Identifikasi dan Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Sistematika Penulisan

6 beberapa faktor diantaranya: kemampuan dari pengajar, pemilihan materi Diklat, metode yang digunakan dalam Diklat, sarana yang menunjang pelaksanaan Diklat, serta komitmen manajemen terhadap Diklat itu sendiri. Begitu pula halnya dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis yang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pasti didukung oleh aparatur pertanahan yang mempunyai kualifikasi yang telah ditentukan baik meliputi pendidikan dan pelatihan. Dari kesemuanya itu pada akhirnya membawa produktivitas kerja yang tinggi, yang nantinya juga meningkatkan prestasi kerja karyawan. Karena bagaimanapun tinggi rendahnya produktivitas kerja akan menunjukkan kredibilitas dari lembaga publik tersebut. Dengan adanya hubungan yang ditimbulkan dari pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja, maka penelitian ini akan mengambil judul : “Pengaruh Faktor Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, dapat teridentifikasi beberapa permasalahan yang di antaranya dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Apakah faktor pendidikan dan latihan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis? 7 2. Seberapa besar faktor pendidikan dan latihan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut. 1. Pengaruh faktor pendidikan dan latihan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis. 2. Besarnya pengaruh faktor pendidikan dan latihan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis.

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis berkaitan dengan peningkatan prestasi kerja pegawai.

2. Kegunaan Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan berikut. 8 a. Sebagai pembelajaran bagi peneliti untuk lebih mengetahui bagaimana pengaruh dari faktor-faktor pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. b. Melalui penelitian ini diharapkan pembaca sebagai pihak lain dapat memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh dari faktor-faktor pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. Selain itu juga dapat sebagai bahan masukan untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa.

