Tanaman Pangan Tanaman Hortikultura Sayuran

Tabel 1.1. Perkembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008 – 2009 No Jenis Komoditi 2008 2009 Panen Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa Panen Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa

1. 2

3 4 5 6 7 8

I. Tanaman Pangan

1. Padi Sawah 24.470,00 141.291,00 57,74 24.046 138.131,53 57,44 2. Padi Gogo 3.541,00 8.978,00 25,35 2.525 6.397,76 25,34 3. Jagung 3.943,00 13.299,00 33,73 4.589 15.601,00 34,00 4. Kacang Tanah 2.053,00 3.643,00 17,74 2.198 3.891,28 17,70 5. Ubi Kayu 1.599,00 12.303,00 76,94 1.498 11.516,00 76,88 6. Ubi Jalar 1.691,00 11.221,00 66,36 1.326 8.977,58 67,70

II. Tanaman Hortikultura Sayuran

1. Cabe 878 4.263,40 48,56 880 4.270,45 48,53 2. Bawang Merah 51 334,25 65,54 52 340,60 65,50 3. Kentang 350 4.222,30 120,64 345 4.164,46 120,71 4. Kubis 320 7.858,00 245,56 321 6.873,78 214,14 5. Petsai Sawi 403 4.731,52 117,41 379 4.449,92 117,41 6. Tomat 194 1.303,31 67,18 184 1.235,58 67,15 III Hortikultura Buah-buahan 1. Alpukat 111,02 697,27 62,81 113,86 715,45 62,84 2. Mangga 121,74 879,48 72,24 121, 92 886, 12 72,68 3. Jeruk 320,36 4.568,06 142,59 323, 99 4.624,11 142,72 4. Salak 33,68 137,57 40,85 34,22 139,05 40,63 5. Durian 700,88 6.619,72 94,45 702,90 6.640,93 94,48 6. Pisang 368,94 2.815,86 76,32 377,59 2.881,88 76,32 7. Nenas 1.760,73 30.661,01 174,14 1.854,12 32.260,60 174,00 Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Tapanuli Utara Ditinjau dari faktor iklim serta luas lahan yang tersedia pengembangan Usaha Perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai potensi yang cukup baik. Usaha Perkebunan di daerah ini pada umumnya adalah usaha perkebunan rakyat, belum terdapat usaha perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan. Namun dimasa mendatang diharapkan usaha perkebunan rakyat semakin berkembang. Perkembangan perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2. Perkembangan Perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008 - 2009 No. Jenis komoditi Tahun 2008 Tahun 2009 Luas Areal Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa Luas Areal Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa 1. Karet 8.294,40 4.659,93 895,80 8.332,25 4.661,84 593,77 2. Kemenyan 16.413,50 3.625,86 2.253,49 16.413,50 3.624,45 260,63 3. Kopi 14.909,00 9.794,48 1.102,33 15.133,00 9.799,93 989,76 4. Kelapa 352,10 267,26 1.133,18 352,10 267,15 1.132,73 5. Kakao 2.762,50 848,33 575,14 2.761,50 847,86 574,82 6. Cengkeh 148,25 11,08 150,75 148,25 11,10 150,99 7. Kulit Manis 471,13 1.371,94 5.823,67 474,83 1.372,13 5.824,48 8. Kemiri 461,25 185,43 765,45 461,25 184,97 763,55 9. Kelapa Sawit 32,25 3,87 1.548,00 43,25 16,22 1.545,00 10. Tebu 409,22 139,42 2.212,00 185,00 409,22 2.212,00 11. Aren 393,70 134,98 620,60 393,70 134,91 620,27 12. Tembakau 13,00 64,50 4.961,54 27,20 42,32 496,18 13. Pinang 190,25 52,98 432,49 190,25 56,60 462,05 14. Vanili 7,00 0,38 253,33 7,00 0,38 250,01 15. Nilam 61,00 12,00 217,19 60,00 13,00 216,67 16. Andaliman 48,25 9,57 466,83 48,25 9,62 469,16 Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Tapanuli Utara Dalam mendukung pengembangan usaha peternakan di daerah ini terdapat potensi lahan padang penggembalaan yang tersebar di seluruh kecamatan dengan luas 10.290 Ha. Dari luas tersebut, kecamatan yang mempunyai luas dominan adalah Kecamatan Sipahutar, Siborongborong, dan Garoga. Jenis ternak yang dikembangkan di Tapanuli Utara adalah kerbau, babi, ayam buras, dan itik. Perkembangan peternakan di daerah ini dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3. Perkembangan Peternakan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008 – 2009 No. Jenis Ternak Jumlah ekor 2008 2009 1. Sapi Potong 2.193 2.150 2. Kerbau 16.168 16.304 3. Kuda 610 590 4. Kambing 2.151 2.133 