Komoditi Unggulan HASIL DAN PEMBAHASAN

penyuburan tanah mengingat akhir-akhir ini lahan pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara telah menurun kesuburannya akibat pemakaian lahan yang terus menerus serta pemakaian pestisida serta pupuk yang berlebihan. Pola pertanian organik ini menjadi alternatif untuk mengembalikan kesuburan tanah yang mendukung pengembangan pembangunan pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara.

4.3. Komoditi Unggulan

Dalam pembahasan ini, akan digunakan tabel LQ untuk mengetahui komoditi unggulan apa saja yang menjadi prioritas utama pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara. Ada berbagai teori dan studi empiris yang menjelaskan bagaimana keterkaitan antar sektor mempengaruhi perekonomian suatu negara. Di banyak negara, dimana peranan sektor pertanian masih substansial, pemikiran mendinamiskan sektor pertanian lewat kekuatan dan keterkaitanya dengan sektor lain merupakan wacana yang menarik. Komoditi unggulan sektor pertanian yang akan diprioritaskan dalam pelaksanaan pengembangan wilayah Kabupaten Tapanuli Utara adalah komoditi buah-buahan, sayur-sayuran dan ternak. Pertimbangan ini didasarkan atas total nilai rangking kemampuan komoditi sektor pertanian tersebut untuk seluruh parameter yang terbesar dibanding komoditi sektor-sektor pertanian lainnya lainnya. Hasil pengukuran ini sekaligus menunjukkan investasi pada komoditi buah-buahan, sayur- sayuran dan ternak tidak menekan perkembangan komoditi lain, tetapi sekaligus Universitas Sumatera Utara merangsang pengembangan komoditi lain. Untuk mengetahui kemampuan seluruh komoditi sektor pertanian untuk setiap parameter. Pengembangan komoditi buah-buahan, sayur-sayuran dan ternak selain meningkatkan produksi, tingkat upah dan jumlah lapangan kerja juga akan mendukung peningkatan produksi, tingkat upah dan jumlah lapangan kerja sektor- sektor lain. Keadaan ini sesuai dengan pendapat Hirschman 1958 yang menyatakan bahwa investasi dalam satu sektor ekonomi, akan memberikan dampak terhadap sektor ekonomi lainnya. Kategori lain yang sangat mendukung pembangunan sektor ini adalah kemampuan dan ketersediaan fisik wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dalam menerima investasi pada sektor ini.

4.3.1. Tanaman Bahan Pangan

Dari hasil analisa LQ antara data produksi beberapa komoditi sektor tanaman bahan pangan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara yang menjadi komoditi unggulan sektor tanaman bahan pangan dapat dilihat pada Tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Produksi Tanaman Bahan Pangan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2009 Ton Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Padi sawah 131.792 3.240.209 140.385 2.870.944 140.931 3.107.570 141.291 3.189.758 138.131 3.382.066 Padi Ladang 11.626 207.184 11.627 136.692 8.516 158.264 8.978 151.036 6.397 145.833 Jagung 9.634 735.457 9.777 682.042 11.899 804.850 13.299 1.098.969 15.601 1.166.548 Kacang Tanah 4.565 21.042 4.613 20.119 4.801 20.329 3.643 19.316 3.891 16.771 Ubi Kayu 8.100 509.796 7.707 452.450 7.501 438.573 12.303 736.771 11.516 1.007.284 Jumlah 165.717 4.713.688 174.109 4.162.247 173.648 4.529.586 179.514 5.195.850 175.536 5.718.502 Sumber: 1. Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 2. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 Tabel 4.12. Hasil Analisis LQ Produksi Tanaman Bahan Pangan Tahun 2005 – 2009 Sumber: Data diolah dari Tabel 4.10 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Padi sawah 1,15694 1,16897 1,18297 1,28208 1,33053 Padi Ladang 1,59613 2,03344 1,40360 1,72051 1,42901 Jagung 0,37260 0,34269 0,38564 0,35026 0,43568 Kacang Tanah 6,17089 5,48130 6,16034 5,45884 7,55820 Ubi Kayu 0,45194 0,40721 0,44613 0,48332 0,37245 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.12 terlihat bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor tanaman bahan pangan adalah komoditi padi sawah, padi ladang dan kacang tanah, dimana nilai LQ di atas 1, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa peranan komoditi tanaman tersebut lebih menonjol di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan peranan komoditi tanaman tersebut di Provinsi Sumatera Utara. Dari ketiga komoditi unggulan tersebut, komoditi kacang tanah mempunyai peranan yang cukup besar dimana pada Tahun 2009 nilai LQ sebesar 7,55820.

