Analisis Indikasi Program Penataan Ngarsapura
5.5. Analisis Indikasi Program Penataan Ngarsapura
Program penataan kawasan Ngarsapura terdiri dari beberapa program yang berkesinambungan. Program tersebut dimulai dengan pembanguann pedestrian baik di Jalan Diponegoro maupun Jalan Ronggowarsito, lalu pembangunan Pasar Ngarsapura untuk tempat relokasi pedagang pertokoan elekktronik yang ada di sepanjang Jalan Diponegoro serta renovasi Pasar Triwindu serta yang terakhir pengembangan Night Market Ngarsapura. Proses perencanaannya dimulai awal tahun 2007 hingga tahun 2017. Sehingga pada tahun 2011 ini memasuki tahap ke tiga setelah proses awal pelaksanaan program. Untuk mengetahui pelaksanaan poses pembangunan program dilakukan penyusunan target pembangunan yang disusun selama sepuluh tahun. Program yang ada meliputi pembangunan pedestrian Jalan Diponegoro, pembangunan gedung Pasar Triwindu dan Pasar Ngarsapura, pembangunan pedestrian Jalan Ronggowarsito sebagai kelanjutan dari pedestrian Jalan Diponegoro, peningkatan utilitas lingkungan dan program terakhir pelaksanaan Night Market Ngarsapura. Proses penataan kawasan dimulai dari tahapan persiapan, pembangunan , pemeliharaan serta peningkatan. Sebagai penilaian atas pencapaian target, dilakukan dengan membandingkan target pada tahun ini atau tahapan ke tiga dengan kondisi di lapangan. Beberapa program telah selesai melebihi target pelaksanaan, seperti pembangunan pedestrian Jalan Diponegoro dan Jalan Ronggowarsito. Namun juga ada yang belum sesuai target, seperti pada bangunan Pasar Triwindu dan Pasar Ngarsapura. Tahapan ketiga seharusnya sampai pada tahap pemeliharaan, tetapi tahun ini masih ada upaya peningkatan bangunan seperti peningkatan kualitas sarana prasarana pasar.
commit to user
I II III
IV V tiga)
Pedestrian Jl. P Diponegoro
Pembangunan pedestrian baik pavement Pavement
maupun penyediaan street furniture saat ini telah selesai sehingga dapat dikatakan
Street furniture
sudah memenuhi target program penataan.
Pembangunan Gedung
Pembangunan pasar secara keseluruhan Pasar Triwindu
sudah selesai, namun masih dilakukan Pasar Ngarsapura
perbaikan pada bangunan pasar.
Pedestrian Jl. Ronggowarsito
Pembangunan pedestrian Jalan Pavement
Ronggowarsito telah selesai bersamaan dengan pedestrian Jalan Diponegoro. Sehingga dapat dikatakan
Street furniture &
pembangunannya sudah dilaksanakan lebih Parkir awal dari target indikasi program penataan
Utilitas Lingkungan
Peningkatan Perpipaan
Pemeliharaan Penyediaan fasilitas penunjang baik Air Bersih
Peningkatan Jaringan fasilitas pasar, maupun utilitas di koridor
Ngarsapura telah terpenuhi. sehingga pada Listrik
tahun ini hanyak dilakukan pemeliharaan
Peningkatan Drainase Pembangunan
Pengelolaan Sampah Persiapan
pada utilitas yang ada.
Pelaksanaan kegiatan wisata belanja Night
Night Market
Market Ngarsapura sudah terlaksana
Ngarsapura
dengan baik.
Dari uraian pembahasan analisis di atas, maka dapat dirumuskan temuan penelitian kondisi fisik lingkungan dan non fisik yaitu aktivitas ekonomi serta sosial budaya yang berlangsung di kawasan Ngarsapura. Penataan koridor Ngarsapura meningkatkan kualitas fisik kawasan dengan mengembalikan fungsi pedestrian sebagai ruang terbuka publik yang wewadahi aktivitas sosial budaya masyarakat serta menumbuhkan kegiatan ekonomi baik formal seperti Night Market Ngarsapura maupun informal seperti pedagang kaki lima, penataan bangunan sesuai dengan peraturan bangunan setempat serta perbaikan jalan dan utilitas lingkungan.
Pembangunan Pasar Ngarsapura sebagai wadah relokasi pertokoan yang sebelumnya berada di Jalan Diponegoro dan Jalan Ronggowarsito. Bangunan dan fasilitas penunjang pasar disesuaikan dengan ketentuan namun masih dinilai kurang seperti jaringan listrik pada lantai basemen. Dari keselurahan 71 kios hanya 41 kios yang masih buka. Jumlah pembeli dan pendapatan pedagang menurun karena aksesibilitas pasar masih kurang, kurangnya promosi, serta penutupan Jalan Diponegoro pada waktu tertentu.
Renovasi Pasar Triwindu menjadi bangunan permanen dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Dari total 266 kios, tercatat 101 kios tutup terutama di lantai atas. Penyediaan fasilitas masih dinilai kurang seperti jaringan listrik. Penurunan pembeli dan pendapatan karena aksesibilitas masih kurang, Bangunan pasar saat ini ternyata telah mengubah kekhasan Pasar Triwindu sebagai pasar tradisional. Penurunan iklim wisata turut mengurangi jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pengembangan Night Market Ngarsapura secara periodik setiap Sabtu malam dengan menutup koridor Ngarsapura dididasarkan pada sejarah masa lalu kawasan Ngarsapura. Tercatat ada 228 pedagang diantaranya pedagang kerajinan, konveksi batik serta kuliner khas Kota Solo. Program ini sebgai wadah hasil industry masyarakat, memberdayakan dan menyediakan lapangan pekerjaan, serta sebagai ajang untuk mempromosikan produk-produk khas Kota Surakarta.
commit to user
No. Program
Temuan Penelitian
Fisik
Non Fisik
1 Penataan
Pedestrian:
Aktivitas Ekonomi:
Koridor · Penambahan lebar pedestrian Jaln Diponegoro dari 1,5 meter · Pada siang hari sering didatangi pedagang kaki lima dan Ngarsapura
menjadi 4 meter dan ketinggian 20 cm.
pedagang eceran yang menempati jalur pedestrian serta
· Pelebaran pedestrian Jalan Ronggowarsito menjadi 3 meter
tukang becak yang mangkal di sepanjang Jalan
disisi timur untuk parkir sepeda motor dan 5 meter disisi barat
Diponegoro.
depan Pasar Ngarsapura untuk menampung parkir mobil dan · Setiap Sabtu malam, di koridor Ngarsapura ini juga sepeda motor
diadakan Night Market Ngarsapura yang menjual produk
· Penyediaan street furniture seperti paving, lampu penerangan,
khas Kota Solo.
sculpture, bangku taman, tanaman peneduh, hydrant serta · Meski hanya berlangsung pada satu malam saja, tempat sampah yang telah diseesuaikan dengan ketentuan yang
pengembangan program Night Market Ngarsapura ini
ada.
ternyata dapat meningkatkan minat masyarakat untuk
· Pedestrian merupakan bentuk ruang terbuka
mengunjungi koridor Ngarsapura.
(open space) yang berbentuk linear atau memanjang yang · Sebagai wadah aktivitas ekonomi baik formal seperti mampu menciptakan suatu koridor yang menjadi simpul dan
Night Market Ngarsapura maupun informal seperti
sarana komunikasi pengikat sosial untuk menciptakan interaksi
pedagang kaki lima dan pedagang eceran.
antar kelompok masyarakat.
Bangunan:
Aktivitas Sosial Budaya:
Sebelumnya KDB cukup tinggi mencapai lebih dari 90 sampai · Aktivitas sosial yang dapat ditemui di koridor Ngarsapura
dengan 100 %, sekarang menurun menjadi 80 hingga 90 % dengan
diantaranya seperti bermain, olahraga, bersantai, berjalan-
maksimal ketinggian 4 lapis atau 20 m. Garis sempadan bangunan
jalan, berkomunikasi.
juga menjadi lebih lebar dari semula 1 hingga 3 meter menjadi 5
· Aktivitas tersebut banyak dijumpai pada waktu siang
meter. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pemerintah Daerah Kota
hingga malam hari setelah masyarakat selesai sekolah atau
Surakarta (Perda No.8 tahun 2009 tentang Bangunan).
pulang kerja.
