Bionomik Vektor Malaria Malaria 1. Pengertian Penyakit Malaria

b. Nyamuk vector penyebab penyakit malaria, yaitu nyamuk yang telah menghisap darah orang sakit akan terinfeksi oleh parasit malaria. Dalam tubuh nyamuk terjadi siklus hidup parasit malaria seksual. c. Orang sehat yang digigit oleh nyamuk malaria yang telah terinfeksi oleh plasmodium. Nyamuk tersebut pada saat menggigit maka parasit yang ada dalam tubuh nyamuk masuk ke dalam darah manusia. Dalam tubuh manusia terjadi siklus hidup parasit malaria aseksual. d. Nyamuk yang terinfeksi parasit malaria sporozoit menggigit orang sehat, dan orang sehat tersebut menjadi sakit malaria. Penularan Tidak Secara Alamiah Penularan malaria tidak secara alamiah terbagi atas tiga kelompok, yaitu : a. Malaria bawaan Congenital, yaitu terjadinya penularan pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria. Penularan ini melalui tali pusat plasenta. b. Secara mekanik, yaitu penularan malaria melalui transfusi darah atau jarum suntik. c. Secara oral melalui mulut, yaitu cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam, burung dara dan monyet.

2.1.4. Bionomik Vektor Malaria

Bionomic vektor dari spesies tertentu hanya berlaku bagi spesies tersebut di tipe lingkungan mencakup baik lingkungan fisik maupun lingkungan biologi. Universitas Sumatera Utara Lingkungan fisik dan lingkungan biologi akan mengatur keseimbangan populasi alam. Apabila pengaturan oleh lingkungan tidak terjadi, maka akan terjadi ledakan kepadatan populasi Depkes, 2004. 1. Klasifikasi Nyamuk Anopheles spp, secara umum mempunyai klasifikasi sebagai berikut Depkes, 2004. Phylum : Artropoda Class : Insecta Ordo : Dippthera Family : Culicidae Sub-family : Culicinae Tribus : Anophelini Genus : Anopheles Spesies = An. sundaicus rodenwaldt, 1925 An. nigerrimus giles, 1900 An. kochi donitz, 1901 An. barbirostis van der wulp, 1884 An. vagus donitz, 1902 An. hyrcanus group donitz, 1902 An. subpictus grassi, 1899 An. aconitus donitz, 1902 An. maculatus theobald, 1901 Universitas Sumatera Utara 2. Siklus Hidup Nyamuk Siklus kehidupan nyamuk mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu dan kadang-kadang tingkatan yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Semua nyamuk mengalami metamorfosa sempurna mulai dari telur, larva, kepompongpupa dan dewasa. Larva dan pupakepompong hidup dalam air, sedangkan nyamuk dewasa hidup di daratudara. Dengan demikian nyamuk dikenal memiliki dua macam alam kehidupannya, yaitu kehidupan di dalam air dan kehidupan di darat Depkes,2004. Nyamuk termasuk serangga yang mempunyai siklus hidup yang secara umum adalah sebagai berikut Depkes 2004. a. Telur, diletakkan dipermukaan air atau benda-benda lain di permukaan air, ukuran telur kurang lebih 0,5 mm, jumlah telur dalam sekali bertelur 100-300 butir, rata- rata 150 butir, frekuensi bertelur setiap dua hingga tiga hari, lamanya menetas dapat beberapa saat setelah kena air, hingga dua sampai tiga hari setelah berada dalam air, telur menetas menjadi larva instar I. b. Larva, larva Anopheles spp, hidup di dalam air dan mengalami empat masa pertumbuhan Instar yaitu : Instar I lebih kurang 1 hari, Instar II satu sampai dua hari, Instar III dua hari dan Instar IV dua sampai tiga hari, masing-masing instar ukurannya berbeda dan juga kelengkapan bulu-bulunya. Tiap pergantian instar disertai dengan pergantian kulit, belum ada perbedaan jantan dan betina. Pada pergantian kulit terakhir berubah menjadi kepompong. Umur rata-rata pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi kepompong berkisar antara 8-14 hari. Universitas Sumatera Utara c. Kepompong, terdapat di air, tidak memerlukan makanan, memerlukan udara, belum ada perbedaan jantan dan betina, menetas dalam satu sampai dua hari menjadi nyamuk, pada umumnya nyamuk jantan menetas lebih dahulu daripada nyamuk betina d. Nyamuk, jumlah nyamuk jantan dan nyamuk betina yang menetas dari kelompok telur pada umumnya hampir sama banyaknya 1:1, setelah menetas nyamuk melakukan perkawinan yang biasanya terjadi pada waktu senja. Perkawinan hanya terjadi cukup satu kali sebelum nyamuk betina pergi untuk menghisap darah. e. Nyamuk jantan, umur lebih pendek dari nyamuk betina + 1 Minggu, makanan adalah cairan buah-buahan atau tumbuhan, jarak terbangnya tidak jauh dari tempat perindukannya f. Nyamuk betina, umur lebih panjang dari nyamuk jantan, perlu menghisap darah untuk pertumbuhan telurnya, dapat terbang tidak jauh antara 0,5 sampai 2 Km, sedangkan nyamuk jantan selalu berada di sekitar tempat perindukan.

2.1.5. Siklus Hidup Plasmodium