4.3.2. Tanaman Sayur-sayuran

Dari hasil analisa LQ antara data produksi beberapa komoditi sektor tanaman sayur-sayuran di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara yang menjadi komoditi unggulan sektor tanaman bahan sayur-sayuran dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2009 Ton Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Cabai 1.696 104.089 2.150 117.591 4.305 112.843 4.263 136.415 4.270 154.799 Bawang Merah 520 8.369 607 8.666 543 11.005 334 12.071 340 12.655 Kentang 2.243 104.172 1.396 98.267 3.198 90.634 4.222 130.296 4.164 129.587 sawi 3.377 79.850 4.100 73.008 5.988 75.111 4.731 77.147 4.449 63.911 Tomat 624 86.646 638 88.275 1.377 76.699 1.303 69.134 1.235 90.147 Terong 294 29.714 544 35.124 1.025 39.861 1.559 34.391 1.224 35.009 Jumlah 8.754 412.840 9.435 420.931 16.436 406.153 16.412 459.454 15.682 486.108 Sumber: 1. Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 2. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 Tabel 4.14. Hasil Analisis LQ Produksi Tanaman Sayur-sayuran Tahun 2005 – 2009 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Cabai 0,76842 0,81571 0,94274 0,87485 0,85505 Bawang Merah 2,93025 3,12492 1,21928 0,77461 0,83281 Kentang 1,01544 0,63379 0,87193 0,90713 0,99605 sawi 1,99449 2,50543 1,97003 1,71678 2,15783 Tomat 0,33963 0,32244 0,44365 0,52763 0,42467 Terong 0,46662 0,69098 0,63543 1,26906 1,08376 Sumber: Data diolah dari Tabel 4.12 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.14 terlihat bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor tanaman sayur-sayuran adalah komoditi sawi, dimana nilai LQ di atas 1, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa peranan komoditi tanaman tersebut lebih menonjol di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan peranan komoditi tanaman tersebut di Provinsi Sumatera Utara. Komoditi Tanaman bawang merah pada Tahun 2005 – 2007 merupakan komoditi unggulan, namun dikarenakan penurunan produksi mengakibatkan komoditi dimaksud tidak lagi menjadi komoditi unggulan karena nilai LQ sudah di bawah 1.

4.3.3. Tanaman Buah-buahan

Dari hasil analisa LQ antara data produksi beberapa komoditi sektor tanaman buah-buahan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara yang menjadi komoditi unggulan sektor tanaman bahan buah-buahan dapat dilihat pada Tabel 4.15 di bawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Produksi Tanaman Buah-buahan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2009 Ton Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Alpukat 825 6.394 679 6.735 680 6.808 697 9.093 715 7.481 Nenas 17.940 144.000 22.694 130.451 31.912 123.776 30.661 144.266 32.260 134.077 Mangga 516 13.292 823 31.473 851 34.349 879 27.402 886 21.971 Jeruk 10.337 586.578 4.393 714.450 4.513 864.778 4.568 679.073 4.624 728.796 Durian 5.950 110.751 6.467 125.742 6.565 136.940 6.619 128.803 6.640 102.580 Jumlah 35.568 861.015 35.056 1.008.851 44.521 1.166.651 43.424 988.637 45.125 994.905 Sumber: 1. Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 2. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 Tabel 4.16. Hasil Analisis LQ Produksi Tanaman Buah-buahan Tahun 2005 – 2009 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Alpukat 3,12344 2,90133 2,61737 1,74515 2,10722 Nenas 3,01586 5,00643 6,75606 4,83871 5,30487 Mangga 0,93975 0,75253 0,64922 0,73032 0,88910 Jeruk 0,42660 0,17695 0,13675 0,15315 0,13989 Durian 1,30053 1,48009 1,25626 1,16997 1,42715 Sumber: Data diolah dari Tabel 4.14 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.16 terlihat bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor tanaman buah-buahan adalah komoditi alpukat, nenas dan durian dimana ketiga komoditi memiliki nilai LQ di atas 1, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa peranan komoditi tanaman tersebut lebih menonjol di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan peranan komoditi tanaman tersebut di Provinsi Sumatera Utara. Dari ketiga komoditi unggulan tersebut, komoditi nenas mempunyai peranan yang cukup besar dimana pada Tahun 2007 nilai LQ sebesar 6,75606.

