Analisis Kondisi Non Fisik Pasar Triwindu
5.3.2. Analisis Kondisi Non Fisik Pasar Triwindu
Pedagang Pasar Triwindu terdiri dari 210 pedagang yaitu 96 pedagang barang antik dan 112 pedagang onderdil dan besi. Jumlah keseluruhan kios ada 266 kios namun hanya 165 kios yang masih buka,
sisanya 101 kios tercatat tutup. Penutupan kios pedagang akibat sepinya pembeli yang datang mengalami penurunan hingga lebih dari 50 % dari pendapatan sebelum renovasi pasar. Penurunan ini juga diikuti dengan menurunnya penghasilan pedagang yang sudah puluhan tahun berdagang. ( lihat Tabel Jumlah Pengunjung Per Hari Pasar Triwindu dan Tabel Jumlah Pendapatan Per Hari Pasar Triwindu pada Bab IV).
Untuk mengetahui pengaruh jumlah pembeli yang datang terhadap pendapatan yang diterima, maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan Uji Regresi Linear Sederhana. Perhitungan dilakukan antara rata-rata jumlah pembeli perhari setelah pindah sebagai variabel independen (Y) dengan rata-rata pendapatan pedagang perhari setelah pindah sebagai variabel dependen (X). adapun hasil dari Uji Regresi Linear Sederhana tercantum dalam tabel sebagai berikut.
commit to user
Model Summary b
Model
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
a. Predictors: (Constant), Jml_pembeli_ssudah b. Dependent Variable: pendptan_ssudah
Output pada tabel 1 menunjukkan nilai R Square sebesar 0.859. Dapat diartikan bahwa dari model regresi yang diperoleh nilai 85,9 % jumlah pendapatan yang diterima pedagang dapat dijelaskan oleh jumlah pembeli yang datang. Sisanya 14,1 % dijelaskan oleh faktor lainnya.
ANOVA b
Model
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig. 1 Regression
7.592E11
1 7.592E11
10.178 .002 a Residual
a. Predictors: (Constant), Jml_pembeli_ssudah b. Dependent Variable: pendptan_ssudah
Selanjutnya, dari uji ANOFA (F test) diketahui pengaruh jumlah pembeli dengan pendapatan pedagang dengan hipotesa : · H0 : tidak ada pengaruh antara jumlah pembeli yang datang dengan
pendapatan yang diterima pedagang · H1 : ada pengaruh antara jumlah pembeli yang datang dengan
pendapatan yang diterima pedagang Dari hasil tabel diatas diketahui bahwa Nilai Signifikansi sebesar 0,002 dimana kurang dari taraf nyata (α = 0,05 atau 5 %) , maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel jumlah pembeli yang datang berpengaruh signifikan terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh oleh pedagang atau dapat dikatakan jika pembeli yang datang menurun maka akan menurunkan pendapatan pedagang.
commit to user
Coefficients a
B Std. Error
Beta
Zero order Partial Part 1 (Constant)
pembeli_ssu dah
.859 .859 .859 . Dependent Variable: pendptan_ssudah
Jumlah Pedapatan = 1318000 + 1708000( Jumlah Pembeli)
Analisis regresi dapat digunakan sebagai prediksi atau peramalan. Untuk itu dilakukan perumusan persamaan regresi linear. Persamaan tersebut berarti bahwa setiap satu pembeli yang datang akan menambah penghasilan sebesar Rp 1. 708.000,00.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa jumlah pembeli yang datang sangat berpengaruh pada pendapatan yang diterima pedagang. Banyak pedagang yang mengaku mengalami kerugian yang cukup besar setelah renovasi pasar. Dari data jumlah pemakaian kios, terlihat bahwa ada banyak kios di lantai atas yang tutup, hal ini dikarenakan kios dilantai atas sebagian besar dimiliki oleh pedagang yang sama di lantai satu. Hal ini terkait dengan kesepakatan awal antar pedagang dengan pemerintah melalui Dinas Pengelolaan Pasar sebelum penempatan kios. Mengingat antusiame seluruh pedagang untuk menempati lantai bawah maka untuk untuk mewujudkan pembagian kios yang adil dan merata diputuskan bahwa pedagang dapat memiliki kios di lantai bawah dan lantai atas. Karena kondisi lantai atas yang kurang pencahayaan, banyak pedagang memutuskan untuk kios di lantai atas hanya digunakan sebagai gudang saja. Sebagian besar kios yang masih buka pada lantai atas dimiliki oleh pedagang yang hanya mempunyai satu kios saja. Pedagang tersebut mengeluhkan sepinya pembeli yang dikarenakan kurangnya akses menuju ke lantai dua. Meski sudah
commit to user commit to user
Kondisi yang sama juga terjadi di lantai bawah, meski semua kios buka namun pedagang banyak mengalami kerugian setelah adanya renovasi pasar. Beberapa pedagang menilai bahwa kondisi bangunan pasar saat ini memang terlihat bagus dan tertata rapi namun ternyata telah mengubah kekhasan Pasar Triwindu sebagai pasar tradisional. Selain itu juga karena Pasar Triwindu merupakan pasar khusus yaitu pasar dengan dagangan yang diperjualbelikan sebagian besar terdiri dari satu jenis dagangan yaitu barang antik sehingga akan sangat tergantung pada iklim wisata di Kota Solo. Perubahan iklim wisata yang menurun sehingga mengurangi jumlah wisatawan yang datang terutama wisatawan mancanegara.
Renovasi Pasar Triwindu yang termasuk dalam kategori peremajaan kawasan yang bersejarah karena terkait dengan keberadaan Pura Mangkunegaran. Gejala penurunan kualitas fisik dapat dengan mudah diamati pada kawasan kota bersejarah/tua, karena sebagai bagian dari perjalanan sejarah (pusat kegiatan perekonomian dan sosial budaya), kawasan kota tersebut umumnya berada dalam tekanan pembangunan (Serageldin, 2000). Proses peremajaan sebuah kawasan atau bagian kota mencakup perbaikan aspek fisik dan aspek ekonomi dari bangunan maupun ruang kota. Peremajaan fisik merupakan strategi jangka pendek
Gambar 5.10 Gambar Aksesibilitas Pasar Triwindu Sumber : Dokumentasi Peneliti,2011
commit to user commit to user
Kegiatan fisik peremajaan dan dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan Ngarsapura sangat erat dengan sejarah dan budaya sehingga harus memperhatikan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik kegiatan dan pengunjung. Peremajaan yang diawali dengan proses peremajaan fisik mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development), sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P. Hall/U. Pfeiffer, 2001). Dalam konteks peremajaan perlu dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial.
Keberhasilan peremajaan sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang indah namun juga menarik. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms). Dilihat dari segi penataan fisik dapat dikatakan bahwa renovasi Pasar Triwindu cukup mampu menciptakan suatu lingkungan yang menarik dalam sebuah kawasan kota. Namun jika dilihat dari segi rehabilitasi ekonomi masih kurang karena belum mampu meningkatkan ekonomi pedagang mengingat masih banyaknya pedagang yang belum meningkat kesejateraannya.
commit to user