Peran Obligasi Dalam Reksa Dana

D. Peran Obligasi Dalam Reksa Dana

Permintaan obligasi oleh reksa dana tidak terlepas dari strategi investasi reksa dana efek pendapatan tetap. Dari data yang dihimpun, minat investor akan reksa dana efek pendapatan tetap terlihat lebih besar dibandingkan dengan reksadana efek saham. Sampai dengan akhir Desember 1996, jumlah reksadana efekpendapatan tetap adalah 7 reksadana dengan dana himpunan sebesar Rp. 1,38 Triliun.

Dalam strategi investasi reksadana, obligasi telah memegang peranan penting yang tidak dapat diindahkan, dimana obligasi memberikan keuntungan-

keuntungan sebagai berikut 63 :

1. Bunga obligasi sebagai penghasilan investasi reksadana bukan merupakan objek pajak penghasilan, dimana investor perorangan atau badan hokum selain dana pension dikenakan 15 % pajak final;

2. Obligasi memiliki potensi kenaikan modal (Capital Gain) dari harga nominalnya yang disebabkan oleh perubahan suku bunga bank. Perubahan harga obligasi tentunya berbanding terbalik dengan suku bunga bank;

3. Adanya kepastian arus kas dari bunga maupun pokok obligasi, sehingga memudahkan manajer investasi dalam mengambil keputusan serta memberikan rasa aman bagi investor.

4. Secara umum, obligasi memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari bunga deposito bank, karena emiten obligasi dapat memperoleh dana secara langsung dari investor; dan

5. Obligasi memberikan kemungkinan bagi manajer inestasi untuk memperkecil risiko investasi reksa dana dengan melakukan deversifikasi pada tingkat sector maupun emiten.

Dari keuntungan-keuntungan diatas, dapat memberikan keuntungan pasti yang klebih tinggi dari bunga deposito. Tentunya, tidak semua obligasi likuid.

63 Bunga Rampai Reksa Dana, 1997, John Budiharsana, Drs.Marzuki Usman (Editor Kepala), Balai Pustaka Hal. 50

Obligasi saat ini masih dipengaruhi oleh tingkat keuntungan dan risiko dari obligasi yang memiliki tingkat keuntungan yang rendah.

Tingkat risiko obligasi akan menentukan tingkat keuntungan suatu obligasi. Semakin tinggi risikonya, semakin tinggi pula tingkat bunganya. Hasil peringkat dari lembaga pemeringkat (saat ini PT. Pefindo) diharapkan dapat menjadikan acuan bagi investor maupun manajer investasi reksa dana mengenai tingkat risiko suatu obligasi. Meskipun saat ini tidak ada diperdagangkannya onligasi dengan risiko tinggi (junk bond), para manajer investasi reksa dana diharapkan selalu keamanannya.

Tingkat keuntungan obligasi tidak hanya ditentukan oleh tingkat bunganya saja, tetapi juga oleh kenaikan harga nominalnya. Harga obligasi akan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku dan jumlah permintaan. Manajer investasi sebagaimana investor obligasi lainnya biasanya harus memilih antara likuiditas atau tingkat risiko dan tingkat keuntungan.

Dalam mengelola reksa dana efek pendapatan tetap, pemilihan obligasi tidak melulu memperhatikan tingkat keuntungan saja. Misalnya reksa dana Bahana Dana Abadi, dalam melakukan proses investasi, melakuakan pendekatan dari mikro-makro ke mikro-ekonomi (top-down approach) terhadap pengelolaan portofolio melalui analisa ekonomi, analisa tenor (jangka waktu) dan analisa efek secara periodik. 64

Analisa ekonomi secara global memberikan dasar bagi analisa ekonomi Indonesia. Beberapa variebel seperti pergerakan aktivitas ekonomi, pertumbuhan

64 ibid

PDB, tingkat dan pergerakan suku bunga, tingkat inflasi dan kebijakan moneter, fiscal dan sector riil menjadi pedoman utama dalam menentukan arah perkembangan ekonomi Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan analisa jangka waktu (tenor). Dalam analisa tenor, yield curve, jangka waktu, volatilitas, lukuiditas dan hasil analisa ekonomi menjadi pertimbangan dalam pembobotan suatu tenor. Analisa tenor ini berguna untuk mendapatkan suatu maturity profile yang optimal dari portofolio. Setelah itu proses akhir dilakukan dengan analisa efek (bottom-up approach). Analisa ini dilakukan dengan analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif mencakup strategi perudahaan, rencana pengembangan perusahaan, sumber daya manusia, riset dan pengembangan produk, serta keunggulan kompetitif lainnya secara mendalam. Sedangkan pada analisa kualitatif, penekanan terletak pada kemampuan financial perusahaan seperti solvabilitas, tingkat keuntungan, likuiditas, rasio hutang dan arus kas.

Dengan pertumbuhan reksa dana yang pesat saat ini, permintaan terhadap obligasi meningkat tajam. Akan tetapi saat ii kurang diimbangi dengan penwaran (supply) obligasi yang beredar di pasar maupun pertambahan emisi obligasi. Ahibatnya harga obligasi melonjak cepat dan menyebabkan turunbya kinerja portofolio reksa dana, karena reksa dana harus membeli obligasi dengan harga tinggi sehingga mempunyai tingkat pengembalian yang rendah. Penentuan harga obligasipun beraneka ragam. Ini disebabkan oleh perdagangan obligasi di pasar sekunder yang kebanyakan tidak dilakukan di lantai bursa dan kurang likuid, sehingga membuat penentuan nilai wajar obligasi menjadi sulit, karena tidak ada suatu badan atau bursa yabg dapat memberikan harga wajar obligasi setiap hari.

Bagi reksa dana, sesuai dengan peraturan Bapepam, penentuan niali wajar obligasi ditentukan oleh manajer investasi. Oleh karena itu, harga suatu obligasi di satu reksadana dapat berbeda dengan di reksa dana lainnya. Kejelian dan keahlian manajer investasi sangat penting dalam memilih obligasi yang terbaik bagi reksa dananya, agar investasinya di obligasi dapat memberikan keuntungan yang terbaik.