· Pelebaran Jalan Diponegoro menjadi 10 meter dengan · Pada siang hari terutama setelah jam pulang sekolah,
penggunaan parkir di badan jalan masih menyisakan 7-8 meter
sering dijumpai anak-anak sekolah yang duduk-duduk di
untuk sirkulasi kendaraan. Sedangkan Jalan Ronggowarsito
area pedestrian.
memiliki lebar 8 meter tidak dilakukan pelbaran jalan.
· Pada waktu sore hingga malam hari sering ditemui
· Sistem perparkiran kawasan ini masih menggunakan sistem
pengunjung yang beristirahat di area pedestrian setelah
parkir badan jalan (on street parking ) dengan sudut parkir 60 o .
pulang dari bekerja.
· Perbaikan sistem drainase kawasan sehingga tidak terjadi banjir · Pengunjung sengaja datang ke koridor ini untuk
karena limpasan air hujan akan langsung masuk ke dalam
memanfaatkan jaringan internet (hotspot area) yang
disediakan secara gratis oleh Pemerintah Kota Surakarta. · Penyediaan air bersih untuk mendukung bangunan baru seperti · Untuk aktivitas budaya bagi masyarakat perkotaan,
drainase yang berada di bawah jalur pedestrian.
Pasar Ngarsapura, Pasar Triwindu, rumah makan serta gedung
koridor Ngarsapura juga digunakan sebagai arena
pertemuan. Untuk keamanan kawasan, disediakan jaringan air
berkreasi dan tempat atraksi kegiatan kesenian seperti
bersih untuk hydrant pemadam kebakaran.
konser, pameran, seni tari serta festival-festival kesenian
· Penambahan layanan jaringan listrik yang lebih memadai
lain.
dilakukan untuk mendukung bangunan-bangunan baru dan · Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut mampu kegiatan sosial budaya yang berlangsung di kawasan
menambah fungsi koridor Ngarsapura sebagai tempat
Ngarsapura.
menampilkan seni dan budaya serta menguatkan image
· Peningkatan pengelolaan persampahan dengan pengadaan bak
kawasan Ngarsapura sebagai kawasan budaya.
sampah di sepanjang Jalan Diponegoro dan Jalan Ronggowarsito yang akan ditampung dalam bak sampah besar sebagai Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) yang ditempatkan di
ujung Jalan Diponegoro.
2 Pembangunan 2 · Pasar Ngarsapura memiliki luas kavling 574 m dan luas total · Sebagian besar pedagang memilih menutup kios akibat Pasar
1550 m 2 yang terbagi dalam tiga lantai atau luas perlantainya
sepinya pembeli. Jumlah pembeli yang datang menurun
Ngarsapura 2 515 m . Sehingga dapat dikatakan KDB-nya mencapai 89,72 %
hingga lebih dari 50 % sertab menurunnya pendapatan
dengan GSB 6 meter.
yang diperoleh hingga mencapai 60 %.
bahwa jumlah pembeli yang datang berpengaruh
yang tutup merupakan kios yang berada di lantai basemen yaitu
signifikan terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh
sebanyak 15 kios
oleh pedagang
· Berdasarkan hasil wawancara pedagang tentang kondisi fasilitas · Akses menuju lantai basemen dan lantai dua dinilai masih
penunjang pasar.
kurang sehingga berdampak pada penurunan jumlah
- MCK, mushola, hydrant dan gudang dinilai cukup baik.
pembeli dan pendapatan pedagang.
- Sarana bongkar muat dan parkir dinilai kurang baik.
· Kurangnya promosi yang dilakukan pemerintah dengan
· Prasarana pasar seperti saluran drainase, air bersih serta
media baliho atau papan reklame sehingga mengurangi
persampahan dinilai cukup baik, tetapi untuk jaringan listrik
niat pengunjung untuk datang karena kekurangtahuan
dinilai kurang baik
akan lokasi serta jenis barang yang diperdagangkan di Pasar Ngarsapura.
· Penutupan Jalan Diponegoro pada saat-saat tertentu seperti pada pelaksanaan Night Market Ngarsapura setiap
Sabtu malam atau saat even-even wisata berdampak pada aksesibilitas menuju pasar menjadi kurang nyaman.
