a. Spraying
b. Penggunaan
Kelambu c.
Larvasida
Kejadian Malaria -
Ada -
Tidak Ada Kondisi Lingkungan
rumah a. Kawat Kasa Ventilasi
b..Langit-langit c. Kerapatan Dinding
d. .Rawa-rawa e. ParitSelokan
f. Kandang Ternak Pengendalian Vektor
Nyamuk
2.5. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori dan keterbatasan peneliti maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survai dengan menggunakan pendekatan explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1996. Explanatory research untuk menganalisis pengaruh variabel pengendalian vektor nyamuk
spraying, kelambu celup dan larvasida dan kondisi lingkungan rumah kawat kasa ventilasi, langit-langit, kerapatan dinding, rawa-rawa, selokanparit dan kandang
ternak terhadap kejadian malaria di kota Sabang tahun 2011.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Madya Sabang Provinsi Aceh. Dengan mengambil lokasi di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Sukakarya yang terdiri dari
empat desa yang tertinggi parasite rate dari delapan belas desa yang dilakukan survai malariometrik oleh Dinas Kesehatan Kota Sabang tahun 2011.
Ada pun ke empat desa tersebut adalah sebagai berikut : 1. Desa Paya Seunara 3,2
2. Desa Batee Shok 13,5 3. Iboih 6,3
4. Balohan 3,9
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian berlangsung selama tujuh bulan yaitu mulai bulan Februari 2011 sampai dengan Desember 2011, dimulai dengan melakukan
penelusuran kepustakaan, konsultasi judul, penyusunan proposal, penelitian dan analisis data, seminar hasil dan ujian komprehensif.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga KK di Desa Paya Seunara Desa Batee Shok, Desa Iboih dan Desa Balohan Tahun 2011.
Berdasarkan data dari kantor kecamatan diperoleh jumlah KK desa Paya Seunara 523 KK, Desa Batee Shok 309 KK, Desa Iboih 214 KK dan Desa Balohan 586 KK,
dengan jumlah keseluruhan 1.632 KK.
3.3.2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling
sehingga setiap desa memiliki wakil yang dipilih secara random. Besarnya sampel adalah 94 KK, yang ditentukan dengan menggunakan rumus Tarro Yamana yang
dikutip oleh Notoadmodjo 2003, yaitu : n =
2
1 d
N N
+ Keterangan :
n = Besarnya sampel yang diinginkan
Universitas Sumatera Utara
N = Populasi 1.632
d = Tingkat kepercayaan 0,1
Perhitungan : n =
2
1 d
N N
+
n =
2
1 ,
632 .
1 1
632 .
1 +
n = 01
, 632
. 1
1 632
. 1
+
n = 32
, 17
632 .
1
n = 94,2 dibulatkan menjadi 94 Jumlah sampel setiap desa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1. Jumlah Kepala Keluarga KK Sebagai Sampel Penelitian di Setiap Desa
No Desa
Jumlah KK Sampel KK
1. 2.
3. 4.
Paya Seunara Desa Batee Shok
Desa Iboih Desa Balohan
523 309
214 586
5231.632 x 94 = 30 3091.632 x 94 = 18
2141.632 x 94 = 12 5861.632 x 94 = 34
Jumlah 1.632
94
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer dihimpun melalui observasi dan wawancara langsung dengan kepala keluarga yang menjadi sampel dan berpedoman pada kuesioner yang telah
Universitas Sumatera Utara
dipersiapkan.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, dan registrasi petugas malaria di puskesmas dan Profil Dinas
Kesehatan Kota Sabang.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan suatu alat ukur dengan cara alat ukur korelasi antara
variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi person product moment r dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel, dan
berdasarkan tabel dengan taraf kepercayaan 95 dengan responden 30 orang KK yang berada di Desa Ie Meulee Kecamatan Sukajaya Kotamadya Sabang, maka nilai
dinyatakan valid atau sebaliknya. Uji validitas terdiri dari dua macam validitas penelitian, yaitu : Validitas
Internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian hasil yang dicapai. Validitas Eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi sampel tersebut diambil Sugiono, 2004.
Pertanyaan dinyatakan reliable jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu reliabilitas menunjukkan
pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya sudah sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kenyataan maka berapakalipun diambil akan tetap sama. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’ Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari suatu pengukuran
dengan ketentuan jika r alpha dari r tabel, maka dinyatakan realiable Sugiono, 2004. Nilai r tabel dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan 95.
Hasil uji validitas untuk pertanyaan variabel independen yaitu :spraying menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 10 soal, nilai cronbach
alpha 0,797. Ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel spraying valid dan reliabel.
