4.4 Terbentuknya Kelurahan Sejahtera
Kelurahan Sejahtera merupakan bagian dari Kecamatan Tanjungbalai Utara. Kelurahan Sejahtera terbentuk secara organik dan tepat berada dibibir Sungai Silau.
Kelurahan ini berjarak kurang lebih 1 – 2 km dari Kelurahan Kuala Silo Bestari. Ditempat ini tidak mengalami reklamasi seperti Kelurahan Silo Bestari tetapi bibir
Sungai Silau sudah mengalami penanggulan. Tanggul ini terbuat dari susunan batu kali sepanjang Sungai Silau dan juga sebagai batas kelurahan.
Sejarah awal Kelurahan Sejahtera di awali pada tahun 1940 –an hasil wawancara dengan orangtua yang lama bermukim disana. Awal mulanya lokasi
tersebut merupakan rawa-rawa sebagai sempadan Sungai Silau. Dan hanya beberapa rumahpenduduk yang bermukim didaerah tersebut. Tahun 1950 –an lokasi tersebut
ditimbun dengan limbah kulit kerang karena kerang merupakan hasil komoditas penduduk setempat. Kemudian tahun 1960–an lokasi tersebut ditimbum kembali
dengan limbah serbuk kayu yang berasal dari kilang papan di pinggiran Sungai Silau. Karena adanya penimbunan tersebut memicu penduduk untuk bermukim dan
membangun di Kelurahan Sejahtera. Status kepemilikan lahan dari awal terbentuknya pemukiman merupakan
milik Sultan Asahan yang berkuasa sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Sultan memberikan wewenang kepada penduduk setempat untuk menggunakan lahan
tersebut dengan cara dihibahkan, disewa atau membeli dengan cara cicilan. Ini terjadi diawal tahun 1930-an. Kemudian tahun 1960-an oleh pemerintah Republik Indonesia
lahan tersebut disertifikasi dan dilegalitaskan untuk menjadi hak milik penduduk
Universitas Sumatera Utara
setempat. Sejak itulah kepemilikan tanah di lokasi Kelurahan Sejahtera lebih jelas kepemilikannya dan diakui secara legal oleh pemerintah gambar 4.19.
Gambar 4.19 Peta Kelurahan Sejahtera Sumber: BAPPEDA Kota Tanjungbalai, 2010
4.4.1 Kondisi lokasi penelitian Lokasi penelitian kedua yang dilakukan di tepi Sungai Silau adalah Kelurahan
Sejahtera dengan kepadatan penduduk 23,776 jiwakm
2
serta luas wilayah 0,152 km
2
Kelurahan Sejahtera merupakan salah satu kelurahan yang tepat berada di pinggiran Sungai Silau. Secara ruang kawasan pemukiman ini dibatasi oleh jalan beraspal
dan muara Sungai Asahan dan Sungai Silau. Jumlah penduduk 3.684 jiwa dan jumlah unit rumah sebanyak 737 unit. Topografi atau relief permukaan tanah di kawasan di
Kelurahan Sejahtera ini relatif datar akibat penimbunan gambar 4.20. Permukaan tanah yang relatif lebih tinggi hanya dijumpai pada permukaan badan jalan dengan
Kelurahan Sejahtera Kelurahan Kuala Silo Bestari
Universitas Sumatera Utara
perbedaan tinggi 1 meter sampai 2 meter dari tanah lumpur yang ada pada badan sungai tersebut.
Gambar 4.20 Rumah Panggung Akibat Penimbunan Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
Perkembangan kawasan yang cukup pesat menyebabkan juga penurunan kualitas lingkungan karena bermunculannya kawasan pemukiman kumuh terutama di
tepi sungai dengan konsentrasi penduduk yang tinggi. Hasil wawancara peneliti dengan beberapa orang yang tinggal persis di tepi sungai ini, mereka sudah mendiami
pemukiman ini rata-rata diatas tiga puluhan tahunan. Pada waktu terbentuknya, pemukiman yang ada masih jarang. Tetapi karena jumlah penduduk bertambah
sementara lahan tetap maka lahan yang ada mulai diisi dengan penduduk. Dan lambat laun sampai sekarang pemukiman tersebut sangat padat. Umumnya lahan di
Kelurahan Sejahtera ini merupakan lahan yang turun temurun warisan. Sehingga terdapat kekerabatan yang sangat erat terhadap sesama pemukim
Pola pemukiman ini mengarah ke tepi sungai umumnya bentuk rumah panggung. Rumah panggung ini dibuat untuk mengantisipasi apabila terjadi banjir
akibat air pasang Sungai Silau datang. Ketinggian rumah panggung juga tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
tinggi berkisar 1- 3 meter diatas Sungai Silau. Hal ini dikarenakan sempadan sungai sudah mengalami penanggulan, sehingga air pasang yang masuk hanya sedikit. Pola
pemukiman ini adalah linier sepanjang tepi Sungai Silau. Menurut Departemen Kimpraswil 2003 lebar sempadan sungai bertanggul diluar daerah permukiman
adalah 5 meter sepanjang kaki tanggul. Dalam lokasi penelitian Kelurahan Sejahtera hal ini tidk berlaku lagi karena tanggul yang ada sebagai batas sempadan juga
digunakan sebagai lokasi bermukim dan prasarana jalan juga tersedia dari beton cor sampai batas tanggul.