5. Domba 771 741 6. Babi 34.034 35.566 7. Ayam 421.134 421.292 8. Itik 27.695 28.249 Sumber: Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Utara Sesuai kondisi alamnya, wilayah Kabupaten Tapanuli Utara merupakan wilayah yang kaya sumber daya air, akan tetapi pada saat ini pemanfaatannya untuk kegiatan usaha perikanan belum optimal karena selain terbatasnya keahlian petani ikan juga disebabkan keterbatasan modal usaha yang dimiliki petani maupun pemerintah. Potensi perikanan di daerah ini adalah potensi perikanan air tawar meliputi: kolam, perairan umum dan perikanan di Danau Toba. Perkembangan potensi perikanan di Kabupaten Tapanuli Utara dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1.4. Perkembangan Perikanan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008 - 2009 No. Uraian Tahun 2008 Tahun 2009 Luas Areal Ha Petani Ikan RTP Produksi Ton Luas Areal Ha Petani Ikan RTP Produksi Ton 1. Kolam Air Tenang 220 1.155 213,40 218 1.152 220,30 2. Jaring Apung 32 20 30,40 64 42 62.50 3. PalawijaMina Padi 883 2.248 289,00 863 2.258 291,30 Sumber: Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara Besarnya sumbangan sektor pertanian ini seyogayanya berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Kabupaten Tapanuli Utara. Selain itu sektor pertanian menjadi pendorong bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi lainnya. Untuk melihat komoditi apa saja yang menjadi andalan sektor pertanian serta dimana saja sentra-sentra produksi komoditi unggulan tersebut di Kabupaten Tapanuli Utara, maka penelitian ini perlu dilakukan. Hambatan pada sektor pertanian yang sering terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara antara lain bahwa pertanian dilakukan hanya secara tradisional, secara partial dan tidak terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya. Disamping itu permasalahan lainnya dalam pengembangan pertanian masih dilakukan secara umum di semua wilayah dan belum adanya spesifikasi komoditas berdasarkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah, belum memikirkan sistem koleksi distribusi yang memudahkan kelancaran pemasaran dan fasilitas sarana produksi, konversi lahan yang tidak terbendung, status tanahlahan merupakan tanah adatulayat dan tanah milik yang mengakibatkan banyaknya lahan kosong di setiap kecamatan dan yang paling penting adalah pengembangan pertanian selama ini belum mempertimbangkan kompetisi antar wilayah yang menghasilkan komoditas yang sama sehingga petani merupakan pihak yang dirugikan terutama disaat panen. Pengembangan pertanian dengan pewilayahan komoditas unggulan yang dilakukan saat ini diharapkan akan tercipta suatu keseimbangan dan keserasian lingkungan dan dapat mengatur pola penggunaan lahan sesuai dengan komoditas pertanian secara optimal dan akhirnya dapat tertata wilayah komoditas pertanian Universitas Sumatera Utara secara baik khususnya komoditas unggulan daerah Kabupaten Tapanuli Utara baik lingkup tanaman pangan, hortikultura, buah-buahan, perkebunan, perikanan dan peternakan maupun kehutanan. Sektor unggulan akan dapat menarik perkembangan sektor lainnya. Apabila perkembangan antara sektor unggulan dan non unggulan terjadi secara bersama-sama, maka akan terjadi intensitas kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Seiring dengan peningkatan pendapatan daerah ini pada akhirnya dapat mendorong terjadinya pengembangan wilayah. Sehingga diharapkan pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara dapat menjadi blue print bagi perencanaan pengembangan sektor pertanian bagi daerah- daerah lain. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperlukan kajian lebih lanjut dengan melakukan penelitian perencanaan sektor pertanian dalam rangka pengembangan wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara.

1.2. Perumusan Masalah