Berdasarkan hasil uji kuesioner seluruh variabel penggunaan kelambu menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 10 soal nilai cronbach
alpha 0,833 Ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel penggunaan kelambu valid dan reliabel. Ini berarti nilai r
hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel penggunaan kelambu valid dan reliabel. Hasil uji validitas untuk pertanyaan larvasida
menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 10 soal, nilai cronbach alpha 0,810. Ini berarti nilai r hitung r tabel 0,361. Dapat disimpulkan bahwa
seluruh pertanyaan variabel larvasida valid dan reliabel. Tabel 3.2. menunjukkan hasil reliabilitas kuesioner variabel spraying, penggunaan kelambu dan larvasida.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Hasil Uji Kuesioner No
Variabel Nilai
Cronbach Alpha Keterangan
1 2
3 Spraying
Penggunaan kelambu larvasida
0,797 0,833
0,810 Realibel
Realibel Realibel
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Independen
1. Spraying 2.Penggunaan kelambu celup
3. Larvasida 4. Kawat kasa pada ventilasi
5. Langit-langit 6. Kerapatan dinding
7. Rawa-rawa 8. ParitSelokan
9. Kandang ternak
3.5.2. Variabel Dependen
Kejadian malaria
3.5.3. Definisi Operasional
a. Variabel independen
Universitas Sumatera Utara
1. Spraying adalah penyemprotan yang dilakukan pada dinding rumah masyarakat di
Payah Senara, Desa Batee Shok, Desa Iboh dan Desa Balohan untuk mengendalikan nyamuk.
2. Penggunaan kelambu celup adalah pemakaian kelambu yang bertujuan
menghindari gigitan nyamuk yang digunakan masyarakat di desa Paya Seunara, Desa Batee Shok, Desa IboIh dan Desa Balohan.
3. Larvasida adalah pemberian oiling pada saluran dan genangan air yang tidak
mengalir untuk mengendalikan larva nyamuk Anopheles spp 4. Kawat kasa pada ventilasi adalah lubang angin yang memungkinkan untuk keluar
masuknya nyamuk malaria ke dalam rumah dilihat dari ada tidaknya kawat kasa. 5. Langit-langit adalah pembatas ruangan dinding bagian atas dengan atap yang
terbuat dari kayu, internit maupun anyaman bambu halus sebagai penghalang masuknya nyamuk ke dalam rumah dilihat dari ada tidaknya langit-langit pada
semua atau sebagian ruangan rumah. 6. Dinding adalah pembatas rumah responden yang terbuat dari pasangan batu bata,
papan, anyaman bambu halus, anyaman bambu kasar, dan dilihat dari kerapatannya
7. Rawa-rawa adalah keadaan wilayah yang digenangi air secara terus menerus dengan jarak dari rumah 2 Km
Universitas Sumatera Utara
8. Paritselokan adalah saluran air yang digunakan untuk pembuangan air hujan, limbah rumah tangga yang menggenang, yang dapat digunakan sebagai tempat
berkembangbiak nyamuk 9. Kandang ternak adalah bangunan yang dipergunakan sebagai tempat memelihara
ternak seperti sapi, kerbau maupun kambing yang berjarak ≤ 10 meter
b. Variabel dependen Kejadian malaria adalah adanya anggota keluarga menderita malaria, yang
ada di Desa Paya Senara, Desa Batee Shok, Desa Iboih dan Desa Balohan.
3.6. Metode Pengukuran
Metode pengukuran menggunakan instrumen kuesioner dengan menggunakan skala ordinal dengan dua kategori baik dan kurang. Untuk menentukan skala
pengukuran dengan kategori baik dan kurang digunakan sistem skoring dan pembobotan atau disebut skala likert. Variabel, cara ukur, skala ukur, kategori
pengukuran dan hasil ukur seperti terihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Spraying, Penggunaan Kelambu dan Larvasida Variabel Bebas
No Variabel
Pertanyaan Bobot Nilai
Kategori Range
Skala Ukur
1 Spraying
10 2
1 Baik
≥ 60 Kurang
60 18-30
10-17 Ordinal
2 Penggunaan
Kelambu celup
10 2
1 Baik
≥ 60 Kurang
60 18-30
10-17 Ordinal
3 Larvasida
10 2
1 Baik
≥ 60 Kurang
60 18-30
10-17 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Aspek Pengukuran Kondisi Lingkungan Rumah Variabel Bebas No
Variabel Cara
Pengukuran Alat Ukur
Skala Ukur
Kategori
1 Kawat kasa
pada ventilasi Observasi
Checklist Ordinal
Ada Tidak ada
2 Langit-langit
Observasi Checklist
Ordinal Ada
Tidak ada 3
Kerapatan dinding rumah
Observasi Checklist
Ordinal Ada
Tidak ada 4
Rawa-rawa Observasi
Checklist Ordinal
Ada Tidak ada
5 ParitSelokan
Observasi Checklist
Ordinal Ada
Tidak ada 6
Kandang Ternak
Observasi Checklist
Ordinal Ada
Tidak ada
Tabel 3.5. Aspek Pengukuran Kejadian Malaria Variabel Dependen No Variabel
Cara Pengukuran
Alat Ukur Skala
Ukur Kategori
1. Kejadian
Malaria Observasi
Pemeriksaan pada kartu berobat,
catatan laboratorium di
Puskesmas Kartu berobat dan
hasil laboratorium dengan menggunakan
RDT Rapid Diagnostic Test
Ordinal Ada, bila positif pemeriksaan terdapat
dua garis pada kontrol RDT
Tidak ada, bila negatif satu garis pada kontrol
RDT
3.7. Metode Analisis Data