3 Renovasi Pasar · Bangunan Pasar Triwindu memiliki luas kavling 2.786 m 2 · Penutupan kios pedagang akibat penurunan jumlah Triwindu
dengan luas total seluruh bangunan sekitar 2.384 m 2 yang
pembeli dan jumlah pendapatan hingga lebih dari 50 %
terbagi dalam dua lantai. Dari luas tersebut dapat dilihat KDB
dari pendapatan sebelum renovasi pasar.
nya mencapai 85,55 % dan GSB 5 meter.
· Dari hasil perhitungan regresi linear sederhana diperoleh
· Kondisi bangunan pasar dinilai pedagang cukup baik dilihat dari
bahwa jumlah pembeli yang datang berpengaruh
konstruksi serta material bangunan yang permanen.
signifikan terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh
· Dari total 266 kios, tercatat 101 kios yang tutup dimana 85 kios
oleh pedagang.
merupakan kios yang terletak di bangunan barat lantai atas. · Akses menuju ke lantai dua dinilai pedagang masih Sebagian kios yang tutup diantaranya 59 pedagang onderdil &
kurang. Meski sudah dilengkapi oleh lima tangga, namun
peralatan besi serta 42 pedagang barang antik.
letaknya tersembunyi sehingga banyak pengunjung kurang tahu akses menuju lantai atas
pasar saat ini memang terlihat bagus dan tertata rapi
- MCK, mushola, hydrant , bongkar muat , parkir serta gudang
namun ternyata telah mengubah kekhasan Pasar Triwindu
dinilai cukup baik. Dan sangat baik untuk keamanan pasar.
sebagai pasar tradisional.
- Untuk prasarana pasar seperti saluran drainase, dan · Sebagai pasar khusus barang antik, sangat tergantung pada
persampahan/kebersihan pasar dinilai sangat baik, tetapi
iklim wisata di Kota Solo. Penurunan iklim wisata
untuk jaringan listrik dinilai kurang baik
mengurangi jumlah wisatawan yang datang terutama wisatawan mancanegara.
4 Pengembangan · Program ini dilaksanakan secara periodik setiap Sabtu malam. · Pengembangan Night Market Ngarsapura dididasarkan Night
pada sejarah masa lalu Pasar Ya’i di tahun 1970-an yang Ngarsapura
Market Meski menutup Jalan Diponegoro, aksesibilitas dapat dijangkau
dari arah barat melalui Jalan Slamet Riyadi dan dari arah timur
merupakan pasar kelontong
melalui Jalan Ronggowarsito.
· Pasar ini menggabungkan kegiatan komersial dengan
· Selain itu juga dilakukan penzoningan yang terbagi menjadi tiga
budaya sehingga memiliki daya tarik usaha pemasaran. klasifikasi zona pedagang, yaitu kerajinan (souvenir), konveksi · Night Market Ngarsapura menampung 228 pedagang atau pakaian serta kuliner/makanan.
yang terbagi dalam 57 tenda. Diantaranya pedagang
· Dari hasil wawancara dan kuesioner pedagang Night Market
handicraft atau kerajinan, konveksi atau pakaian batik
serta kuliner atau makanan khas Kota Solo. - Tenda pedagang, mushola, hydrant , gudang serta parkir · Pendapatan yang diperoleh dari berdagang di Night
Ngarsapura mengenai fasilitas pendukung:
dinilai cukup baik , sedangkan untuk MCK dinilai kurang
Market
Ngarsapura cukup besar. Rata-rata pendapatan
baik dan sangat baik kualitas keamanan.
permalamnya berkisar antara Rp 1.000.000,00 hingga Rp
- Untuk prasarana seperti saluran drainase, air bersih, jaringan
3.000.000,00.
listrik serta persampahan dinilai cukup baik oleh responden.
· Night Market Ngarsapura diperuntukkan untuk mewadahi
· Untuk biaya pengelolaan fasilitas kurang mencukupi sehingga
hasil-hasil industri rumah tangga, memberdayakan sumber
dari pihak paguyuban pedagang berinisiatif menyewakan tenda
daya manusia, menyediakan lapangan pekerjaan bagi
oleh beberapa pedagang yang tidak menjual produk buatan
masyarakat, serta sebagai ajang untuk mempromosikan
masyarakat Kota Solo
produk-produk khas Kota Surakarta.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2011
136