Kondisi Lingkungan Rumah Kejadian Malaria

4.2.3. Kondisi Lingkungan Rumah

Berdasarkan hasil observasi 94 responden terhadap kondisi lingkungan rumah secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11. didapatkan hasil untuk kondisi lingkungan rumah sebagai berikut, yaitu diperoleh hasil sebagai berikut pada ketersediaan kawat kassa pada ventilasi diperoleh hasil tidak ada 51,1, yang tidak ada ketersediaan langit-langit rumah 63,8 dan tidak ada kerapatan dinding rumah yaitu 37,2. Untuk kondisi lingkungan sekitar rumah diperoleh hasil terdapat rawa-rawa 56,4, terdapat parit atau selokan yaitu 42,6 dan yang terdapat kandang ternak yaitu 54,5. Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Kondisi Lingkungan Rumah dalam Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malaria di Kota Sabang Tahun 2011 No Kondisi Lingkungan Rumah Hasil Jumlah Persentase 1. Kawat kasa pada ventilasi, Ada Tidak ada 46 48 48,9 51,1 Total 94 100,0 2. Langit-langit Ada Tidak ada 34 60 36,2 63,8 Total 94 100,0 3. Kerapatan dinding Ada Tidak ada 59 35 62,8 37,2 Total 94 100,0 4. Rawa-rawa Ada Tidak Ada 53 41 56,4 43,6 Total 94 100,0 5. ParitSelokan Ada Tidak Ada 40 54 42,6 57,4 Total 94 100,0 6. Kandang Ternak Ada Tidak ada 51 43 54,3 45,7 Total 94 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.2.4. Kejadian Malaria

Hasil pemeriksaan darah diperoleh hasil pada tabel 4.12, terlihat angka positif malaria berdasarkan pemeriksaan darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan setempat terhadap anggota keluarga adalah sebanyak 51 54,3. Tabel 4.12. Distribusi Kejadian Malaria Di Kota Sabang Tahun 2011 No Malaria Jumlah Persentase 1 Ada 51 54,3 2 Tidak ada 43 45,7 Total 94 100,0 4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Hubungan Spraying dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malarian di Kota Sabang Tahun 2011 Hasil analisis secara bivariat antara Spraying, Penggunaan kelambu, Larvasida, dalam Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles terhadap Kejadian Malaria Di Kota Sabang Tahun 2011 adalah sebagaimana tabel berikut ini : Berdasarkan tabel 4.13. diketahui bahwa variabel spraying berhubungan dengan kejadian malaria p=0,000, karena spraying bila dilakukan dengan baik maka kejadian malaria tidak ada dibandingkan spraying yang kurang baik Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Hubungan Spraying dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malaria Di Kota Sabang Tahun 2011 No Spraying Kejadian Malaria n P Tidak ada Ada n n 1 Kurang baik 18 29,5 43 70,5 61 0,00 2 Baik 25 75,8 8 24,2 33 4.3.2. Hubungan Penggunaan Kelambu dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malarian di Kota Sabang Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.14. diketahui bahwa ada hubungan antara penggunaan kelambu dengan kejadian malaria p=0,003, artinya penggunaan kelambu dengan baik berhubungan dengan kejadian malaria dibandingkan dengan penggunaan kelambu yang kurang baik Tabel 4.14. Hubungan Penggunaan Kelambu dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malaria di Kota Sabang Tahun 2011 No Penggunaan Kelambu Kejadian Malaria n P Tidak ada Ada n n 1 Kurang baik 22 34,9 41 65,1 63 0,003 2 Baik 21 67,7 10 32,3 31 Universitas Sumatera Utara 4.3.3. Hubungan Larvasida dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malarian di Kota Sabang Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.15. diperoleh hasil tidak ada hubungan antara larvasida dengan pengendalian malaria p=0,802, terlihat dari 71 responden kurang baik yang ada menderita malaria yaitu 53,5 Tabel 4.15. Hubungan Larvasida dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malaria di Kota Sabang Tahun 2011 No Larvasida Kejadian Malaria n P Tidak ada Ada n n 1 Kurang baik 33 46,5 38 53,5 71 0,802 2 Baik 10 43,5 13 56,5 23 4.3.4. Hubungan Kawat Kasa pada Ventilasi, Langit-langit Kerapatan Dinding, Rawa-rawa, ParitSelokan dan Kandang Ternak dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malaria di Kota Sabang Tahun 2011 Tabel 4.16. pada variabel kondisi rumah diperoleh hasil variabel penggunaan kawat kassa pada ventilasi terlihat dari 48 responden tidak ada yang positif menderita malaria yaitu 66,7 dan hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan antara penggunaan kawat kassa pada ventilasi dengan pengendalian malaria p=0,014. Variabel langit-langit rumah terlihat dari 60 responden tidak ada yang positif menderita malaria yaitu 66,7 dan hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan antara langit-langit rumah dengan pengendalian malaria p=0,001. Variabel kerapatan dinding rumah terlihat dari 35 responden tidak ada yang positif menderita Universitas Sumatera Utara malaria yaitu 54,3 dan hasil uji statistik diperoleh hasil tidak ada hubungan antara kerapatan dinding rumah dengan pengendalian malaria p=0,996. Pada variabel kondisi lingkungan rumah diperoleh hasil variabel rawa-rawa terlihat dari 41 responden tidak ada, yang positif menderita malaria yaitu 26,8 dan hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan antara rawa-rawa dengan pengendalian malaria p=0,000. Variabel paritselokan terlihat dari 54 responden tidak ada, yang positif menderita malaria yaitu 37,0 dan hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan antara paritselokan dengan pengendalian malaria p=0,000. Variabel kandang ternak terlihat dari 43 responden tidak ada, yang positif menderita malaria yaitu 32,6 dan hasil uji statistik diperoleh hasil ada hubungan antara kandang ternak dengan pengendalian malaria p=0,000. Tabel 4.16. Hubungan Kawat Kasa pada Ventilasi, Langit-langit, Kerapatan Dinding, Rawa-rawa, ParitSelokan dan Kandang Ternak dengan Pengendalian Vektor Nyamuk Anopheles spp Terhadap Kejadian Malaria di Kota Sabang Tahun 2011 No Pengendalian Hasil Vektor Kejadian Malaria P Tidak ada Ada n n 1. Kawat kasa pada ventilasi, Tidak ada 16 33,3 32 66,7 0,014 Ada 27 58,7 19 41,3 2. Langit-langit, Tidak ada 20 33,3 40 66,7 0,001 Ada 23 67,6 11 32,4 3. Kerapatan dinding, Tidak ada 16 45,7 19 54,3 0,996 Ada 27 45,8 32 54,2 4. Rawa-rawa, Tidak ada 30 73,2 11 26,8 0,000 Ada 13 24,5 40 75,5 5. ParitSelokan Tidak ada 34 63,0 20 37,0 0,000 Ada 9 22,5 31 77,5 6. Kandang ternak Tidak ada 29 67,4 14 32,6 0,000 Ada 14 27,5 37 72,5 Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis Multivariat