Pembangunan Pasar Ngarsapura
2. Pembangunan Pasar Ngarsapura
Pembangunan Pasar Ngarsapura sebagai wadah bagi relokasi pada pertokoan yang sebelumnya berada di sepanjang Jalan Diponegoro dan Jalan Ronggowarsito. Perancangan bangunan dan penyediaan fasilitas penunjang pasar disesuaikan dengan ketentuan yang ada. Meski demikian dalam penyediaan fasilitas masih ada yang dinilai kurang seperti jaringan listrik pada lantai basemen. Dari keselurahan 71 kios hanya ada 41 kios yang masih buka sedang sisanya 30 kios tutup terutama yang berada di lantai basemen. Jumlah pembeli yang datang menurun yang kemudian diikuti dengan menurunnya pendapatan pedagang mencapai lebih dari 50 %. Hal ini dikarenakan aksesibilitas dalam bangunan pasar masih kurang, kurangnya promosi yang dilakukan pemerintah dengan media baliho atau papan reklame, serta penutupan Jalan Diponegoro pada saat-saat tertentu seperti Night Market Ngarsapura atau saat even-even wisata budaya.
Dari kesimpulan diatas maka rekomendasi kepada Pemerintah Kota Surakarta terkait pembangunan Pasar Ngarsapura antara lain:
a. Penambahan serta perbaikan layanan jaringan listrik untuk lantai basemen Pasar Ngarsapura. Kondisi lantai basemen yang lebih rendah dari tangga sehingga menghalangi masuknya sinar matahari. Sehingga perlu penataan penempatan lampu penerangan yang tepat untuk mengatasi kurangnya penerangan di lantai basemen tersebut.
b. Aksesibilitas dalam bangunan pasar juga cukup penting untuk distribusi barang serta menarik pengunjung sehingga perlu dilakukan penambahan
commit to user commit to user
c. Meningkatkan promosi terhadap perdagangan Pasar Ngarsapura. Saat ini pedagang tidak diijinkan mendirikan papan iklan di koridor Ngarsapura. Sehingga banyak pedagang merasa promosi yang masih kurang menjadi salah satu penyebab menurunnya pendapatan pedagang. Untuk mengatasinya Pemerintah Kota Surakarta perlu melakukan penataan penempatan baliho dan papan reklame yang tepat sehingga tidak menganggu keindahan dan keindahan kawasan Ngarsapura. Penyediaan baliho dan papan reklame dapat ditempatkan di atap bangunan Pasar Ngarsapura serta di beberapa titik seperti di ujung Jalan Diponegoro dan Jalan Ronggowarsito.
Selain kepada Pemerintah Kota Surakarta, rekomendasi juga diberikan kepada pedagang sebagai obyek utama yang terpengaruh pembangunan Pasar Ngarsapura diantaranya:
a. Untuk mengatasi banyaknya penutupan kios pedagang, maka pedagang perlu melakukan dialog atau komunikasi internal antar pedagang. Saat ini pedagang-pedagang Pasar Ngarsapura tersebut diwadahi dalam sebuah paguyuban pedagang namun intensitas kegiatannya masih tidak rutin. Sehingga kepada pedagang perlu dilakukan pertemuan rutin untuk membahas permasalahan internal pedagang. Hal ini bertujuan untuk mencegah meningkatnya penutupan kios pedagang Pasar Ngarsapura.
b. Paguyuban pedagang yang mewadahi aspirasi pedagang perlu lebih sering menjalin komunikasi kepada pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pengelola Pasar. Komunikasi tidak hanya pada saat sebelum relokasi pedagang namun juga perlu dilakukan setelah pedagang ditempatkan di Pasar Ngarsapura. Dengan demikian permasalahan internal serta aspirasi pedagang dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.
commit to user
Renovasi Pasar Triwindu dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar menjadi bangunan yang permanen dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang pasar disesuaikan dengan ketentuan yang ada. Penyediaan fasilitas masih ada yang dinilai kurang seperti jaringan listrik pada dibagian tengah serta di lantai atas bangunan pasar. Dari total keseluruhan 266 kios, tercatat sebanyak 101 kios yang tutup terutama kios di lantai atas. Penurunan jumlah pembeli yang datang mencapai lebih dari 50 % yang diikuti dengan penurunan pendapatan pedagang. Akses menuju ke lantai atas dinilai pedagang masih kurang, kondisi bangunan pasar saat ini memang terlihat bagus dan tertata rapi namun ternyata telah mengubah kekhasan Pasar Triwindu sebagai pasar tradisional. Selain itu juga dipengaruhi oleh penurunan iklim wisata mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke Kota Solo terutama wisatawan mancanegara.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka rekomendasi kepada Pemerintah Kota Surakarta terkait renovasi Pasar Triwindu antara lain:
a. Penambahan serta perbaikan layanan jaringan listrik untuk pada dibagian tengah serta di lantai atas bangunan Pasar Triwindu. Kondisi kios yang berdekatan serta banyaknya barang dagangan menghalangi masuknya sinar matahari. Untuk mengatasinya perlu penataan penempatan lampu penerangan yang tepat agar kebutuhan pencahayaan serta sirkulasi udara dapat terpenuhi.
b. Untuk mengatasi aksesibilitas pasar terutama untuk lantai atas maka perlu penambahan fasilitas tangga menuju ke atas yang ditempatkan di bagian depan pasar. Hal ini dimaksudkan agar lebih memudahkan pengunjung untuk naik ke lantai atas sehingga tidak mematikan aktivitas perdagangan di lantai atas bangunan Pasr Triwindu.
c. Peningkatan promosi perdagangan Pasar Triwindu dengan strategi promosi yang menarik, kreatif dan komunikatif. Promosi dapat digunakan melalui jaringan internet untuk memasuki pasar global. Pasar Triwindu sebagai ikon perdagangan barang antik menjadi tujuan wisata belanja perlu berbenah.
commit to user commit to user
d. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah yang dalam hal ini diwakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan pihak travel perjalanan wisata baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Saat ini untuk kunjungan wisatawan ke Pasar Triwindu masih dikelola secara pribadi oleh masing- masing travel perjalanan wisata dan untuk pengelolan Pasar Triwindu hanya di bawah wewenang Dinas Pengelolan Pasar. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan aktivitas perdagangan serta lebih memperkenalkan secara resmi Pasar Triwindu sebagai tujuan wisata di Kota Surakarta.
Rekomendasi juga diberikan kepada pedagang sebagai obyek utama yang terpengaruh oleh renovasi Pasar Triwindu diantaranya:
a. Perlu peningkatan intelektualitas pedagang Pasar Triwindu untuk memasuki pasar wisata global. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan bahasa asing kepada pedagang untuk memudahkan berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara. Sampai saat ini kendala komunikasi antara pedagang dan wisatawas asing masih terjadi di Pasar Triwindu.
b. Selain itu juga diperlukan pengenalan pedagang Pasar Triwindu kepada media internet. Meski merupakan pasar tradisional yang khusus menjual barang antik namun pedagang juga perlu mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat membantu dalam promosi wisata Pasar Triwindu.