BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan
agar tetap berguna bagi masyarakat. Dalam mempertahankan dan mengembangkan bidang pendidikan, diperlukan manajemen yang baik dan
efektif agar dapat mengelola faktor-faktor produksi sehingga tujuan bidang pendidikan dapat tercapai. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
produksi yang harus ada dan paling penting di dalam bidang pendidikan di samping faktor-faktor produksi yang lain, karena manusia merupakan unsur
inti yang dapat melaksanakan pekerjaan. Manusia adalah sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya organisasi. Sekalipun organisasi telah
menggunakan teknologi yang modern atau sistem komputerisasi tetapi penggerak manualnya tetap saja membutuhkan tenaga manusia.
Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial di bidang pembangunan Sardiman, 2005:125. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus
berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini, guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai
sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Guru adalah modal utama di dalam bidang pendidikan. Guru sebagai modal utama dalam bidang pendidikan mempunyai pikiran, perasaan, status,
keinginan dan latar belakang yang heterogen. Oleh sebab itu, bidang pendidikan harus bisa mendorong guru agar tetap memiliki kinerja yang baik dalam mengerjakan
tugasnya yaitu sebagai pendidik dengan memberikan sesuatu yang dapat memberi rasa puas bagi guru itu sendiri.
Fathoni 2006:175, menyatakan untuk melihat kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari kedisiplinan, turnover kecil, moral kerja. Hasibuan 2007:202
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan
prestasi kerja. Program kesejahteraan merupakan bagian dari kompensasi tidak langsung
indirect compensatition yang bersifat tetap baik berupa materi maupun non materi yang semuanya merupakan imbalan diluar gaji pokok. Kesejahteraan dapat dipandang
sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan terutama pembayaran kepada karyawan yang sakit, uang bantuan untuk tabungan karyawan, pembagian berupa
saham, asuransi, perawatan di rumah sakit dan pensiunan. Dale Yorder, dalam Hasibuan 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya program kesejahteraan merupakan program pemberian imbalan pelengkap yang terdiri dari tunjangan-tunjangan, fasilitas-fasilitas dan
berbagai macam cuti. Pelaksanaan program kesejahteraan yang dilakukan oleh sekolah setidaknya akan memberikan ketenangan dalam bekerja bagi guru sehingga
guru tetap bertahan mengajar di sekolah tersebut. Pemberian kompensasi adalah sebagai imbalan balas jasa bagi upaya yang
telah guru lakukan dalam mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar upah dan gaji. Dalam kompensasi bisa juga termasuk di dalamnya
insentifperansang dan program kesejahteraan guru. Sasaran dari kompensasi ini adalah bagaimana sekolah dapat mempertahankan guru dengan baik dan termotivasi
untuk meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan. Kompensasi yang diberikan kepada guru ada 2 dua macam yaitu direct
compensation kompensasi langsung dan indirect compensation kompensasi tidak langsung. Direct compensation terdiri dari upah dan gaji, sedangkan indirect
compensation terdiri dari berbagai kompensasi pelengkap seperti : tunjangan, fasilitas, dan pelayanan. Kompensasi pelengkap ini disebut Program Kesejahteraan
Karyawan Employee Benefits. Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 4 merupakan suatu bentuk
usaha dibawah naungan pemerintah yang memberikan jasa pendidikan kepada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari peranan
guru dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru pada SMK Negeri 4 merupakan pegawai negeri sipil yang juga
menerima kompensasi. Kompensasi yang diberikan ada 2 dua macam yaitu
Universitas Sumatera Utara
kompensasi langsung direct compensation berupa gaji yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah, sedangkan kompensasi tidak langsung indirect
compensation berupa tunjangan, fasilitas, dan pelayanan yang sebagian telah disediakan oleh pemerintah dan sebagian lagi berasal dari sekolah yaitu Uang Komite
Sekolah. Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan kepada 15 orang guru
di SMK Negeri 4 Medan mengenai program kesejahteraan, sebanyak 55 guru menjawab puas terhadap kesejahteraan yang ada di SMK Negeri 4.
Tingkat kehadiran guru dapat dilihat pada Tabel 1.1. Untuk menghitung rata-rata tingkat absensi perbulannya digunakan rumus :
100
Tabel 1.1 Rekapitulasi Absen Kehadiran Guru SMK N 4
Bulan Januari – Juni 20011
Bulan 24 hari kerja
Jumlah Guru
orang Alasan
Ketidakhadiran Total
Ketidakhadiran Tingkat
Absensi M
I S
Januari 65
9 3
7 19
1,2 Februari
65 5
6 12
23 1,4
Maret 65
- 8
10 18
1,1 April
65 4
11 10
25 1,6
Mei 65
6 6
3 15
0,9 Juni
65 5
12 3
20 1,2
Keterangan : M: Mangkir, I :Izin, S:Sakit
Sumber: Rekapitulasi Absensi bulanan guru SMK N 4 Medan, diolah penulis
SMK N 4 sebagai organisasi yang berbasis pada bidang pendidikan untuk masyarakat,menetapkan batas absensi sebesar 2. Dari informasi yang disajikan pada
Tabel 1.1, memperlihatkan batas absensi dibawah 2, sedangkan turnover sebagai
Universitas Sumatera Utara
salah satu ukuran menilai kepuasan kerja tidak bisa dilaksanakan karena guru merupakan Pegawai Negeri Sipil PNS sehingga tingkat turnover hampir nol persen.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Program Kesejahteraan terhadap Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah
Menengah Kejuruan SMK Negeri 4 Medan”. 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
Apakah Program Kesejahteraan dalam bentuk ekonomis melalui fasilitas yang disediakan dan pelayanan yang diberikan terhadap guru berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru di SMK N 4 Medan?
1.3 Tujuan Penelitian