4.4.2 Kondisi fisik bangunan Kondisi fisik bangunan pemukiman yang dimaksud dalam hal ini mencakup
bentuk dan konstruksi pemukiman daerah penelitian. Bentuk rumah di Kelurahan Sejahtera sangat berbeda dengan Kelurahan Kuala Silo Bestari. Karena
kecenderungan rumah tepi air tidak lagi mendominasi wilayah ini. Rumah-rumah di sepanjang Sungai Asahan khususnya kelurahan penelitian
memegang peranan yang sangat penting sebagai lalu lintas komunikasi, ekonomi dan sosial serta sebagai alat transportasinya apabila menggunakan perahukapal. Pada
awalnya rumah yang berada di tepi Sungai Silau digunakan sebagai tempat pemukiman karena pekerjaan penduduk ditempat tersebut adalah nelayan.
Perkembangan selanjutnya rumah juga digunakan sebagai tempat berusaha atau berdagang untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari serta mata
pencahariannyapun tidak lagi didominasi sebagai nelayan.
Universitas Sumatera Utara
Konstruksi bangunan rumah tepi Sungai Silau khususnya Kelurahan Sejahtera adalah sebagai berikut gambar 4.21 dan 4.22 sesuai dengan teori Purwito, 2002:
1. Sebagian bangunannya berbentuk persegi panjang dengan konstruksi bubungan berbentuk atap pelana.
2. Dinding dari papan kayu maupun dari batu permanen dengan dua pintu masing-masing menghadap ke daratan dan ke sungai. Juga terdapat dua
jendela kecil yang bersebelahan. 3. Ruangan yang ada hanya dua, yaitu ruang keluarga yang berfungsi juga
sebagai ruang tamu dan kamar tidur khususnya untuk rumah yang tepat berada di pinggir sungai. Untuk rumah yang berada didarat maupun
sebagian didarat dan di atas sungai sudah terpisah beberapa fungsi ruangannya.
Gambar 4.21 Bentuk Konstruksi Bangunan Tepi Sungai Silau Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
Atap pelana
Dinding papan Dinding batu
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.22 Bentuk Pondasi Bangunan Tepi Sungai Silau Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
Di Kelurahan Sejahtera ini kondisi pemukiman lebih teratur. Ini dilihat dari kondisi pemukimannya yang tidak memakan badan sungai sebagai tempat bermukim
gambar 4.23. Hal ini mungkin karena adanya tanggul yang sepanjang Sungai Silau gambar 4.24.
Gambar 4.23 Kondisi Lingkungan Kelurahan Sejahtera Sumber: Data lapangan, 2010
Pondasi umpak Dinding kayu
MCK
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.24 Tanggul Tepi Sungai Silau Kelurahan Sejahtera Sumber: Data lapangan, 2010
4.4.3 Tipe rumah Tipe rumah yang didirikan di tepian Sungai Silau khususnya Kelurahan
Sejahtera bentuknya lebih variatif. Rumah panggung hanya berada pada bagian yang bertemu langsung dengan tepi sungai. Sedangkan rumah di daratan sudah tidak
berupa rumah panggung lagi. Konstruksinya juga sudah didominasi dengan rumah permanen batu. Beberapa tipe rumah yang terdapat di lokasi adalah sebagai berikut:
1. Tipe rumah tunggal tidak bertingkat dan bertingkat gambar 4.25 dan 4.26 kebanyakan didirikan di daratan dengan batas rumahlahan dan
jalan cukup jelas pagar kayu. Lahan biasanya berupa tanah asli dengan kondisi yang lebih terawat. Untuk rumah yang letaknya di pinggir jalan
umumnya berfungsi ganda, yaitu sebagai rumah tinggal dan juga sebagai tempat usaha warung, toko, dll
Tanggul Sungai
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.25 Rumah Tipe Tunggal di Darat Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
Gambar 4.26 Rumah Tipe Bertingkat didarat Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
2. Rumah tipe tunggal maupun bertingkat ditepi Sungai Silau gambar 4.27 dan 4.28 berupa rumah-rumah panggung. Kondisi rumah sangat
memprihatinkan, karena ada yang sudah tidak layak huni. Batas antara rumah ada yang jelas dan ada yang tidak jelas akibat berdempet satu dan
lainnya. Rumah panggung umumnya membelakangi sungai dan sungai dipakai sebagai sarana MCK.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.27 Tipe Rumah Tunggal di Tepi Sungai Silau Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
Gambar 4.28 Tipe Rumah Bertingkat di Tepi Sungai Silau Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Lapangan, 2010
4.4.4 Sarana penghubung
Sungai digunakan sebagai alat transportasi maupun sebagi tempat mencari nafkah kepala keluarga. Selain sarana penghubung fungsi sungai juga sebagai
penunjang kegiatan ekonomi, tempat bersosialisasi penduduk di pemukiman setempat. Jalan utama yang menghubungkan pemukiman ini dengan pemukiman
yang ada di daratan adalah jalan lokal dengan kondisi jalan cukup baik, beraspal
Universitas Sumatera Utara
dengan perkerasan. Sedangkan lebar badan jalan lebih kurang 4 meter juga terdapat jalan setapak yang terbuat dari beton cor gambar 4.29 dan 4.30.
Gambar 4.29 Sarana Jalan di Daratan Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Penelitian, 2010
Gambar 4.30 Sarana Jalan Menuju Sungai Silau Kelurahan Sejahtera Sumber: Data Penelitian, 2010
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN