BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan analisa LQ didapat bahwa komoditi unggulan sektor tanaman bahan pangan adalah komoditi padi sawah, padi ladang dan kacang tanah. Sedangkan
komoditi unggulan sektor tanaman sayur-sayuran adalah komoditi sawi.
2.
Berdasarkan analisa LQ didapat bahwa komoditi unggulan sektor tanaman buah- buahan adalah komoditi alpukat, nenas dan durian. Sedangkan komoditi unggulan
sektor tanaman perkebunan adalah komoditi kemenyan dan kopi. Bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor peternakan adalah
ternak kerbau dan babi. Sedangkan komoditi unggulan sektor perikanan adalah kolam sawah.
3.
Berdasarkan uji rata-rata hasil nilai LQ, sentra produksi komoditi unggulan padi sawah adalah Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua, Simangumban, dan
Muara. Tanaman padi ladang yang menjadi daerah basis adalah Kecamatan Parmonangan, Adian Koting, Pangaribuan, Garoga dan Sipahutar. Tanaman
kacang tanah yang menjadi daerah basis adalah Kecamatan Parmonangan, Adian Koting, Sipoholon, Tarutung, Siatas Barita, Siborong-borong dan Pagaran.
Universitas Sumatera Utara
4.
Berdasarkan uji rata-rata hasil nilai LQ, sentra produksi komoditi unggulan tanaman sawi yang menjadi daerah basis adalah kecamatan Parmonangan,
Sipoholon, Pahae Julu, Siborong-borong dan Pagaran. Sentra produksi komoditi unggulan tanaman alpukat yang menjadi daerah basis adalah Kecamatan
Parmonangan, Adian Koting, Sipoholon, Tarutung, Siatas Barita, Siborong- borong, Pagaran dan Muara. Untuk tanaman durian yang menjadi sentra produksi
adalah Kecamatan Parmonangan, Adian Koting, Tarutung, Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua, Simangumban dan Kecamatan Garoga. Sentra produksi komoditi
unggulan tanaman nenas yang menjadi daerah basis adalah Kecamatan Pangaribuan, dan Kecamatan Sipahutar.
5.
Berdasarkan uji rata-rata hasil nilai LQ, sentra produksi komoditi unggulan tanaman kemenyan adalah Kecamatan Parmonangan, Adian Koting, Tarutung,
Pahae Julu, Pangaribuan dan Kecamatan Sipahutar. Sedangkan tanaman kopi yang menjadi sentra produksi adalah Kecamatan Parmonangan, Sipoholon,
Tarutung, Siatas Barita, Pangaribuan, Sipahutar, Siborongborong, Pagaran dan Kecamatan Muara.
6.
Berdasarkan uji rata-rata hasil nilai LQ, sentra produksi komoditi unggulan ternak kerbau yang menjadi daerah basis adalah Kecamatan Adian Koting, Sipoholon,
Tarutung, Siatas Barita, Pahae Jae, Purbatua, Pangaribuan, Siborongborong, Pagaran, dan Muara. Sedangkan sentra produksi komoditi unggulan ternak babi
adalah Kecamatan Tarutung, Siatas Barita, Pahae Jae, Purbatua, Pangaribuan, Sipahutar, Siborongborong, Pagaran, dan Muara. Sedangkan sentra produksi
Universitas Sumatera Utara
komoditi unggulan perikanan sawah adalah Kecamatan Parmonangan, Adian Koting, Pahae Julu, Pangaribuan, Garoga, Sipahutar, Siborong-borong dan
Pagaran.
7.
Sektor pertanian merupakan sektor yang dapat memberikan kontribusi pada perekonomian daerah. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten
Tapanuli Utara pada tahun 2009 sebesar 54,74 persen yang merupakan penyumbang terbesar terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku.
8.
Untuk mendukung pengembangan komoditi unggulan di Kabupaten Tapanuli Utara, berbagai perencanaan strategis dilakukan, yakni, antara lain :
a. Membagi wilayah Kabupaten Tapanuli Utara menjadi beberapa sentra produksi berdasarkan komoditi unggulan yang disesuaikan dengan potensi
daerah dan kawasan yang sesuai dengan komoditi unggulan tersebut. b. Peningkatan produktivitas
c. Peningkatan mutu d. Pengembangan pemasaran hasil-hasil pertanian
e. Program Agropolitan dikolaborasikan dengan program pemberdayaan sektor pertanian seperti Program OVOP One Village One Product dan Program
Corporate Farming CF
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran