Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung (Program Kesejahteraan)Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Negeri 4 Medan

(1)

DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG

(PROGRAM KESEJAHTERAAN) TERHADAP

KEPUASAN KERJA GURU PADA SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN (SMK)

NEGERI 4 MEDAN

OLEH:

KHANIA FITRI ANTIKA 070502013

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung (Program Kesejahteraan) Terhadap Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan ”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompensasi tidak langsung (program kesejahteraan) terhadap kepuasan kerja guru pada SMK Negeri 4 Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows®. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 65 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan sampling jenuh.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel ekonomis, fasilitas, dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru pada SMK Negeri 4 Medan. Sedangkan secara parsial variabel ekonomis mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan kerja guru pada SMK Negeri 4 Medan.

Kata kunci : Program Kesejahteraan, Ekonomis, Fasilitas, Pelayanan, dan Kepuasan Kerja


(3)

ABSTRACT

The study, entitled ”The effect of indirect compensation (welfare programs) on job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan. The purpose of this study to determine the effect of indirect compensation (welfare programs) on job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan.

Method of analysis uses descriptive and statistical analysis method that uses a few tools of linear regression analysis, testing, and a large simultaneous testing significant partial. Work on data analysis techniques, using SPSS 16.0 for Windows ®. The data used in primary and secondary data. In this study used 65 respondents, sampling on the basis of surfeited sampling.

Results based on multiple linear regression showed that the variables of the economical, facilities, and service impact of positive and significant impact on the job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan. While partly economical variables have the greatest influence on the job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan.

Keywords : welfare programs, economical, facilities, service, and job satisfaction


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil’alamin, puji dan syukur penulis aturkan kepada

Allah SWT atas segala berkah dan rahmat serta ridho-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terhingga penulis persembahkan kepada kedua

Orang Tua penulis, M. Riadi S.Ip dan Siti Nurkasih yang merupakan sumber semangat dan inspirasi terbesar dalam hidup penulis yang selalu memberikan

do’a, kasih sayang, motivasi, nasehat dan materi tiada henti kepada penulis.

Selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, penulis telah

banyak mendapat bimbingan, nasehat, do’a dan motivasi dari berbagai pihak.

Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini :

1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku Serkertaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku Ketua Program Studi S1


(5)

5. Ibu Lisa Marlina,Msi selaku dosen wali penulis

6. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE, Msi selaku Dosen Pembimbing penulis 7. Ibu Dr. Yenni Absah, SE, Msi selaku Dosen Penguji I penulis.

8. Ibu Dra. Yulinda M.Si selaku Dosen Penguji II penulis.

9. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 10. Seluruh guru di SMK Negeri 4 Medan

11. Orang - orang tersayang yang sekaligus sudah merangkap keluarga : Iif, Lanie, Virginia, Iis, Rudi, dan Cendika.

12. Kepada sahabat penulis : Frendy, Rio, Vatar, Donal, Rizky, Agus, Yudha, Fauzi, Hasan, Maya, Imla, Nony, Sri, Yoe, serta seluruh sahabat di manajemen ’07. 13. Kepada seluruh abang dan kakak senior di Manajemen.

Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca sekalian.

Medan, Oktober 2011


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

LAMPIRAN 1 Daftar Kuesioner ...68

LAMPIRAN 2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ...71

LAMPIRAN 3 Tabulasi Validitas ...72

LAMPIRAN 4 Tabulasi Responden ...74

LAMPIRAN 5 Hasil Jawaban Responden ...77

LAMPIRAN 6 Hasil Pengujian SPSS ...81

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan Masalah ...5

1.3 Tujuan Penelitian ...5

1.4 Manfaat Penelitian ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1 Uraian Teoritis ...7

2.1.1. Kompensasi Tidak Langsung ...7

2.1.1.1. Pengertian Kompensasi Tidak Langsung ...7

2.1.2. Program Kesejahteraan ...8

2.1.2.1. Pengertian Program Kesejahteraan ...8

2.1.2.2. Tujuan dan Manfaat Program Kesejahteraan ...11

2.1.2.3. Jenis-jenis Program Kesejahteraan ...12

2.1.3. Kepuasan Kerja ...17

2.1.3.1. Pengertian Kepuasan Kerja ...17

2.1.3.2. Teori-teori Kepuasan Kerja ...18

2.1.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja19 2.2 Penelitian Terdahulu ...21

2.3 Kerangka Konseptual ...22

2.4 Hipotesis ...24

BAB III METODE PENELITIAN ...25

3.1 Jenis Penelitian...25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...25

3.3 Batasan Operasional Variabel ...25


(7)

3.5 Skala Pengukuran Variabel ...28

3.6 Populasi dan Sampel ...29

3.7 Jenis dan Sumber Data ...29

3.8 Teknik Pengumpulan Data ...30

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ...31

3.10 Metode Analisis Data ...31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...36

4.1 Gambaran Umum SMK N 4 Medan ...36

4.2 Visi dan Misi ...36

4.3 Guru dan Pegawai Administrasi ...37

4.4 Data Fasilitas Sekolah ...38

4.5 Jumlah Siswa ...39

4.6 Struktur Organisasi ...40

4.7 Komposisi SDM di SMK N 4 Medan ...41

4.8 Hasil Penelitian ...42

4.8.1. Analisis Deskriptif Responden ...42

4.8.2. Analisis Deskriptif Variabel Program Kesejahteraan ...43

4.8.3. Uji Validitas dan Realibilitas ...48

4.9 Uji Asumsi Klasik ...51

4.9.1. Uji Normalitas ...51

4.9.2. Uji Multikolinieritas...53

4.10 Analisis Regresi Linier Berganda ...54

4.11 Uji Hipotesis ...56

4.11.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...56

4.11.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ...58

4.12 Pengujian Koefisien Determinasi (R²) ...59

4.13 Pembahasan...61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...63

5.1 Kesimpulan ...63

5.2 Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA ...65


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absen Kehadiran Guru SMK N 4 Medan ...4

Tabel 2.1 Perbedaan Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung ...8

Tabel 2.2 Jenis-Jenis Program Kesejahteraan ...13

Tabel 3.1 Operasional Variabel ...27

Tabel 3.2 Instrument Skala Likert ...28

Tabel 4.1 Jumlah Guru dan Pegawai Administrasi ...38

Tabel 4.2 Data Fasilitas SMK N 4 ...38

Tabel 4.3 Jumlah Siswa T.A 2008/2009 s/d 2010/2011 ...39

Tabel 4.4 Komposisi SDM di SMK N 4 Medan ...41

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...42

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...43

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ekonomis ...43

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas ...45

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pelayanan ...46

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja ...47

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas ...49

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas ...50

Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas ...51

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ...54

Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda ...55

Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...57

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ...58


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………... 23

Gambar 4.1 Struktur SMK N 4 Medan ... 40

Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 52


(10)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung (Program Kesejahteraan) Terhadap Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan ”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompensasi tidak langsung (program kesejahteraan) terhadap kepuasan kerja guru pada SMK Negeri 4 Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows®. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 65 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan sampling jenuh.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel ekonomis, fasilitas, dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru pada SMK Negeri 4 Medan. Sedangkan secara parsial variabel ekonomis mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan kerja guru pada SMK Negeri 4 Medan.

Kata kunci : Program Kesejahteraan, Ekonomis, Fasilitas, Pelayanan, dan Kepuasan Kerja


(11)

ABSTRACT

The study, entitled ”The effect of indirect compensation (welfare programs) on job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan. The purpose of this study to determine the effect of indirect compensation (welfare programs) on job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan.

Method of analysis uses descriptive and statistical analysis method that uses a few tools of linear regression analysis, testing, and a large simultaneous testing significant partial. Work on data analysis techniques, using SPSS 16.0 for Windows ®. The data used in primary and secondary data. In this study used 65 respondents, sampling on the basis of surfeited sampling.

Results based on multiple linear regression showed that the variables of the economical, facilities, and service impact of positive and significant impact on the job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan. While partly economical variables have the greatest influence on the job satisfaction of teachers in vocational schools (SMK) Negeri 4 Medan.

Keywords : welfare programs, economical, facilities, service, and job satisfaction


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini

memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

agar tetap berguna bagi masyarakat. Dalam mempertahankan dan

mengembangkan bidang pendidikan, diperlukan manajemen yang baik dan

efektif agar dapat mengelola faktor-faktor produksi sehingga tujuan bidang

pendidikan dapat tercapai. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor

produksi yang harus ada dan paling penting di dalam bidang pendidikan di

samping faktor-faktor produksi yang lain, karena manusia merupakan unsur

inti yang dapat melaksanakan pekerjaan. Manusia adalah sebagai perencana,

pelaku dan penentu terwujudnya organisasi. Sekalipun organisasi telah

menggunakan teknologi yang modern atau sistem komputerisasi tetapi

penggerak manualnya tetap saja membutuhkan tenaga manusia.

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar

mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial di bidang pembangunan (Sardiman, 2005:125). Oleh karena

itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus

berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga


(13)

Dalam hal ini, guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.

Guru adalah modal utama di dalam bidang pendidikan. Guru sebagai modal utama dalam bidang pendidikan mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen. Oleh sebab itu, bidang pendidikan harus bisa mendorong guru agar tetap memiliki kinerja yang baik dalam mengerjakan tugasnya yaitu sebagai pendidik dengan memberikan sesuatu yang dapat memberi rasa puas bagi guru itu sendiri.

Fathoni (2006:175), menyatakan untuk melihat kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari kedisiplinan, turnover kecil, moral kerja. Hasibuan (2007:202) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.

Program kesejahteraan merupakan bagian dari kompensasi tidak langsung

(indirect compensatition) yang bersifat tetap baik berupa materi maupun non materi yang semuanya merupakan imbalan diluar gaji pokok. Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan terutama pembayaran kepada karyawan yang sakit, uang bantuan untuk tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di rumah sakit dan pensiunan. (Dale Yorder, dalam Hasibuan 2007).


(14)

Pada dasarnya program kesejahteraan merupakan program pemberian imbalan pelengkap yang terdiri dari tunjangan-tunjangan, fasilitas-fasilitas dan berbagai macam cuti. Pelaksanaan program kesejahteraan yang dilakukan oleh sekolah setidaknya akan memberikan ketenangan dalam bekerja bagi guru sehingga guru tetap bertahan mengajar di sekolah tersebut.

Pemberian kompensasi adalah sebagai imbalan balas jasa bagi upaya yang telah guru lakukan dalam mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar upah dan gaji. Dalam kompensasi bisa juga termasuk di dalamnya insentif/peransang dan program kesejahteraan guru. Sasaran dari kompensasi ini adalah bagaimana sekolah dapat mempertahankan guru dengan baik dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja sekolah secara keseluruhan.

Kompensasi yang diberikan kepada guru ada 2 (dua) macam yaitu direct compensation (kompensasi langsung) dan indirect compensation (kompensasi tidak langsung). Direct compensation terdiri dari upah dan gaji, sedangkan indirect compensation terdiri dari berbagai kompensasi pelengkap seperti : tunjangan, fasilitas, dan pelayanan. Kompensasi pelengkap ini disebut Program Kesejahteraan Karyawan (Employee Benefits).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 merupakan suatu bentuk usaha dibawah naungan pemerintah yang memberikan jasa pendidikan kepada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari peranan guru dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Guru pada SMK Negeri 4 merupakan pegawai negeri sipil yang juga menerima kompensasi. Kompensasi yang diberikan ada 2 (dua) macam yaitu


(15)

kompensasi langsung (direct compensation) berupa gaji yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah, sedangkan kompensasi tidak langsung (indirect compensation) berupa tunjangan, fasilitas, dan pelayanan yang sebagian telah disediakan oleh pemerintah dan sebagian lagi berasal dari sekolah yaitu Uang Komite Sekolah.

Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan kepada 15 orang guru di SMK Negeri 4 Medan mengenai program kesejahteraan, sebanyak 55% guru menjawab puas terhadap kesejahteraan yang ada di SMK Negeri 4.

Tingkat kehadiran guru dapat dilihat pada Tabel 1.1. Untuk menghitung rata-rata tingkat absensi perbulannya digunakan rumus :

100%

Tabel 1.1

Rekapitulasi Absen Kehadiran Guru SMK N 4 Bulan Januari – Juni 20011

Bulan (24 hari kerja )

Jumlah Guru (orang) Alasan Ketidakhadiran Total Ketidakhadiran Tingkat Absensi

M I S

Januari 65 9 3 7 19 1,2%

Februari 65 5 6 12 23 1,4%

Maret 65 - 8 10 18 1,1%

April 65 4 11 10 25 1,6%

Mei 65 6 6 3 15 0,9%

Juni 65 5 12 3 20 1,2%

Keterangan : M: Mangkir, I :Izin, S:Sakit

Sumber: Rekapitulasi Absensi bulanan guru SMK N 4 Medan, diolah penulis

SMK N 4 sebagai organisasi yang berbasis pada bidang pendidikan untuk masyarakat,menetapkan batas absensi sebesar 2%. Dari informasi yang disajikan pada Tabel 1.1, memperlihatkan batas absensi dibawah 2%, sedangkan turnover sebagai


(16)

salah satu ukuran menilai kepuasan kerja tidak bisa dilaksanakan karena guru merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga tingkat turnover hampir nol persen.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung (Program Kesejahteraan) terhadap Kepuasan Kerja Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah Program Kesejahteraan dalam bentuk ekonomis melalui fasilitas yang disediakan dan pelayanan yang diberikan terhadap guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru di SMK N 4 Medan?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Program Kesejahteraan secara ekonomis, fasilitas yang disediakan, dan pelayanan yang diberikan kepada guru terhadap kepuasan kerja guru di SMK N 4 Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Peneliti


(17)

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Manajemen Sumber Daya Manusia pada umumnya dan kegiatan pelaksanaan program kesejahteraan dan kepuasan kerja guru pada khususnya.

b. SMK N 4 Medan

Penelitian yang dilaksanakan diharapkan akan bermanfaat bagi pihak sekolah dalam rangka memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan sistem kompensasi yang akan diberikan dan mengetahui sejauh mana program kesejahteraan yang dilakukan mempengaruhi kepuasan guru.

c. Pihak Lain

Diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan referensi, bahan pertimbangan serta sebagai tambahan pengetahuan bagi yang memerlukannya.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Kompensasi Tidak Langsung

2.1.1.1 Pengertian Kompensasi Tidak Langsung

Guru harus diberi imbalan bagi upaya yang telah mereka keluarkan

untuk mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar

upah dan gaji. Di dalam kompensasi juga termasuk insentif/perangsang dan

program kesejahteraan karyawan (employee benefit/service).

Pengelolaan kompensasi merupakan kegiatan yang sangat penting

dalam memberikan kepuasan bagi karyawan dalam pekerjaannya. Dengan

kompensasi organisasi bisa memperoleh/menciptakan, memelihara, dan

mempertahankan produktivitas. Tanpa kompensasi yang memadai karyawan

yang ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi, tingkat absensi

yang tinggi atau kedisiplinan yang rendah dan keluhan-keluhan lainnya yang

bisa timbul (Sirait 2005:182).

Kompensasi tidak langsung adalah imbalan balas jasa yang bersifat

tetap, baik berupa materi maupun non materi yang semuanya merupakan

imbalan diluar gaji pokok. Berikut ini disajikan tabel perbedaan kompensasi


(19)

Tabel 2.1

Perbedaan Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung

Kompensasi Langsung Kompensasi Tidak Langsung Gaji Pokok

Upah Gaji

Penghasilan Tidak Tetap Bonus

Insentif Opsi saham

Tunjangan

Asuransi kesehatan/jiwa Cuti berbayar

Dana pensiun Kompensasi pekerja

Sumber: Mathis & Jackson (2006:419), diolah penulis

Ketidakpuasan karyawan dalam pengelolaan kompensasi akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih

2. Berkurangnya rasa tertarik pada diri karyawan akan pekerjaannya yang sekarang

3. Karyawan mencari pekerjaan sambilan di tempat lain sehingga mutu pekerjaannya yang sekarang tidak diperhatikan

4. Mogok kerja 5. Keluhan-keluhan

6. Karyawan mencari pekerjaan yang menawarkan pekerjaan yang lebih tinggi.

2.1.2 Program Kesejahteraan

2.1.2.1 Pengertian Program Kesejahteraan

Program kesejahteraan karyawan merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan, baik dapat dinilai dengan uang maupun yang tidak dapat dinilai dengan uang. Disebut kompensasi tidak langsung karena tidak berhubungan langsung dengan prestasi kerja, melainkan biasanya diselenggarakan


(20)

sebagai upaya penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Program kesejahteraan karyawan (employee benefit) biasa juga disebut juga dengan kompensasi pelengkap, gaji tersembunyi (fringe benefit), pelayanan karyawan, atau jaminan sosial.

Hasibuan (2007) menyatakan, kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (materil dan non materil) yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kebijaksanaan organisasi atau perusahaan yang tujuannya untuk memelihara kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitasnya meningkat. Mathis dan Jackson (2006), mendefinisikan program kesejahteraan sebagai bentuk kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada seorang karyawan atau sekelompok karyawan sebagai bagian dari keanggotaan organisasi.

UU RI No. 13 tentang ketenagakerjaan menyatakan: Kesejahteraan pekerja adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun diluar hubungan kerja yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang sehat dan aman.

Persamaan dan perbedaan antara gaji/upah (kompensasi langsung) dengan kesejahteraan karyawan (kompensasi tidak langsung) yaitu :

Persamaannya :

1. Gaji/upah dan kesejahteraan sama-sama merupakan pendapatan (outcome)


(21)

2. Pemberian gaji/upah dan kesejahteraan untuk karyawan adalah bertujuan sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keterikatan karyawan.

3. Gaji/upah dan kesejahteraan adalah biaya bagi perusahaan.

4. Pemberian gaji/upah dan kesejahteraan dibenarkan oleh peraturan legal, jadi bisa dimasukkan ke dalam neraca fiskal perusahaan tersebut.

Perbedaannya :

1. Gaji/upah adalah hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya.

2. Gaji/upah wajib dibayar perusahaan sedangkan kesejahteraan diberikan atas dasar kebijaksanaan saja, jadi bukan kewajiban perusahaan atau sewaktu-waktu dapat ditiadakan.

3. Gaji/upah harus dibayar dengan finansial (uang/barang), sedangkan kesejahteraan diberikan dengan finansial dan nonfinansial (fasilitas)

4. Gaji/upah waktu dan besarnya tertentu, sedangkan kesejahteraan waktunya tidak tertentu.

2.1.2.2Tujuan dan Manfaat Program Kesejahteraan

Kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk tercapainya tujuan organisasi, karyawan, masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah. Adapun tujuan program kesejahteraan karyawan adalah :


(22)

b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya.

c. Memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan. d. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.

e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik dan nyaman. f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.

h. Mengefektivitas pengadaan karyawan.

i. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan. k. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.

Penyelenggaraan kompensasi tidak langsung bagi perusahaan atau organisasi, haruslah diimbangi dengan suatu manfaat yang mendatangkan keuntungan. Manfaat yang diperoleh dari diselenggarakannya program kesejahteraan bagi organisasi adalah:

a. Penarikan tenaga kerja lebih efektif b. Peningkatan semangat kerja dan kesetiaan c. Penurunan turn over karyawan dan absensi d. Pengurangan pengaruh serikat karyawan e. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan karyawan f. Meminimalkan biaya kerja lembur


(23)

Berbagai manfaat tersebut banyak yang sukar untuk dikuantifikasikan dan karenanya juga sering sukar untuk dinilai manfaatnya secara ekonomis atau dinyatakan dalam satuan moneter. Walaupun demikian organisasi tetap merasa bahwa program kesejahteraan karyawan bermanfaat bagi organisasi. Organisasi mengharapkan akan tercapai kepuasan kerja karyawan yang akan mengarah kepada peningkatan produktivitas dan semangat kerja karyawan dengan dilaksanakannya program kesejahteraan karyawan.

2.1.2.3Jenis-jenis Program Kesejahteraan

Program kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan adalah dalam bentuk finansial dan non finansial yang bersifat ekonomis serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Pemberian program kesejahteraan harus diberikan dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat dalam mendukung tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Program kesejahteraan harus berazaskan keadilan dan kelayakan, berpedoman pada peraturan legal pemerintah dan berdasarkan pada kemampuan organisasi. Hal ini penting agar kesejahteraan yang pernah diberikan organisasi tidak ditiadakan karena akan mengakibatkan karyawan malas, disiplin yang merosot bahkan turnover meningkat.

Menurut Hasibuan (2007:188) jenis kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong terwujudnya tujuan organisasi, karyawan, dan keluarganya. Jenis program kesejahteraan dapat disajikan pada tabel 2.2 :


(24)

Tabel 2.2

Jenis-jenis Program Kesejahteraan

No. Ekonomis Fasilitas Pelayanan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Uang pensiun Uang makan Uang transportasi Uang Lebaran/Natal Bonus/Gratifikasi Uang duka kematian Pakaian dinas Uang pengobatan Mushala/mesjid Kafetaria Olahraga Kesenian Pendidikan/seminar Cuti/cuti hamil Koperasi dan toko Izin Puskesmas/dokter Jemputan karyawan Penitipan bayi Bantuan hukum Penasihat keuangan Asuransi/astek Kredit rumah

Sumber : Hasibuan (2007:188)

Sirait (2005), membagi program kesejahteraan karyawan ke dalam tiga bagian yaitu program kesejahteraan ekonomi karyawan, program rekreasi, dan pemberian fasilitas. Tiga bagian tersebut memiliki jenis-jenis program masing-masing tetapi pada umumnya setiap perusahaan/organisasi akan berbeda antara satu dengan lainnya.

a. Program Kesejahteraan Ekonomis Karyawan

Program ini dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi keamanan ekonomi para karyawan. Bentuk-bentuk program ini antara lain :

1) Pensiun

Pemberian pensiun berarti bahwa perusahaan memberikan sejumlah uang tertentu berkala kepada karyawan yang telah berhenti bekerja setelah mereka bekerja dalam waktu yang lama atau setelah mencapai batas usia tertentu.


(25)

Program ini bisa berbentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kecelakaan. Disini perusahaan bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi karyawannya.

3) Pemberian Kredit

Pemberian kredit yang dibutuhkan karyawan bisa diorganisir oleh manajemen, bisa pula oleh karyawan itu sendiri dengan mendirikan perkumpulan atau koperasi simpan pinjam.

b. Program Rekreasi

Dalam menyusun program ini yang menjadi masalah bagi pihak manajemen adalah apakah program ini diserahkan kepada pemilihan individu masing-masing ataukah disponsori oleh perusahaan karena menyangkut masalah biaya, efektivitas, dan sikap karyawan. Program rekreasi dikelompokkan ke dalam :

1) Kegiatan Olahraga

Kegiatan olahraga bisa dimaksudkan untuk sekedar memelihara kesehatan atau bisa juga untuk mengejar prestasi.

2) Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial dapat dilakukan, misalnya dengan darma wisata bersama-sama atau membentuk kelompok-kelompok khusus seperti drama, musik, dan sebagainya.

c. Pemberian Fasilitas

Bentuk-bentuk kegiatan ini antara lain : 1) Penyediaan Kafetaria


(26)

Dimaksudkan untuk mempermudah para karyawan yang ingin makan atau tidak sempat pulang. Diharapkan dengan penyediaan kafetaria ini perusahaan bisa memperbaiki gizi yang disajikan.

2) Perumahan

Sulitnya memperoleh tempat tinggal yang layak di kota-kota membuat banyak karyawan yang menghadapi masalah untuk memilih tempat tinggal. Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan atau organisasi kadang-kadang menyediakan fasilitas perumahan berupa rumah dinas, asrama atau hanya memberikan tunjangan perumahan.

3) Fasilitas Pembelian

Disini perusahaan menyediakan toko perusahaan dimana karyawan dapat membeli berbagai barang, terutama barang-barang yang dihasilkan perusahaan dengan harga yang lebih rendah.

4) Fasilitas Kesehatan

Penyediaan fasilitas kesehatan erat kaitannya dengan pembuatan program pemeliharaan kesehatan karyawan, juga karena adanya peraturan pemerintah yang mengatur keamanan dan kesehatan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Fasilitas kesehatan ini bisa berupa poliklinik yang lengkap dengan dokter dan perawatnya atau sekedar memberikan tunjangan kesehatan yang bisa digunaan untuk berobat pada dokter yang ditunjuk perusahaan.

5) Penasihat Keuangan

Pemberian fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak kesulitan dalam mengatur keuangannya.


(27)

6) Fasilitas Pendidikan

Fasilitas ini disediakan dengan maksud membantu para karyawan yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka. Fasilitas yang disediakan biasanya berupa perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh para karyawan yang ingin menambah pengetahuan mereka sendiri dengan jalan membaca.

2.1.3 Kepuasan Kerja

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya faktor produksi yang berupa makhluk hidup dan merupakan sumber daya terpenting bagi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu organisasi harus memperhatikan tuntutan-tuntutan dan harapan mereka, karena jika harapan-harapan itu tidak terpenuhi, maka akan muncul kecenderungan dari karyawan untuk meninggalkan organisasi tersebut. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat.

Pengertian kepuasan kerja menurut Handoko (2001:193) adalah keadaan emosional yang menyenangkan karyawan dalam memandang pekerjaannya atau tidak menyenangkan karyawan dalam memandang pekerjaannya. Pengertian ini mengandung arti bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan hati seorang karyawan terhadap pekerjaan yang karyawan laksanakan. Hasibuan (2007:202), menyatakan bahwa kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik.


(28)

2.1.3.2Teori-teori Kepuasan Kerja

Wexley dan Yulk, 1977 (dalam Yuli 2005), menyatakan bahwa teori-teori tentang kepuasan kerja dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam teori yaitu :

a. Teori perbedaan (Discrepancy Theory)

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter, yang menyatakan bahwa kepuasan kerja seseorang dapat dilihat dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan (difference between how much of something there should be and how much there is now). Artinya orang akan merasa puas apabila tidak ada perbedaan dengan persepsinya atas kenyataan, karena batas minimum telah tercapai.

b. Teori keseimbangan (Equity Theory)

Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Adam (1963). Prinsip teori ini adalah orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas situasi, diperoleh dengan cara memperbandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, maupun tempat lain.

c. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory) dari Herzberg

Teori ini menyatakan ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja. Kedua faktor tersebut adalah :


(29)

1) Faktor yang dapat memotivasi (motivator). Faktor ini antara lain adalah faktor prestasi, faktor pengakuan atau penghargaan, faktor tanggung jawab, faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja khususnya promosi, dan faktor pekerjaan itu sendiri. 2) Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygieni factors). Faktor ini

dapat berbentuk upah/gaji, hubungan antara pekerja, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi dalam perusahaan.

2.1.3.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Terwujudnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu faktor pendorong dari tercapainya tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2007:203), faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan adalah :

a. Balas jasa yang adil dan layak

b. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian c. Berat ringannya pekerjaan

d. Suasana dan lingkungan pekerjaan

e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan f. Sikap pemimpin dalam kepemimpinannya

g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja yang disebutkan oleh Stephen Robins yaitu :

a. Kerja yang secara mental menantang; karyawan cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan


(30)

keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan.

b. Ganjaran yang pantas; para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak kembar arti, dan segaris dengan pengharapan mereka.

c. Kondisi kerja yang mendukung; karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. d. Rekan kerja yang mendukung; orang-orang mendapatkan lebih daripada

sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku atasan seseorang juga merupakan determinan utama dari kepuasan.

e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan; pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka.

2.2 Penelitian Terdahulu

Arbina (2004), “Pengaruh Program Kesejahteraan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada RSUP Haji Adam Malik Medan di Instalasi Rindu A dan Instalasi Rindu B”. Penelitian deskriptif dengan teknik analisis data kualitatif dan menampilkan data tersebut dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian yang dilakukan


(31)

bahwa program kesejahteraan yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan telah terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan oleh 46 orang responden yang dijadikan sampel, 26,4% menyatakan puas dengan program kesejahteraan yang dilakukan organisasi mulai dari jaminan sosial, santunan bagi karyawan atau keluarga karyawan yang meninggal dunia, fasilitas rumah sakit, dan pinjaman yang diberikan oleh organisasi.

2.3 Kerangka Konseptual

Menciptakan kepuasan kerja karyawan dalam organisasi sangatlah penting. Apabila karyawan tidak mencapai kepuasan kerjanya maka akan timbul sikap negatif dalam pekerjaan seperti berkurangnya rasa ketertarikan karyawan terhadap pekerjaannya yang sekarang; keinginan mencari pekerjaan yang menawarkan imbalan yang lebih atau mencari pekerjaan sambilan di tempat lain sehingga mutu pekerjaannya yang sekarang tidak diperhatikan; mogok kerja; keluhan-keluhan lainnya (Sirait 2005:182).

Kepuasan kerja karyawan dapat diartikan sebagai sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya. Untuk melihat apakah kepuasan kerja karyawan tinggi atau kurang dalam pekerjaannya dapat dilihat dari tiga hal yaitu tingkat absensi, mentalitas kerja dan tingkat turnover karyawan.

Program kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.


(32)

Program kesejahteraan karyawan dalam (Hasibuan 2007:188) dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : ekonomis berupa; uang pensiun, uang makan, uang transport, uang Lebaran/Natal, bonus, uang duka kematian, pakaian dinas, dan uang pengobatan. Yang kedua yaitu fasilitas berupa; mushala/masjid, kafetaria, olahraga, kesenian, pendidikan/seminar, cuti dan cuti hamil, koperasi, dan izin. Yang ketiga yaitu pelayanan berupa; puskesmas, jemputan karyawan, penitipan bayi, bantuan hukum, panasihat keuangan, asuransi, dan kredit rumah.

Program kesejahteraan yang bersifat ekonomis bertujuan untuk memberikan suatu keamanan tambahan ekonomi di atas pembayaran pokok. Program kesejahteraan yang berupa fasilitas bertujuan untuk memudahkan dan meringankan dan biasanya diperlukan karyawan. Sedangkan program kesejahteraan yang berupa pelayanan merupakan suatu bantuan seperti memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang.

Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 2.1 :

Sumber : Hasibuan (2007 : 188) diolah

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Program Kesejahteraan Karyawan (X) : 1. Ekonomis (X1) 2. Fasilitas (X2) 3. Pelayanan (X3)

Kepuasan Kerja Guru


(33)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : “Pelaksanaan Program Kesejahteraan; Secara Ekonomis, Fasilitas yang disediakan dan Pelayanan Terhadap Guru Secara Positif dan Signifikan Mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru di SMK N 4 Medan”.


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau

lebih (Ginting, 2008:57). Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh

program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja guru pada SMK N 4 Medan.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 4 Medan yang beralamat di Jalan Sei Kera No. 132 Medan. Penelitian

mulai dilakukan mulai Juli sampai September 2011.

3.3Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran

dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Penelitian ini dibatasi pada

pengaruh program kesejahteraan dalam perusahaan/organisasi terhadap

kepuasan kerja guru di SMK N 4 Medan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Variabel Independen (X), yaitu program kesejahteraan karyawan yang


(35)

1) Program Kesejahteraan dalam Bentuk Ekonomis (X1)

Sejumlah uang tambahan yang diberikan oleh organisasi/perusahaan kepada karyawan untuk mempermudah karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya : uang makan, uang pensiun, tunjangan Lebaran/Natal, uang transportasi, bonus, uang duka kematian, dan pakaian dinas.

2) Program Kesejahteraan Melalui Fasilitas yang Disediakan (X2)

Merupakan sarana yang disediakan oleh organisasi/perusahaan kepada karyawan untuk memuaskan kebutuhan mentalnya. Misalnya : fasilitas keagamaan mushala/mesjid, kafetaria, sarana olahraga, pendidikan seminar atau pelatihan, cuti, dan koperasi.

3) Pelayanan yang Diberikan kepada Karyawan (X3)

Merupakan tambahan pelayanan yang disediakan oleh organisasi/perusahaan kepada karyawan. Misalnya : pelayanan kesehatan bagi karyawan berupa puskesmas, dokter, jemputan untuk karyawan, tempat penitipan bayi, bantuan dalam hukum bagi karyawan, penasihat keuangan, asuransi/astek, dan kredit rumah.

b. Variabel dependen, Kepuasan Kerja Guru (Y)

Kepuasan Kerja didefinisikan sebagai sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan hasil dari kesimpulan yang didasarkan kepada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh karyawan dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hasil yang pantas atau berhak baginya. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan agar moral kerja, dedikasi,


(36)

kecintaan dan disiplin karyawan meningkat. Untuk mempermudah dalam pengukuran variabel penelitian maka batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti dapat dilihat pada Tabel sbb :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Ukur Kesejahteraan Dalam Bentuk Ekonomis (X1) Sejumlah uang tambahan yang diberikan oleh pihak sekolah kepada guru untuk mempermudah guru dalam

melaksanakan pekerjaannya.

1.Tunjangan diberikan dalam waktu yang konstan

2.Jumlah tunjangan yang diberikan dalam bentuk tunai

3.Keadilan perbandingan tunjangan yang diterima dengan pekerjaan yang dilakukan

Likert

Fasilitas (X2) Sarana yang disediakan oleh sekolah kepada guru untuk memuaskan kebutuhan mentalnya.

1.Kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia 2.Kualitas fasilitas yang

tersedia baik atau tidak 3.Manfaat fasilitas yang

tersedia Likert Pelayanan yang Diberikan kepada Guru (X3) Tambahan pelayanan yang disediakan oleh pihak sekolah kepada guru.

1.Kecepatan sekolah dalam memberikan pelayanan kepada guru saat mereka

membutuhkan 2.Sikap sekolah dalam

memberikan pelayanan 3.Kepuasan guru atas

pelayanan yang diberikan


(37)

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur Kepuasan Kerja Guru (Y) Keadaan emosional yang menyenangkan guru dalam memandang pekerjaannya atau tidak menyenangkan guru dalam memandang pekerjaannya

1. Balas jasa yang adil dan layak

2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya

pekerjaan

4. Suasana dan lingkungan pekerjaan

5. Peralatan yang

menunjang pelaksanaan pekerjaan

Likert

Sumber: Hasibuan (2007),diolah penulis

3.5Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran indikator variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu dengan menyusun range skor dalam skala likert. Menurut Sugiyono (2006:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5,dapat dilihat pada tabel :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat tidak setuju 1

2 Tidak setuju 2

3 Kurang setuju 3

4 Setuju 4


(38)

Sumber : Sugiyono (2006:87)

3.6Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). Populasi pada penelitian ini adalah para guru di SMK Negeri 4 Medan yang berjumlah 65 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Penelitian ini menggunakan sampling jenuh bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, dan hal ini dapat dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil dan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil saja semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Mengingat jumlah guru di SMK Negeri 4 kurang dari 100 orang yaitu sebanyak 65 orang, maka berdasarkan ketentuan tersebut maka peneliti mengadakan penelitian pada seluruh populasi yang dijadikan sampel.

3.7Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung melalui wawancara, diskusi dengan pihak-pihak yang berkaitan, dan hasil dari pengisian kuesioner.


(39)

Data yang diperoleh secara tidak langsung melaui media perantara, yang meliputi data mengenai sejarah organisasi/perusahaan, struktur dan uraian tugas dalam organisasi, buku ilmiah, jurnal, literatur, dsb.

3.8Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan secara langsung pada objek penelitian yaitu di SMK N 4 Medan.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhak dan berwenang di SMK N 4, untuk berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.

c. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

Yaitu dengan memberi daftar pertanyaan kepada para responden, jawaban tersebut kemudian diberi skor sesuai dengan skala likert.

d. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan mempelajari berbagai macam jurnal, buku, artikel, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel


(40)

yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2002:144). Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian validitas instrumen dilakukan terhadap 30 orang di SMK N 5 diluar dari sampel dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2002:154). Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliable. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliable.

3.10 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu : a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara untuk merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran mengenai perusahaan yang sedang diteliti.


(41)

Metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program kesejahteraan (ekonomis, fasilitas, pelayanan) terhadap kepuasan kerja guru. Dalam melakukan analisis penulis menggunakan bantuan program software SPSS 16 for windows.

Metode regresi berganda yang digunakan :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Skor kepuasan kerja guru

a = Konstanta

b1b2b3 = Koefisien regresi

X1 = Skor variabel program kesejahteraan ekonomis

X2 = Skor variabel program kesejahteraan fasilitas

X3 = Skor variabel program kesejahteraan pelayanan guru

e = Standar error

c. Uji Asumsi Klasik

Apabila penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi linier berganda layak digunakan atau tidak.


(42)

1) Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya distribusi data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal, dimana data cenderung lurus mengikuti garis diagonal (berdistribusi normal) sehingga layak untuk digunakan.

2) Uji Heterokedasitas

Pengujian heterokedasitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedasitas dan jika variance berbeda disebut heterokedasitas.

3) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model refresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variabel bebas. Untuk melihat gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai dari Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF lebih besar dari 5, maka terjadi multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

d. Pengujian Hipotesis

1) Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.


(43)

Hipotesis yang diajukan :

Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh program kesejahteraan (ekonomis, fasilitas, pelayanan) terhadap kepuasan kerja guru.

H1 : b1 b2 b3 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh program kesejahteraan (ekonomis, fasilitas, pelayanan) terhadap kepuasan kerja guru.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima bila F hitung < F tabel pada = 5%

H1 diterima bila F hitung > F tabel pada = 5%

2) Uji Signifikansi Individual (Uji – t)

Uji signifikansi secara parsial dilakukan untuk membuktikan apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dengan hipotesis sebagai berikut :

Ho : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja guru.

H1 : bi 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja guru.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada = 5%


(44)

3) Koefisien Determinasi )

Koefisien determinasi ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 1). Bila koefisien determinasi ( ) = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 4 Medan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan adalah

institusi pemerintah dalam bidang pendidikan yang bertujuan sebagai tempat

atau sarana bagi aktivitas belajar mengajar bagi siswa/i dan guru-guru pada

tingkat kejuruan. SMK Negeri 4 Medan didirikan pada tahun 1966 dengan

NSS 401076002002. SMK Negeri 4 Medan memiliki akreditasi A dan terletak

pada Jalan Sei Kera No.132 Medan.

4.2 Visi dan Misi

Visi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan

adalah : “Menjadi SMK yang menghasilkan tamatan berkualitas, profesional

dan mampu mengembangkan diri serta bersaing dalam menghadapi era pasar

bebas”.

Sementara misi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4

Medan adalah :

1. Meningkatkan manajemen lembaga profesional dan lingkungan kerja

kondusif

2. Menyiapkan infrastruktur yang memenuhi standar kompetensi dan


(46)

1. Membekali tenaga pendidik agar berkompetensi, berkualitas, dan professional

2. Membekali siswa agar mengembangkan diri sehingga menjadi SDM yang berkualitas dan profesional sesuai program keahlian

3. Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga terkait dan meningkatkan kemitraan dengan DUDI

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan sekolah dan mempedomani Peraturan Pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

4.3 Guru dan Pegawai Administrasi

Guru adalah instrumen pendidikan, disebut juga sebagai pendidik yang bertanggung jawab dalam menyalurkan cabang ilmu pengetahuan kepada setiap peserta didik sesuai dengan kualitasnya sebagai seorang pendidik. Setiap jenjang pendidikan tingkat sekolah memiliki guru-guru yang menguasai setiap cabang ilmu pengetahuan. Pegawai administrasi disebut dengan tenaga pendidik dimana bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan.

SMK Negeri 4 Medan dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Drs. Gustini Raya. Kepala sekolah dibantu oleh sejumlah staf dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Staf yang ada di SMK Negeri 4 Medan berjumlah 83 orang yang terdiri dari 65 orang guru tetap, 8 orang guru tidak tetap dan 10 orang tenaga administrasi.


(47)

Tabel 4.1

Jumlah Guru dan Pegawai Administrasi

Keterangan Jumlah (orang)

Kepala Sekolah Guru Tetap Guru Tidak Tetap Pegawai Administrasi

1 65

8 10 Sumber : Bagian Tata Usaha SMK Negeri 4 Medan

4.4 Data Fasilitas Sekolah

Tabel 4.2

Data Fasilitas SMK Negeri 4 Medan

No. Fasilitas Unit Kondisi

1 Ruang Kelas 21 Baik

2 Laboratorium Bahasa 1 Baik

3 Laboratorium Komputer 1 Baik

4 Ruang Perpustakaan 1 Baik

5 Ruang UKS 1 Baik

6 Ruang Praktik Kerja 4 Baik

7 Bengkel 4 Baik

8 Ruang BP/BK 1 Baik

9 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

10 Ruang Guru 1 Baik

11 Ruang TU 1 Baik

12 WC Guru Laki-laki 1 Baik

13 WC Guru Perempuan 1 Baik

14 WC Siswa Laki-laki 3 Baik

15 WC Siswa Perempuan 2 Baik

16 Gudang 2 Baik

17 Ruang Ibadah 1 Baik

Sumber : Bagian Tata Usaha SMK Negeri 4 Medan

Tabel 4.2 memperlihatkan data fasilitas sekolah pada SMK Negeri 4 Medan. Ruang kelas sebanyak 21 unit dalam kondisi baik. Ruang praktik kerja dan bengkel yang berjumlah 4 unit dalam kondisi baik. WC siswa laki-laki yang


(48)

berjumlah 3 unit dalam kondisi baik. WC siswa perempuan dan gudang yang berjumlah 2 unit dalam kondisi baik. Serta laboratorium bahasa, laboratorium computer, ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang BP/BK, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, WC guru laki-laki, WC guru perempuan dan ruang ibadah yang masing-masing berjumlah 1 unit juga dalam kondisi baik.

4.5 Jumlah Siswa

Tabel 4.3

Jumlah Siswa T.A 2008/2009 s/d 2010/2011

Tahun Ajaran Jumlah Siswa (orang) Rombongan Belajar (kelas)

2008/2009 793 25

2009/2010 808 25

2010/2011 768 25

Sumber : Bagian Tata Usaha SMK Negeri 4 Medan

Tabel 4.3 memperlihatkan jumlah siswa dari tahun ajaran 2008/2009 sampai dengan tahun 2010/2011 di SMK Negeri 4 Medan. Pada tahun ajaran 2008/2009 jumlah siswa berjumlah 793 orang dengan rombongan belajar sebanyak 25 kelas. Pada tahun ajaran 2009/2010, jumlah siswa mengalami kenaikan yaitu menjadi 808 orang dengan rombongan belajar sebanyak 25 kelas. Pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa mengalami penurunan yaitu menjadi 768 orang dengan rombongan belajar sebanyak 25 kelas.


(49)

Gambar 4.1 memperlihatkan struktur organisasi SMK Negeri 4 Medan. Struktur organisasi SMK Negeri 4 Medan memakai jenis struktur organisasi divisional yang dipimpin oleh kepala sekolah. Pelaksanaan operasional sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah di bidang kurikulum, sarana, prasarana, kesiswaan dan humas. Wakil kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kinerja guru-guru bidang studi, guru-guru bimbingan konseling, tata usaha bertanggung jawab terhadap administrasi kesiswaan, inventaris dan wakil kepala sekolah. Siswa merupakan bagian terbawah dari hierarki organisasi.

4.7Komposisi Sumber Daya Manusia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan

Jumlah guru yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan adalah sebanyak 65 orang dengan komposisi pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Komposisi SDM di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan

No. Kategori Jumlah

(orang)

1 Berdasarkan tingkat pendidikan Doctoral ( Strata III ) 1 Pasca sarjana ( Strata II ) 18 Sarjana ( Strata I ) 46

Total 65

2 Berdasarkan pangkat/golongan Golongan IV 53

Golongan III 12

Total 65


(50)

4.8 Hasil Penelitian

4.8.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah di isi oleh responden. Dari kuesioner tersebut dapat dilihat gambaran umum mengenai karakteristik responden, antara lain berdasarkan umur, jenis kelamin, pangkat, serta lama bekerja pada SMK N 4 Medan. Di bawah ini dijelaskan data deskriptif yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No. Usia (Tahun) Jumlah (F) Persentase (%)

1 21 – 30 2 3

2 31 – 40 10 15

3 41 – 50 19 29

4 51 – 60 34 53

Total 65 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5, bahwa responden yang berusia 21 – 30 tahun adalah sebanyak 2 responden (3%), responden yang berusia 31 – 40 tahun adalah sebanyak 10 responden (15 %), usia 41 – 50 tahun sebanyak 19 responden (29%), dan usia 51 – 60 tahun sebanyak 34 responden (53%).


(51)

Tabel 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah (F) Persentase (%)

1 Laki-laki 43 66

2 Perempuan 22 34

Total 65 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6, bahwa laki-laki sebanyak 43 responden (66%) dan perempuan sebanyak 22 responden (34%).

4.8.2 Analisis Deskriptif Variabel Program Kesejahteraan (ekonomis, fasilitas, dan pelayanan)

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai Program Kesejahteraan dengan variabel Ekonomis, Fasilitas, Pelayanan, dan Kepuasan Kerja. Pada Tabel 4.7 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Ekonomis (X1).

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ekonomis (X1) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5

SS

Skor : 4 S

Skor : 3 KS

Skor : 2 TS

Skor : 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 5 7,7 26 40 22 33,8 10 15,4 2 3,1 65 100 2 5 7,7 35 53,8 12 18,5 11 16,9 2 3,1 65 100 3 4 6,2 16 24,6 25 38,5 15 23,1 5 7,7 65 100


(52)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 65 orang responden untuk variabel Ekonomis pada Tabel 4.7 yaitu:

a) Pada pernyataan pertama (Waktu pemberian tunjangan oleh pihak sekolah cukup) sebanyak 5 orang atau 7,7% yang menyatakan sangat setuju, 26 orang atau 40% menyatakan setuju, 22 orang atau 33,8% menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 15,4% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

b) Pada pernyataan kedua (Jumlah tunjangan yang diberikan pada saat ini tergolong cukup) sebanyak 5 orang atau 7,7% yang menyatakan sangat setuju, 35 orang atau 53,8% menyatakan setuju, 12 orang atau 18,5% menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 16,9% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

c) Pada pernyataan ketiga (Tunjangan yang diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan) sebanyak 4 orang atau 6,2% yang menyatakan sangat setuju, 16 orang atau 24,6% menyatakan setuju, 25 orang atau 38,5% menyatakan kurang setuju, 15 orang atau 23,1% menyatakan tidak setuju dan 5 orang atau 7,7% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada Tabel 4.8 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Fasilitas (X2).

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas (X2) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor :

5 SS

Skor : 4 S

Skor : 3 KS

Skor : 2 TS

Skor : 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 0 0 24 36,9 25 38,5 14 21,5 2 3,1 65 100 2 1 1,5 10 15,4 27 41,5 19 29,2 8 12,3 65 100 3 9 13,8 33 50,8 13 20 8 12,3 2 3,1 65 100


(53)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 65 orang responden untuk variabel Fasilitas pada Tabel 4.8 yaitu:

a) Pada pernyataan pertama (Fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah cukup lengkap dan memadai), tidak satu orang pun responden yang menjawab sangat setuju, 24 orang atau 36,9% menyatakan setuju, 27 orang atau 41,5% menyatakan kurang setuju, 19 orang atau 29,2% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

b) Pada pernyataan kedua (Fasilitas keagamaan yang disediakan membantu dalam pengembangan spiritual) sebanyak 1 orang atau 1,5% yang menyatakan sangat setuju, 10 orang atau 15,4% menyatakan setuju, 27 orang atau 41,5% menyatakan kurang setuju, 19 orang atau 29,2% menyatakan tidak setuju dan 8 orang atau 12,3% menyatakan sangat tidak setuju.

c) Pada pernyataan ketiga (Pendidikan/seminar yang diberikan mampu menambah profesionalitas dalam bekerja) sebanyak 9 orang atau 13,8% yang menyatakan sangat setuju, 33 orang atau 50,8% menyatakan setuju, 13 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 12,3% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

Pada Tabel 4.9 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Pelayanan (X3).


(54)

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pelayanan (X3) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5

SS

Skor : 4 S

Skor : 3 KS

Skor : 2 TS

Skor : 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 5 7,7 36 55,4 13 20 8 12,3 3 4,6 65 100 2 2 3,1 11 16,9 33 50,8 17 26,2 2 3,1 65 100 3 2 3,1 25 38,5 21 32,3 15 23,1 2 3,1 65 100

Sumber : Hasil Penelitian 2011 ( diolah )

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 65 orang responden untuk variabel Ekonomis pada Tabel 4.9 yaitu:

a) Pada pernyataan pertama (Pelayanan yang diberikan cukup cepat dan akurat, mis: mengurus izin cuti, kenaikan pangkat atau masalah administrasi lainnya) sebanyak 5 orang atau 7,7% yang menyatakan sangat setuju, 36 orang atau 55,4% menyatakan setuju, 13 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 12,3% menyatakan tidak setuju dan 3 orang atau 4,6% menyatakan sangat tidak setuju.

b) Pada pernyataan kedua (Dalam memberikan pelayanan, pihak sekolah bersikap adil terhadap semua guru) sebanyak 2 orang atau 3,1% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 16,9% menyatakan setuju, 30 orang atau 50,8% menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 26,2% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

c) Pada pernyataan ketiga (Pelayanan dalam pengobatan bagi guru yang membutuhkan tindakan medis sesuai dengan harapan) sebanyak 2 orang atau 3,1% yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 38,5% menyatakan setuju, 21 orang atau 32,3% menyatakan kurang setuju, 15 orang atau 23,1% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.


(55)

Pada Tabel 4.10 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y).

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja (Y) Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5

SS

Skor : 4 S

Skor : 3 KS

Skor : 2 TS

Skor : 1 STS

N % N % N % N % N % N %

1 7 10,8 18 27,7 15 23,1 18 27,7 7 10,8 65 100 2 8 12,3 22 33,8 21 32,3 12 18,5 2 3,1 65 100 3 10 15,4 23 35,4 22 33,8 8 12,3 2 3,1 65 100 4 1 1,5 24 36,9 24 36,9 12 18,5 4 6,2 65 100

Sumber : Hasil Penelitian 2011 ( diolah )

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 65 orang responden untuk variabel Ekonomis pada Tabel 4.10 yaitu:

a) Pada pernyataan pertama (Balas jasa yang Bapak/Ibu terima tergolong layak) sebanyak 7 orang atau 10,8% yang menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 27,7% menyatakan setuju, 15 orang atau 23,1% menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 27,7% menyatakan tidak setuju dan 7 orang atau 10,8% menyatakan sangat tidak setuju.

b) Pada pernyataan kedua (Pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan sesuai dengan keahlian) sebanyak 8 orang atau 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 22 orang atau 33,8% menyatakan setuju, 21 orang atau 32,3% menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 18,5% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.

c) Pada pernyataan ketiga (Bapak/Ibu tidak pernah merasa terbebani dengan pekerjaan Bapak/Ibu) sebanyak 10 orang atau 15,4% yang menyatakan sangat setuju, 23 orang atau 35,4% menyatakan setuju, 22 orang atau 33,8% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 12,3% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3,1% menyatakan sangat tidak setuju.


(56)

d) Pada pernyataan keempat (Suasana di tempat kerja yang sangat nyaman) sebanyak 1 orang atau 1,5% yang menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 36,9% menyatakan setuju, 24 orang atau 36,9% menyatakan kurang setuju, 12 orang atau 18,5% menyatakan tidak setuju dan 4 orang atau 6,2% menyatakan sangat tidak setuju.

4.8.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas penelitian yang bermutu dan baik diperoleh dengan melakukan rangkaian penelitian secara baik dan benar. Oleh karena itu perlu adanya validitas dan reliabilitas, valid artinya data – data yang diperoleh melalui instrument dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliable berarti konsisten atau stabil. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi statistik SPSS 16 for windows.

Validitas dapat dilihat pada kolom corrected itam total correlation dan untuk melihat reliabilitas pada kolom cronbach’s alpha if item deleted. Cara melihat validitas yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Suatu alat ukur atau pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. R tabel untuk sampel 30 sebesar 0.361. Sedangkan reliabilitas instrument penelitian dilihat dari cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 atau > 0.80.


(57)

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 30.7333 36.409 .612 .877

VAR00002 31.0333 39.551 .531 .880

VAR00003 31.1000 37.679 .688 .872

VAR00004 31.0000 38.138 .598 .877

VAR00005 30.7667 38.254 .592 .877

VAR00006 30.9667 37.206 .799 .868

VAR00007 30.9000 38.714 .551 .879

VAR00008 30.8333 39.454 .598 .877

VAR00009 30.8000 37.614 .714 .871

VAR00010 31.1000 38.369 .608 .876

VAR00011 30.7333 39.789 .500 .881

VAR00012 30.6667 40.575 .374 .887

VAR00013 30.9000 38.645 .522 .880

VAR00014 30.9333 42.064 .214 .893 Sumber : Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa butir 14 memiliki data tidak valid karena tabel R untuk sample 30 sebesar 0.361, sedangkan nilai corrected item total correlation

variable tersebut di bawah 0.361, berarti data variabel tersebut harus dibuang. Setelah itu dilakukan pengujian kembali.


(58)

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 28.4000 34.179 .610 .885

VAR00002 28.7000 37.114 .543 .887

VAR00003 28.7667 35.357 .693 .880

VAR00004 28.6667 35.885 .592 .885

VAR00005 28.4333 35.702 .620 .884

VAR00006 28.6333 34.723 .828 .874

VAR00007 28.5667 36.392 .551 .887

VAR00008 28.5000 37.086 .601 .885

VAR00009 28.4667 35.223 .728 .879

VAR00010 28.7667 36.185 .592 .885

VAR00011 28.4000 37.490 .493 .889

VAR00012 28.3333 38.299 .362 .895

VAR00013 28.5667 36.461 .507 .889

Sumber : Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan Tabel 4.12 setelah dilakukan pengujian validitas kembali, maka seluruh butir dinyatakan valid. Selanjutnya dilakukan uji Reliabilitas. Menurut Ghozali, 2005 dan Kuncoro, 2003, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 atau nilai Cronbach Alpha > 0.80. Berdasarkan data di atas maka seluruh butir dinyatakan reliabel.

Tabel 4.13 Hasil Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.893 13


(59)

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa Nilai Cronbach’s alpha adalah sebesar 0.893 (> 0,60) maka semua pernyataan tersebut dinyatakan reliabel.

4.9 Uji Asumsi Klasik 4.9.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan grafik dilihat dari titik-titik yang menebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Situmorang dkk, 2010 : 91). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.

Gambar 4.2


(60)

Pada Gambar 4.2 grafik histogram uji normalitas terlihat bahwa variabel keputusan berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kanan atau ke kiri.

Gambar 4.3

Scatterplot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.3 terlihat titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.

4.9.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi


(61)

multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.14

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 1.837 1.305 1.407 .164

ekonomis .634 .204 .473 3.110 .003 .293 3.407

fasilitas .192 .248 .118 .777 .440 .294 3.398

pelayanan .321 .207 .225 1.554 .125 .323 3.092

a. Dependent Variable: kepuasankerja

Sumber: Hasil Penelitian SPSS 2011

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa :

a. Nilai VIF dari nilai ekonomis, fasilitas, dan pelayanan lebih kecil atau di bawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari ekonomis, fasilitas, dan pelayanan lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.10 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kesejahteraan dalam bentuk ekonomis, fasilitas, dan pelayanan terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja (Y). Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(62)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.837 1.305 1.407 .164

ekonomis .634 .204 .473 3.110 .003

fasilitas .192 .248 .118 .777 .440

pelayanan .321 .207 .225 1.554 .125

a. Dependent Variable: Kepuasankerja

Sumber :Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.15 maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 1.837 + 0.634X1 + 0.192X2 + 0.321X3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 1.837, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel ekonomis (X1), fasilitas (X2), dan pelayanan (X3) = 0, maka kepuasan kerja = 1.837.

b. Koefisien X1 (b1) = 0.634, ini berarti bahwa variabel ekonomis (X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, atau dengan kata lain jika ekonomis (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan bertambah sebesar 0.634.


(63)

c. Koefisien X2 (b2) = 0.192, ini menunjukkan bahwa variabel fasilitas (X2) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, atau dengan kata lain jika fasilitas (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan bertambah sebesar 0.192.

d. Koefisien X3 (b3) = 0.321, ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan (X3) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, atau dengan kata lain jika pelayanan (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan bertambah sebesar 0.321.

4.11 Uji Hipotesis

4.11.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k – 1 df (penyebut) = n – k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 65 dan jumlah keseluruhan (k) adalah 4, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 4 – 1 = 3 2. df (penyebut) = 65 – 4 = 61


(64)

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.

Tabel 4.16

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 415.687 3 138.562 28.773 .000a

Residual 293.759 61 4.816

Total 709.446 64

a. Predictors: (Constant), pelayanan, fasilitas, ekonomis

b. Dependent Variable: kepuasankerja

Sumber: Hasil Penelitian 2011

Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 28,773 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,76, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F hitung > F tabel (28,773 > 2,76).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (ekonomis, fasilitas, dan pelayanan) secara serempak adalah signifikan terhadap kepuasan kerja.

4.11.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependent.


(65)

Tabel 4.17

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.837 1.305 1.407 .164

ekonomis .634 .204 .473 3.110 .003

fasilitas .192 .248 .118 .777 .440

pelayanan .321 .207 .225 1.554 .125

a. Dependent Variable: kepuasankerja

Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa:

1. Variabel Ekonomis (X1)

Nilai thitung variabel ekonomis adalah 3,110 dan nilai ttabel 0,584 maka thitung > ttabel (3,110 > 0,584) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ekonomis berpengaruh positif dan signifikan (0,003 < 0,05) secara parsial terhadap kepuasan kerja guru pada SMK N 4 Medan. Artinya, jika variabel ekonomis ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja akan meningkat sebesar 0,634.

2. Variabel Fasilitas (X2)

Nilai thitung variabel fasilitas adalah 0,777 dan nilai ttabel 0,584 maka thitung > ttabel (0,777 > 0,584) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel fasilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,440 > 0,05) secara parsial terhadap kepuasan kerja guru pada SMK N 4 Medan. Artinya, jika variabel fasilitas ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja tidak akan meningkat sebesar 0,192.


(66)

3. Variabel Pelayanan (X3)

Nilai thitung variabel pelayanan adalah 1,554 dan nilai ttabel 0,584 maka thitung > ttabel (1,554 > 0,584) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,125 > 0,05) secara parsial terhadap kepuasan kerja guru pada SMK N 4 Medan.. Artinya, jika variabel pelayanan ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kepuasan kerja tidak akan meningkat sebesar 0,321.

4.12 Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1) . Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.18

Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .765a .586 .566 2.19448

a.Predictors: (Constant), pelayanan, fasilitas, ekonomis


(67)

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa:

a. R = 0,765 berarti hubungan antara variabel ekonomis, fasilitas, dan pelayanan terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja (Y) sebesar 76,50%. Artinya hubungannya erat.

b. Adjusted R Square sebesar 0,586 berarti 58,6% variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh ekonomis, fasilitas, dan pelayanan. Sedangkan sisanya 41,4% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,19448. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.13 Pembahasan

Program kesejahteraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Medan. Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Program Kesejahteraan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja Guru pada SMK Negeri 4 Medan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Program Kesejahteraan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Instalasi Rindu A dan Rindu B di RSUP Haji Adam Malik Medan” (2004)menyatakan bahwa secara umum sebagian besar karyawan pada instalasi Rindu A dan Rindu B menilai baik atas unsur-unsur program kesejahteraan yang terdiri dalam bentuk ekonomis, fasilitas, dan pelayanan serta kepuasan kerja.


(1)

Lampiran 5. Hasil Jawaban Responden

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 10 15.4 15.4 18.5

3 22 33.8 33.8 52.3

4 26 40.0 40.0 92.3

5 5 7.7 7.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 11 16.9 16.9 20.0

3 12 18.5 18.5 38.5

4 35 53.8 53.8 92.3

5 5 7.7 7.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 5 7.7 7.7 7.7

2 15 23.1 23.1 30.8

3 25 38.5 38.5 69.2

4 16 24.6 24.6 93.8

5 4 6.2 6.2 100.0


(2)

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 14 21.5 21.5 24.6

3 25 38.5 38.5 63.1

4 24 36.9 36.9 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 8 12.3 12.3 12.3

2 19 29.2 29.2 41.5

3 27 41.5 41.5 83.1

4 10 15.4 15.4 98.5

5 1 1.5 1.5 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 8 12.3 12.3 15.4

3 13 20.0 20.0 35.4

4 33 50.8 50.8 86.2

5 9 13.8 13.8 100.0


(3)

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 4.6 4.6 4.6

2 8 12.3 12.3 16.9

3 13 20.0 20.0 36.9

4 36 55.4 55.4 92.3

5 5 7.7 7.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 17 26.2 26.2 29.2

3 33 50.8 50.8 80.0

4 11 16.9 16.9 96.9

5 2 3.1 3.1 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 15 23.1 23.1 26.2

3 21 32.3 32.3 58.5

4 25 38.5 38.5 96.9

5 2 3.1 3.1 100.0


(4)

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 7 10.8 10.8 10.8

2 18 27.7 27.7 38.5

3 15 23.1 23.1 61.5

4 18 27.7 27.7 89.2

5 7 10.8 10.8 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR000011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 12 18.5 18.5 21.5

3 21 32.3 32.3 53.8

4 22 33.8 33.8 87.7

5 8 12.3 12.3 100.0

Total 65 100.0 100.0

VAR000012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 3.1 3.1 3.1

2 8 12.3 12.3 15.4

3 22 33.8 33.8 49.2

4 23 35.4 35.4 84.6

5 10 15.4 15.4 100.0


(5)

VAR000013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 4 6.2 6.2 6.2

2 12 18.5 18.5 24.6

3 24 36.9 36.9 61.5

4 24 36.9 36.9 98.5

5 1 1.5 1.5 100.0

Total 65 100.0 100.0

Lampiran 6. Hasil Pengujian SPSS

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

pelayanan, fasilitas,

ekonomisa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: kepuasankerja

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .765a .586 .566 2.19448


(6)

1 Regression 415.687 3 138.562 28.773 .000

Residual 293.759 61 4.816

Total 709.446 64

a. Predictors: (Constant), pelayanan, fasilitas, ekonomis b. Dependent Variable: kepuasankerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.837 1.305 1.407 .164

ekonomis .634 .204 .473 3.110 .003

fasilitas .192 .248 .118 .777 .440

pelayanan .321 .207 .225 1.554 .125