E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1. Kerangka Pemikiran

Sebagai tolak ukur dalam memecahkan masalah, perlu digunakan pedoman teoritik, adanya landasan teoritik yang digunakan dalam peneliti dalam menjelaskan fenomena sosial yang menjadi objek penelitian. Menurut Sugiyono teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang logis yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menejelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. 2 Adapun yang menjadi kerangka teori dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Pendidikan menurut Kussriyanto dimaksudkan untuk membina kemampuan atau mengembangkan kemampuan berfikir para pegawai, meningkatkan kemampuan mengeluarkan gagasan-gagasan para pegawai 2 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. 2006 p. 55 9 sehingga mereka dapat menunaikan tugas kewajibannya dengan sebaik- baiknya. 3 Sementara itu pengertian Pelatihan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 01KepM. Pan2001 adalah proses pembelajaran yang lebih menekankan pada praktek daripada teori yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan pendekatan pelatihan untuk orang dan bertujuan untuk meningkatkan dalam satu atau beberapa jenis keterampilan tertentu. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil merupakan suatu proses meningkatkan pengetahuan, teori-teori yang berkaitan dengan pekerjaan dan keterampilan seorang Pegawai Negeri Sipil agar tujuan pemerintahan dapat tercapai dengan maksimal. Untuk meningkatkan kualitas kinerja PNS sebagai abdi masyarakat dan bangsa perlu dilakukan Pendidikan dan Pelatihan. 4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan dalam pelatihan menurut Hasibuan 5 antara lain yaitu : a. Faktor kemampuan pelatih atau instruktur Faktor ini mempunyai peran yang sangat penting sekali, antara lain sebagai fasilitator dalam proses pelatihan dan dapat menggali potensi- potensi yang dimiliki oleh peserta pelatihan. 3 Kussriyanto, Bambang. 2004. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 2004 p. 75 4 Moekijat. Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung. CV. Mandar Maju. 2009 p. 113 5 Hasibuan, Malayu S.P. Op.Cit. pp. 112-113 10 b. Materi pelatihan Materi pelatihan yang telah dipersiapkan secara matang dan praktis, sehingga proses pelatihan benar-benar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta pelatihan. c. Metode pelatihan Metode pelatihan yang digunakan diharapkan dapat memberikan kesempatan pada para peserta pelatihan untuk dapat berpartisipasi secara aktif, melakukan praktek atas materi yang diberikan, serta menggambarkan secara jelas kecakapan-kecakapan yang dikehendaki. d. Sarana pelatihan Sarana pelatihan adalah berupa lingkungan fisik yang disediakan dalam proses pelatihan. Apabila sarana yang tersedia memadai dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam proses pelatihan, maka sarana tersebut akan mendukung tercapainya tujuan pelatihan secara maksimal. Dan sebaliknya apabila sarana yang tersedia tidak memadai maka akan dapat mengganggu jalannya pelatihan dan pada gilirannya hasil yang diharapkan tidak akan sesuai dengan tujuan semula. e. Komitmen manajemen Kebijakan-kebijakan pihak manajemen terhadap program pelatihan sangat membantu pegawai negeri sipil kembali ketempat kerja masing- masing. 11 Manajemen prestasi kerja banyak mendapat perhatian dari organisasi, istilah yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja seperti manajemen prestasi kerja, penilaian prestasi kerja dan penilaian prestasi pekerjaan Menurut Cooper yang dikutip oleh Siagian mendefinisikan prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit organisasi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasiperusahaan. 6 Menurut Hasibuan prestasi kerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja, semakin tinggi ketiga faktor diatas maka semakin besar pula prestasi kerja karyawan. 7 Menurut Bernardin dan Russel yang dikutip oleh Rivai 2002:105 mendefinisikan prestasi kerja sebagai catatan tentang hasil- hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. 8 6 Sondang P. Siagian. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. PT Rineka Cipta. 2009 p. 159 7 Hasibuan, Malayu S.P. Op.Cit. p. 97 8 Rivai, Veithzal dan Basri. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Grafindo. Jakarta. 2005 p. 105 12 Masih menurut Rivai sembilan kriteria faktor penilaian prestasi kerja pegawai yaitu 1 Reliable yaitu harus mengukur prestasi kerja dan hasilnya secara obyektif. 2 Content valid yaitu secara rasional harus terkait dengan kegiatan kerja. 3 Defined spesific yaitu meliputi perilaku kerja dan hasil kerja yang dapat diidentifikasi. 4 Independent yaitu perilaku kerja dan hasil kerja yang penting harus tercakup dalam kriteria yang komprehensif. 5 Non-overlaping yaitu tidak adanya tumpang tindih antar kriteria. 6 Comprehensive yaitu perilaku kerja dan hasil kerja yang tidak penting harus dikeluarkan. 7 Accessible yaitu kriteri harus dijabarkan dan diberi nama komprehensif. 8 Compatible yaitu kriteria harus sesuai dengan tujuan dan budaya organisasi. 9 Up to date yaitu sewaktu-waktu kriteria perlu ditinjau ulang memilih kemungkinan adanya perubahan organisasi. 9 Menurut Handoko bahwa faktor penilaian terhadap prestasi kerja dapat dihasilkan oleh adanya 3 tiga hal yaitu : 1 Kemampuan dalam wujudnya sebagai kapasitas untuk berprestasi. 2 Kemampuan, semangat, hasrat atau motivasi dalam wujudnya sebagai kesediaan untuk berprestasi. 3 Kesempatan untuk berprestasi. 10 Menurut Hasibuan faktor penilaian prestasi kerja sebagai hasil kerja yang berasal dari adanya perilaku kerja serta lingkungan kerja tertentu 9 Ibid. pp. 112-114 10 Handoko, T. Hani. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE UGM. 2003 p. 154 13 yang kondusif. Dalam menentukan faktor penilaian individu pegawai, maka lingkungan kerja sebagai kesempatan untuk berprestasi yang dapat dipengaruhi oleh adanya peralatan kerja, bahan, lingkungan fiskal kerja, perilaku kerja pegawai yang lain, pola kepemimpinan, kebijakan organisasi, informasi serta penghasilan secara keseluruhan. 11 Menurut Hasibuan penilaian prestasi kerja dapat dilakukan berdasarkan deskripsi perilaku yang spesifik yaitu : 1 Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan. 2 Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3 Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilan. 4 Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5 Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain. 6 Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan 7 Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8 Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahan-tamahan dan integritas pribadi. 12 11 Hasibuan, Malayu S.P. Op.Cit. p. 98 12 Ibid 14 Berdasarkan uraian di atas, maka disusun kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana terhgambar pada bagan berikut. Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Masalah: 1. Apakah faktor pendidikan dan latihan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis? 2. Seberapa besar faktor pendidikan dan latihan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis? Faktor Pendidikan dan Latihan Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Indikator: 1. Faktor kemampuan pelatih atau instruktur 2. Materi pelatihan 3. Metode pelatihan 4. Sarana pelatihan 5. Komitmen manajemen Indikator: 1 Quantity of work 2 Quality of work 3 Job Knowledge 4 Creativeness 5 Cooperation 6 Dependability 7 Initiative 8 Personal qualities. Hipotesis: Terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis. 15

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang diteliti dan diuji kebenarannya secara empiris. Oleh karena itu hipotesis masih dugaan yang dianggap benar untuk sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya. Suatu hipotesis akan diterima jika benar setelah diadakan penelitian dan akan ditolak jika ternyata salah setelah dibuktikan secara empiris. Oleh sebab itu, penulis membuat asumsi mengenai permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini dengan hipotesis penelitian sebagai berikut. H O = O Tidak terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis.. H A ≠ O Terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Karang Tumaritis.. X Y PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRESTASI KERJA PNS 16

