek semua dalam skala prestasi.
44
BAB III OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Latar Penelitian
Badan Pertanahan Nasional BPN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
dan dipimpin oleh Kepala. Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006. Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
VISI DAN MISI VISI:
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan
sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
MISI:
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.