4.3.4. Tanaman Perkebunan

Dari hasil analisa LQ antara data produksi beberapa komoditi sektor tanaman perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara yang menjadi komoditi unggulan sektor tanaman perkebunan dapat dilihat pada Tabel 4.17 di bawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17. Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2009 Ton Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Karet 4.566 211.080 4.629 220.663 4.647 223.793 4.656 244.404 4.661 220.650 Kemenyan 3.508 5.837 3.642 5.948 3.634 5.414 3.625 5.179 3.624 4.661 Kopi 8.249 55.017 8.935 49.451 9.755 52.315 9.794 47.847 9.799 53.720 Kakao 530 30.290 722 32.781 817 35.166 848 36.042 847 38.294 Aren 82 2.379 122 3.138 126 3.370 134 3.066 134 3.115 Jumlah 16.935 304.603 18.050 311.981 18.979 320.058 19.057 336.538 19.065 320.440 Sumber: 1. Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 2. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 Tabel 4.18. Hasil Analisis LQ Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2005 – 2009 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Karet 0,38908 0,36258 0,35017 0,33642 0,35505 Kemenyan 10,80983 10,58327 11,31936 12,36066 13,06830 Kopi 2,69683 3,12299 3,14453 3,61481 3,06588 Kakao 0,31472 0,38069 0,39179 0,41550 0,37176 Aren 0,61997 0,67198 0,63052 0,77181 0,72303 Sumber: Data diolah dari Tabel 4.16 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.18 terlihat bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor tanaman perkebunan adalah komoditi kemenyan dan kopi dimana memiliki nilai LQ di atas 1, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa peranan komoditi tanaman tersebut lebih menonjol di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan peranan komoditi tanaman tersebut di Provinsi Sumatera Utara. Dari kedua komoditi unggulan tersebut, komoditi kemenyan mempunyai peranan yang cukup besar dimana pada Tahun 2009 nilai LQ sebesar 13,06830.

4.3.5. Peternakan

Dari hasil analisa LQ antara data produksi beberapa komoditi sektor peternakan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara yang menjadi komoditi unggulan sektor peternakan dapat dilihat pada Tabel 4.19 di bawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19. Produksi Peternakan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2009 Ton Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Sapi 1.991 250.465 2.141 251.488 2.164 384.577 2.193 388.240 2.150 394.063 Kerbau 15.777 259.672 15.935 261.794 16.132 189.167 16.168 155.341 16.304 156.210 Babi 30.791 809.705 32.177 822.790 32.487 802.776 34.034 733.864 35.556 734.043 Ayam 509.354 35.568.236 510.627 34.030.041 417.999 42.874.471 412.134 42.891.621 421.292 43.063.188 Itik 24.450 1.994.803 25.184 2.204.287 25.660 3.537.444 27.695 2.908.280 28.249 2.184.851 Jumlah 582.363 38.882.881 586.064 37.570.400 494.442 47.788.435 492.224 47.077.346 503.551 46.532.355 Sumber: 1. Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 2. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 Tabel 4.20. Hasil Analisis LQ Produksi Peternakan Tahun 2005 – 2009 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Sapi 0,53075 0,54576 0,54385 0,54024 0,50418 Kerbau 4,05662 3,90205 8,24234 9,95450 9,64488 Babi 2,53899 2,50702 3,91131 4,43554 4,47613 Ayam 0,95614 0,96193 0,94229 0,91900 0,90404 Itik 0,81836 0,73242 0,70109 0,91078 1,19479 Sumber: Data diolah dari Tabel 4.18 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.20 terlihat bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor peternakan adalah ternak kerbau dan babi dimana memiliki nilai LQ di atas 1, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa peranan komoditi peternakan tersebut lebih menonjol di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan peranan komoditi peternakan tersebut di Provinsi Sumatera Utara. Dari kedua komoditi unggulan tersebut, ternak kerbau mempunyai peranan yang cukup besar dimana pada Tahun 2008 nilai LQ sebesar 9,95450.

4.3.6. Perikanan

Dari hasil analisa LQ antara data beberapa komoditi sektor perikanan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara yang menjadi komoditi unggulan sektor perikanan dapat dilihat pada Tabel 4.21 di bawah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21. Jumlah Rumah Tangga Perikanan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 – 2009 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kolam 1.162 12.244 1.178 14.539 1.170 11.796 1.155 12.561 1.152 13.378 Mina Padi 2.352 19.550 2.165 18.905 2.360 19.339 2.248 20.591 2.258 21.931 Jaring Apung 52 1.024 18 1.075 17 1.087 20 1.158 42 1.233 Jumlah 3.566 32.818 3.361 34.519 3.547 32.222 3.423 34.310 3.452 36.542 Sumber: 1. Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 2. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 Tabel 4.22. Hasil Analisis LQ Rumah Tangga Perikanan Tahun 2005 – 2009 Komoditi 2005 2006 2007 2008 2009 Kolam 0,87340 0,83215 0,90104 0,92166 0,91155 Kolam Sawah 1,10719 1,17617 1,10859 1,09429 1,08990 Jaring Apung 0,46734 0,17197 0,14207 0,17312 0,36059 Sumber: Data diolah dari Tabel 4.20 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.22 terlihat bahwa berdasarkan analisa LQ bahwa komoditi unggulan sektor perikanan adalah kolam sawah dimana memiliki nilai LQ di atas 1, yang mana hal tersebut menunjukan bahwa peranan perikanan mina padi tersebut lebih menonjol di Kabupaten Tapanuli Utara dibandingkan dengan peranannya di Provinsi Sumatera Utara. Dari hasil analisis pada Tahun 2006, peranan perikanan mina padi yang terbesar dimana nilai LQ adalah sebesar 1,17617.

4.4. Sentra Produksi Komoditi Unggulan