Kebijakan Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
C. Kebijakan Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
1. Tujuan dan Kebijakan Investasi Reksa Dana Gadjah Mada
Reksa Dana Gadjah Mada bertujuan mempertahankan nilai investasi dan memperoleh tingkat pengembalian yang sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima dalam jangka menengah melalui investasi pada efek bersifat utang khususnya obligasi, instrumen pasar uang dan efek bersifat ekuitas. Komposisi portofolio Reksa Dana Gadjah Mada adalah sebagai berikut :
Batasan Investasi
Target
Investasi Efek Bersifat Utang
Minimum
Maksimum
90% Instrumen Pasar Uang
5% Efek Bersifat Ekuitas
Pergeseran kearah batasan maksimum atau minimum investasi tidak menjamin hasil investasi menjadi lebih baik atau lebih buruk
a. Efek Bersifat Utang Terdiri dari obligasi dan surat utang lainnya yang diterbitkan oleh perrusahaan-perusahaan berbadan hukum di Indonesia dan ditawarkan melalui penawaran umum di Indonesia serta memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1) Obligasi dengan peringkat minimal BBB- (Triple B minus) dan atau
2) Memiliki kemudahan dalam memperdagangkannya
b. Instrumen Pasar Uang Terdiri dari surat berharga pasar uang, SBI, urat pengakuan utang (promissory note), deposito berjangka, sertifikat deposito dan surat berharga komersial (commercial paper) yang telah diperingkat oleh lembaga pemeringkat efek yang telah diakui oleh Bapepam.
c. Efek Bersifat Ekuitas
Terdiri dari saham-saham yang termasuk hak memesan efek terlebih dahulu (right) dan waran yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan berbadan hukum di Indonesia, yang dijual melalui penawaran umum serta telah diseleksi dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1) Sebagian besar dalam saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar dan menengah
2) Memiliki frekuensi perdagangan yang sedang dantinggi
3) Memiliki prospek pertumbuhan pendapatan bersih (earnings growth)
Manajer investasi berusaha untuk memenuhi kebijakan investasi sebagaimana tersebut diatas selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak tanggal diperolehnya pernyataan efektif atas Reksa dana Gadjah Mada dari Bapepam.
2. Pembatasan Investasi
Sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IV.B.1 angka 12 tentang Pedoman pengelolasan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif, Reksa dana Gadjah Mada tidak diperbolehkan untuk :
a. Membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia.
b. Membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15 % (lima belas per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih.
c. Membeli efek yang bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan efeknya pada bursa efek di Indonesia lebih dari 5 % (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud
d. Membeli efek yang diterbitkan oleh perusahaan lebih dari 10 % (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa dana Gadjah Mada pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk SBI dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
e. Menjual unit penyertaan kepada setiap pemodal lebih dari 2 % (dua per seratus) dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak, kecuali :
1) Bagi manajer investasi, semata-mata untuk kepentingan sendiri dan bukan untuk kepentingan pihak lain. Pembelian tersebut guna menjamin pembayaran atas penjualan kembaliunit penyertaan oleh pemegang unit penyertaan ; dan
2) Kelebihan pemilikan unit penyertaan tersebut yang dimiliki oleh pemegang unit penyertaan yang berasal dari penanaman kembali pembagian keuntungan.
f. Membeli efek beeragunan aset lebih dari 10 % (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa dana Gadjah Mada.
g. Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum dan atau tidak dicatatkan pada bursa efek di Indonesia, kecuali efek pasar uang, obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia g. Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum dan atau tidak dicatatkan pada bursa efek di Indonesia, kecuali efek pasar uang, obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
i. Terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan efek. j. Terlibat dalam penjualan efek yang belum dimiliki (short sale) k. Terlibat dalam pembelian efek secara margin. l. Melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit. m. Terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10 % (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio Reksa dana Gadjah mada pada saat pembelian. n. Membeli efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran umum dimana manajer investasi bertindak sebagai penjamin emisi dari efek dimaksud. o. Terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan manajer investasi atau pihak terafiliasinya. p. Membeli efek beragunan aset dimana manajer investasinya sama dengan manajer investasi Reksa dana Gadjah mada atau terafiliasi dengan kreditur awal efek beragunan aset tersebut ; atau q. Membeli efek beragunan aset yang tidak tercatat di bursa efek.
Dalam hal manajer investasi bermaksud membeli efek yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri, pelaksanaan pembelian efek tersebut dilakukan dengan kesepakatan antara manajer investasi dan bank kustodian.
3. Kebijakan Pembagian Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh Reksa dana Gadjah mada dari dana yang diinvestasikan akan dibukukan kembali kedalam Reksa dana Gadjah mada sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer investasi merencanakan membagikan keuntungan tersebut dalam bentuk uang tunai setiap 1 (satu) tahun sekali. Uang tunai tersebut dapat diambil secara langsung dengan cara transfer ke rekening pemegang unit penyertaan, dikonversikan menjadi unit penyertaan baru atau dihibahkan kepada atu pihak sesuai dengan pilihan setiap pemodal pada formulir pembelian unit penyertaan.
4. Kriteria Pengukuran Kinerja
Tolok ukur kinerja investasi Reksa dana Gadjah mada didasarkan pada suku bunga deposito berjangka 6 (enam) bulan setelah dipotong pajak penghasilan dari beberapa bank yaitu Bank BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Niaga dan Bank NISP yang diambil dari harian Bisnis Indonesia pada tanggal 15 (lima belas) dan
30 (tiga puluh).