F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian

Penelitian tentang “Pengaruh Faktor Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis” ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang ada dalam penelitian. Pendekatan ini menekankan pada prosedur yang ketat dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya. Keketatan pendekatan ini sudah terlihat dari asumsi dasar penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungan-nya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. 17 Metode penelitian memandu peneliti tentang urut-urutan bagaimana penelitian akan dilakukan, dengan alat apa dan prosedur yang bagaimana. Dalam penelitian tentang “Pengaruh Faktor Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis” ini digunakan metode deskriptif verifikasi dengan menggunakan teknik survei. Singarimbun mengemukakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. 13 Sementara itu, Sugiyono mengemukakan bahwa menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif. 14 Penelitian asosiatif adalah penelitian yang mencari pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 1 Pendidikan dan Pelatihan serta 2 Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data merupakan instrumen ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan, serta beragam fakta yang berpengaruh terhadap fokus penelitian yang sedang diteliti. Sesuai dengan pengertian teknik penelitian di atas, teknik pengumpulan data yang digunakan pada 13 Masri Singarimbun Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2003 p. 3 14 Sugiyono. Op.Cit. p. 11 18 penelitian ini terutama ada dua macam, yakni studi dokumentasi dan teknik angket. 15

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan sebagai cara pengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di lokasi penelitian maupun di instansi lain yang ada pengaruhnya dengan lokasi penelitian. Studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari instansilembaga meliputi buku-buku, laporan kegiatan dan keuangan, serta dokumen lain yang relevan dengan fokus penelitian.

b. Teknik Angket

Angket yang disusun dan dipersiapkan disebar kepada responden sebagaimana ditetapkan sebagai sampel penelitian. Jumlah angket yang disebarkan seluruhnya adalah sebanyak sampel yang ditentukan untuk penelitian. Pemilihan dengan model angket ini didasarkan atas alasan bahwa a responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang diajukan, b setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, c responden mempunyai kebebasan dalam memilih jawaban, dan d dapat digunakan untuk 15 Ibid 19 mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dalam waktu yang cepat dan tepat. Untuk mengungkap data ini digunakan angket yang berbentuk skala Likert. Adapun alasan menggunakan skala Likert ini untuk mengukur sikap, pendapat dan profesi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Permasalahan strategi pemasaran dan keputusan pembelian produk dapat dikategorikan sebagai fenomena sosial. Oleh karena itu, penggunaan skala Likert pada penelitian ini dapat diterima. Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Penskoran Skala Likert Pernyataan Bobot Penilaian Pernyataan Bobot Penilaian Sangat setuju Skor : 5 Sangat baik Skor : 5 Setuju Skor : 4 Baik Skor : 4 Netral Skor : 3 Netral Skor : 3 Tidak setuju Skor : 2 Tidak baik Skor : 2 Sangat tidak setuju Skor : 1 Sangat tidak baik Skor : 1

G. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Tumaritis, yang berlokasi di Jl. Raya KM 3 S Karang Tumaritis. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yakni dari bulan Februari 2014 sampai dengan 20 bulan Juli 2014. Rincian pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan melalui tabel berikut. Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan Februa ri 2014 Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014 1 Kegiatan Prapenelitian X X X 2 Pengumpulan Data X X X 3 Analisis Data X X X X X 4 Penyusunan Laporan X X X X 5 Bimbingan dan Perbaikan X X X X 6 Sidang Skripsi X

H. Sistematika Penulisan

Secara sistematis, karya tulis ini dikembangkan dalam lima bagian sebagai berikut. 1. Bagian pertama merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis, waktu dan lokasi penelitian, serta sistematika pengembangan skripsi. 2. Bagian kedua merupakan tinjauan teoretis yang berisi tentang pembahasan pendidikan dan pelatihan serta prestasi kerja PNS. 21 3. Bagian ketiga merupakan pembatasan mengenai metode penelitian yang membahas tentang latar penelitian, metode dan teknik penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data. 4. Pembahasan hasil penelitian yang berisi deskripsi, analisis, serta pem- bahasan hasil penelitian serta pembuktian hipotesis. 5. Bagian kelima merupakan kesimpulan atas seluruh hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian serta saran yang dapat dikemukakan berdasarkan temuan-temuan pada saat penelitian. 22

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan

Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 tanggal 13 September 1974 16 , pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, jasmaniah dan rohaniah, yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sedangkan menurut Flippo dalam Hasibuan, pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. 17 Suprihanto mendefinisikan pendidikan sebagai berikut : Pendidikan sebagai suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan pengertian tentang pengetahuan umum dan pengetahuan ekonomi pada umumnya, termasuk meningkatkan penguasaan teori pengambilan keputusan dalam menghadapi persoalan-persoalan perusahaan. 18 16 Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 169 17 Ibid 18 Suprihanto, John. 1988. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE, hal. 85

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Relawan Pada PMI Cabang Medan

6 47 90

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Motivasi Dan Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (PERUM BULOG) Divisi Regional Sumatera Utara

0 33 129

Pengaruh Pelatihan Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

0 28 99

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Medan

0 25 60

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan Pada PTPN III Medan

0 30 87

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Di Medan

0 52 112

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJADAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Klaten.

0 3 17

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN KERJADAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Klaten.

0 3 15

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Serta Prestasi Kerja...

0 0 10