Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

78 Negative -.139 -.150 Kolmogorov-Smirnov Z .962 1.040 Asymp. Sig. 2-tailed .313 .229 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil analisis Kolomogorov-Smirnov dengan nilai Z untuk Y sebesar 1,040 dan untuk X sebesar 0,962. Asymp signifikan untuk variabel Y dan X, secara berturut-turut adalah 0,229 untuk Y dan 0,313 untuk X. Dari hasil tersebut nampak bahwa pada variabel Y dan X memiliki distribusi data yang normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu e mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji Hetero-skedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α 5 maka tidak terdapat Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α 5 maka terdapat Heteroskedastisitas. Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel 4.11 Correlations Faktor Diklat Prestasi Kerja PNS Spearmans rho Faktor Diklat Correlation Coefficient 1.000 .173 79 Sig. 2-tailed . .239 N 48 48 Correlation Coefficient .173 1.000 Sig. 2-tailed .239 . Prestasi Kerja PNS N 48 48 Hasil pengujian korelasi Spearman pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X dengan nilai residual adalah tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig = 0,239 0.05 sehingga dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokesdasitas dalam model regresi ini.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston DW, yaitu jika nilai DW terletak antara du dan 4 – dU atau du ≤ DW ≤ 4 – dU, berarti bebas dari Autokorelasi. Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih besar dari 4 – dL berarti terdapat Autokorelasi. Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin Waston, yaitu nilai dL ; dU = α ; n ; k – 1. Keterangan : n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variabel, dan α adalah taraf signifikan. 80 1 Perumusan hipotesis : a Ho : ρ 1 = ρ 2 =... = ρp = 0 Æ Non Autokorelasi Faktor pengganggu periode tertentu tidak berkorelasi dengan faktor pengganggu pada periode lain. b Ha : ρ 1 = ρ 2 = ... = ρp ≠ 0 Æ Autokorelasi Faktor pengganggu periode tertentu berkorelasi dengan faktor pengganggu pada periode lain. 2 Kriteria pegujian : a Jika d-hitung dL atau d-hitung 4-dL, Ho ditolak, berarti ada autokorelasi. b Jika dU d-hitung 4 – dU, Ho diterima, berarti tidak terjadi autokorelasi. c Jika dL d-hitung dU atau 4-dU d-hitung 4-dL, maka tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi. Gambar 4.1 Daerah Penerimaan Penolakan Ho, Uji Autokorelasi 81 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 18.0 for Windows diperoleh output sebagai berikut. Tabel 4.12 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .516 a .266 .126 6.06744 1.743 a. Predictors: Constant, Faktor Diklat b. Dependent Variable: Prestasi Kerja PNS Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson d sebesar 1,743. Untuk N = 48 pada 2 variabel, Nilai dL pada tabel adalah 1,49275 dan nilai dU adalah 1,57762. Dengan menggunakan grafik di atas, dapat dihitung keberadaan DW sebagai berikut. - Nilai dL adalah 1,49275 - Nilai dU adalah 1,57762 - Nilai 4 – dU adalah 2,42238 - Nilai 4 – dL adalah 2,50725 Berdasarkan grafik yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa nilai DW = 1,743 berada di antara nilai dU dan 4- dU atau 1,57762 1,743 2,42238 yang berarti nilai DW berada pada daerah penerimaan H O . Artinya, pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.. 82

2. Pembentukan Model Regresi Linier

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Relawan Pada PMI Cabang Medan

6 47 90

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Motivasi Dan Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (PERUM BULOG) Divisi Regional Sumatera Utara

0 33 129

Pengaruh Pelatihan Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

0 28 99

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Medan

0 25 60

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan Pada PTPN III Medan

0 30 87

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Di Medan

0 52 112

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJADAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Klaten.

0 3 17

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJADAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Klaten.

0 3 15

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Serta Prestasi Kerja...

0 0 10